SPPG di Bangka Belitung
SPPG Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal, 1.100 Orang Bekerja di 18 SPPG Bangka Belitung
Pendirian SPPG untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang merupakan satu di antara program Prabowo-Gibran
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sedikitnya 1.100 tenaga kerja lokal terserap pada 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah yang terdata di Regional SPPG Babel itu akan bertambah seiring rencana operasional 13 SPPG lainnya di bulan ini.
Capaian ini menandai satu tahun pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pada hari ini, Senin (20/10). Pendirian SPPG untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang merupakan satu di antara program Prabowo-Gibran.
“Kami menargetkan untuk seluruh SPPG bisa beroperasi 100 persen pada tahun ini sehingga masyarakat bisa terlayani dan seluruhnya mendapatkan manfaat,” ujar Kepala Regional Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Babel, Nyayu Kurnia Ramadhini saat ditemui Bangka Pos di SPPG Polda Babel, Jalan Linggar Jati No 1, Kelurahan Batin Tikal, Kecamatan Tamansari, Kota Pangkalpinang, Kamis (17/10).
SPPI sendiri merupakan program inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto melalui Universitas Pertahanan RI untuk mendukung Gerakan MBG. SPPI kemudian diberikan pembekalan untuk mengelola SPPG di seluruh Indonesia. Dilansir situs BGN, lulusan program ini akan diangkat menjadi ASN di BGN RI.
Dhini, sapaan akrab Nyayu Kurnia Ramadhini, menyebut setidaknya saat ini ada 31 titik SPPG di Babel. Dari jumlah itu, sebanyak 18 SPPG sudah beroperasi sepenuhnya. Sementara 13 SPPG lainnya direncanakan beroperasi penuh pada Oktober ini.
Selain itu, Dhini mengatakan ada 123 SPPG baru sedang dalam tahap pembangunan. Sebagian di antaranya sudah mulai membangun untuk pecepatan pembangunan di tahun 2025.
Namun Dhini juga mengakui bahwa ada dua SPPG di wilayah Belitung dan Belitung Timur yang sementara dihentikan operasionalnya akibat kendala internal yayasan pengelola.
“Keduanya sedang kami evaluasi tetapi terus kami dorong untuk beroperasi dan kabar terbaru akan beroperasi dalam waktu dekat. Kalau memang tidak bisa berjalan, akan kami ganti dengan mitra baru agar program tidak terhenti,” tegasnya.
Dhini menjelaskan peran Badan Gizi Nasional (BGN) di tingkat provinsi bukan hanya sebatas mendistribusikan makanan bergizi, tetapi juga menjadi pusat koordinasi antarinstansi serta penggerak utama di lapangan.
“Tugas pokok kami adalah memastikan seluruh rantai pelaksanaan program berjalan dengan baik mulai dari pemilihan mitra SPPG, proses pengolahan bahan pangan, hingga makanan bergizi itu diterima oleh anak-anak sekolah dan masyarakat yang membutuhkan. Jadi dari hulu sampai hilir, BGN yang memastikan semuanya sesuai standar,” lanjut Dhini.
Tak hanya pekerja lokal, Dhini mengatakan pihaknya juga tengah mempersiapkan rekrutmen tambahan 450 relawan yang akan ditempatkan di SPPG baru yang segera beroperasi.
“Dari sisi tenaga kerja, program ini memberikan efek luar biasa. Kami banyak merekrut tenaga lokal mulai dari juru masak, logistik, petugas distribusi, hingga tenaga gizi di dapur. Semua diberdayakan agar ekonomi daerah juga ikut bergerak,” terang Dhini.
Butuh 140 SPPG
Terpisah, Pj Sekda Provinsi Bangka Belitung, FerryAfrianto mengatakan Pemprov Babel sudah menyampaikan usulan kepada setiap Kabupaten/Kota untuk tiga titik pembangunan SPPG. Usulan yang diajukan ke menteri itu untuk mendukung program MBG.
“Tentunya kita tetap mendukung apa yang bisa kita support dari Pemprov Bangka Belitung, untuk pelaksanaan kelanjutan dari MBG,” ujar Ferry Afrianto, Jumat (17/10).
Untuk mendukung MBG kini SPPG pun sudah dibangun diantaranya untuk Kota Pangkalpinang di Kecamatan Bukit Intan, Gerunggang dan Taman Sari. Di Kabupaten Bangka Barat ada di Kecamatan Kelapa, lalu di Kabupaten Bangka ada di Kecamatan Pemali.
Untuk di Kabupaten Belitung Timur terdapat dua SPPG diantaranya di Kecamatan Damar dan Simpang Persak, sedangkan di Kabupaten Belitung terdapat Tanjung pandan, Pal satu dan Perawas.
