Penerima Bansos di Bangka Dihapus karena Judol, Ada yang Sempat Protes dan Datangi Kantor Dinsos

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangka sempat didatangi oleh beberapa orang yang merupakan Kelompok Penerima Manfaat (KPM) pada Program Keluarga Harapan (PKH).

Mereka adalah bagian dari 19 orang KPM yang datang lantaran mempertanyakan bantuan PKH senilai Rp200 ribu/bulan atau diberikan Rp600 ribu setiap tiga bulan yang kini sudah diterima lagi.

Sebab, data mereka dihapus dari DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional) lantaran diketahui terlibat bermain judi online (judol) melalui penelusuran PPATK dan Kemensos RI.

“Data mereka dihapus 2025 sekarang, waktu Mensos yang berstatmen untuk penerima bansos yang bermain judi online untuk dihapus semua untuk data yang dari Kemensos,” kata Sekretaris Dinsos Kabupaten Bangka, Achmad Suherman, Rabu (13/10/2025).

Tak hanya dari kalangan laki-laki, Suherman menyebut bahwa 19 orang yang bermain judol dan dihapus datanya sebagai penerima bansos itu juga ada dari kalangan perempuan.

Kata dia, 19 orang yang bersangkutan tersebut telah mengetahui bahwa mereka telah dikeluarkan sebagai penerima manfaat PKH. Bahkan, beberapa diantaranya ada yang mendatangi kantor Dinsos Bangka untuk protes dan bertanya.

“Enggak ada pemanggilan dari kami. Mereka yang datang ke sini karena sudah enggak dapat lagi (bantuan PKH-red), jadi mereka nanya,” jelasnya.

Kata Suherman, pihaknya menjelaskan secara langsung bahwa mereka tidak bisa lagi menerima bansos dari Kemensos RI lantaran datanya sudah dihapus akibat bermain judi online.

“Kita jelaskan bahwa mereka terlibat judi online dan mereka mengakui. Karena dari rekening itukan terdeteksi,” imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)