Dana Mengendap di Bank
Beredar Informasi Pemprov Babel Simpan Dana Rp 2,10 Triliun, DPRD Babel Akan Panggil Pemprov dan BI
ini harus kita konfirmasi kepada Pemerintah dan juga Bank Indonesia Bangka Belitung, sehingga bisa jelas bagaimana kondisinya. Kami akan ...
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan memanggil sejumlah pihak, termasuk Pemerintah Provinsi dan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Babel, untuk mengklarifikasi informasi terkait dana sebesar Rp 2,10 triliun yang disebut-sebut mengendap di perbankan.
Hal ini pun diungkapkan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eddy Iskandar merespon informasi dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya mengungkap adanya sejumlah pemerintah daerah dengan dana simpanan besar di bank, termasuk Pemerintah Provinsi Babel.
"Ini kan baru steatmen Menteri Keuangan, beliau katanya sumbernya dari Bank Indonesia. Tentunya ini harus kita konfirmasi kepada Pemerintah dan juga Bank Indonesia Bangka Belitung, sehingga bisa jelas bagaimana kondisinya. Kami akan segera memanggil Bakuda, tim anggaran dan meminta penjelasan dari kepala BI yang ada di Pangkalpinang," ujar Eddy Iskandar, Selasa (21/10/2025).
Eddy memastikan dalam waktu secepatnya perlu ada konfirmasi informasi yang jelas, mengingat kondisi perekonomian Provinsi Bangka Belitung yang sedang tidak baik-baik saja
"Jika memang ada, saya pikir Pemerintah Daerah bukan sebagai lembaga penyimpanan uang. Namun sekali lagi, harus kita crosscek terlebih dahulu," tuturnya.
Sementara itu pihaknya mengungkapkan dengan nominal Rp 2,10 triliun, memiliki dampak besar bagi arah pembangunan dan kesehatan masyarakat Negeri Serumpun Sebalai.
"Kalau memang ada tentunya lebik baik uangnya untuk masyarakat kalau ada, tapi harus konfirmasi dahulu. Kalau memang betul ada, tentunya akan menambah kemampuan daerah dalam melaksanakan kegiatan kemasyarakatan," ungkapnya.
Diberitakan terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakuda) Provinsi Bangka Belitung, Haris mengaku heran terkait adanya informasi dana mengendap Rp 2,10 Triliun di Bank yang dimiliki Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.
"Kami akan mengkonfirmasi ke Bank Indonesia, karena Menteri Keuangan juga dapat informasi dari sana. Kalau kami merasa tidak ada dana tersebut, ada juga Rp 200 miliar di bank itu adalah dana pendapatan bulanan baik di giro maupun depo," ujar Haris, Selasa (21/10/2025).
Diketahui sebelumnya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan, adanya Pemerintah Daerah yang memiliki uang dalam jumlah besar di Perbankan.
Dari data yang diungkapkan Purbaya, setidaknya ada 15 Pemerintah Daerah termasuk Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yang memiliki simpanan tertinggi di bank.
Sementara itu terkait hal tersebut, Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bangka Belitung, James Tampubolon mengatakan belum mengetahui terkait adanya dana simpanan tersebut.
"Dana Pemprov ke BI itu tidak ada, seharusnya bukannya ke bank rekanan mereka ya?. Kalau di BI, harusnya tidak ada kalau daerah. Kalau di daerah tidak ada sih, harus ke bank daerah masing-masing," jelas James Tampubolon.
Namun James Tampubolon mengatakan, pihaknya kini masih akan melakukan pengecekan terkait dengan informasi tersebut.
"Kalau aku baca ini dananya di perbankan artinya di bank rekanan Pemda harusnya, dari sisi BInya pencatatan. Tapi aku coba cross check dulu ya, terkait yang pencatatan ini," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
| Polda Babel Jadi Contoh Dukungan Nyata Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo |
|
|---|
| Prabowo Kerahkan Pesawat, Kapal Hingga Drone Tindak Penyelundup Timah di Bangka Belitung |
|
|---|
| PWNU Bangka Belitung Gelar Halaqoh dan Ziarah Makam Pahlawan Peringati Hari Santri |
|
|---|
| Konsultasi ke KPI Pusat, Komisi I DPRD Babel Pastikan Seleksi KPID Transparan dan Profesional |
|
|---|
| Program Makan Bergizi Gratis Berlanjut, Ferry Afrianto: Babel Butuh 140 SPPG |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.