Lalu untuk di Kabupaten Bangka Tengah Desa Air Mesu dan Koba, sedangkan di Kabupaten Bangka Selatan berada di Toboali, Airgegas dan Payung.
“Total di Bangka Belitung dibutuhkan 140 SPPG, saat ini ada juga 21 SPPG yang juga akan segera dibangun,” tuturnya.
Ferry menambahkan pihaknya juga mengimbau kepada SPPG, untuk dapat mengikutinya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Semuanya sudah ada SOP dan harus dilaksanakan secara disiplin, baik dan benar. Ini dilakukan sehingga apa yang dilaksanakan, dalam proses persiapan dan pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
64.970 Penerima Manfaat
Hingga Oktober 2025, Kepala Regional SPPG Babel Dhini mengaku program MBG di Babel telah menjangkau sekitar 64.970 penerima manfaat, terdiri dari peserta didik SD hingga SMA, serta kelompok non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Untuk kelompok non-peserta didik,
Dhini menyebut BGN bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam proses pendataan dan distribusi.
“Kami berharap manfaat ini bisa dirasakan secara menyeluruh, bukan hanya oleh pelajar, tetapi juga oleh keluarga yang membutuhkan asupan gizi tambahan. Karena program MBG sejatinya dirancang untuk membangun generasi emas 2045 yang sehat dan kuat,” jelasnya.
Dhini turut memaparkan salah satu dampak terbesar dari program MBG adalah pada sektor ekonomi mikro. BGN Babel kini aktif menggandeng UMKM, peternak, dan petani lokal untuk menjadi pemasok bahan baku makanan bergizi sesuai standar kualitas yang ditetapkan oleh SPPG.
“Sebelumnya, banyak petani dan peternak yang kesulitan memasarkan hasil panen. Sekarang mereka bisa menjual ke dapur SPPG dengan harga wajar dan kualitas terjamin. Bahkan banyak yang bilang sekarang hasil panen mereka bisa terserap,” ungkap Dhini.
Selain itu, Dhini juga memastikan bahwa stok bahan baku aman, bahkan semakin banyak pihak yang ingin bermitra dengan BGN.
“Kami sering menerima penawaran langsung dari pelaku lokal. Jadi, lebih mudah memilih bahan terbaik. Tidak ada kendala logistik sejauh ini,” ujarnya.
Uniknya, BGN Babel juga menerapkan prinsip zero waste. Sisa makanan atau bahan dapur tidak dibuang begitu saja, melainkan dimanfaatkan kembali.
“Misalnya nasi sisa dijadikan pakan ternak oleh warga sekitar. Jadi manfaatnya benar benar menyeluruh dan tidak ada yang terbuang percuma,” tambahnya.
Kisah Haru Penerima Manfaat
Menurut Dhini, antusiasme masyarakat terhadap program MBG sangat tinggi. Banyak orang tua yang justru berharap agar sekolah anak mereka segera mendapat giliran menjadi penerima program ini.
“Banyak yang datang langsung ke kami, menanyakan kapan sekolah anak mereka kebagian. Mereka bilang program ini sangat membantu, terutama bagi keluarga yang sibuk dan tidak sempat menyiapkan bekal,” ucapnya sambil tersenyum.
Selain itu, anak-anak juga dilibatkan dalam penyusunan menu.
“Kami suka minta masukan dari anak-anak. Kalau mereka minta menu tertentu dan sesuai dengan standar gizi, kami buatkan. Anak-anak jadi lebih senang dan bangga ikut program ini,” ujarnya.
Dhini mengaku sempat terharu mendengar kisah dari para orang tua penerima manfaat.
“Ada anak-anak yang dulunya hanya makan gorengan saat jam istirahat, karena tidak punya bekal. Sekarang mereka bisa makan bergizi dan kenyang setiap hari. Banyak keluarga yang merasa sangat terbantu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Dhini menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan seluruh instansi yang telah mendukung penuh pelaksanaan MBG di Bangka Belitung.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, BIN, Dinas Ketahanan Pangan, Disperindag, Dinas UMKM dan Koperasi, serta semua pihak yang membantu kami sejak awal. Karena BGN ini masih baru, bahkan kami belum punya kantor tetap. Tapi dukungan mereka luar biasa,” jelasnya.
Dhini berharap masyarakat dapat terus mendukung dan ikut mengedukasi anak-anak agar mencintai makanan bergizi yang disediakan.
“Program ini bukan sekadar makan gratis, tapi tentang membangun masa depan. Kami ingin menciptakan generasi emas 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya. Untuk itu, dukungan semua pihak sangat penting,” tutupnya. (x1/riz)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	 
												      	![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.