Berita Bangka Tengah
Angka Kekerasan Anak di Bangka Tengah Meningkat, Kepala DPPKBPPPA: Banyak yang Baru Berani Melapor
Peningkatan jumlah data tersebut tidak terlepas dari munculnya keberanian dan kesadaran masyarakat untuk melaporkan
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Bangka Tengah, terdapat kenaikan angka kekerasan terhadap anak pada 2025.
Kepala DPPKBPPPA Kabupaten Bangka Tengah, Wiwik Susanti mengatakan peningkatan jumlah data tersebut tidak terlepas dari munculnya keberanian dan kesadaran masyarakat untuk melaporkan kasus kekerasan pada anak tersebut.
Menurut Wiwik adanya keberanian dan kesadaran dari masyarakat itu membuat kasus-kasus yang sebenernya terjadi pada satu atau dua tahun lalu baru dilaporkan di tahun 2025 ini.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun 2024, ini kan baru bulan Oktober (2025) memang (angka ekerasan terhadap anak)mengalami peningkatan cukup signifikan. Tetapi peningkatan laporan ini, kejadiannya bukan hanya tahun ini, namun sudah lama-lama juga," ujar Wiwik, Rabu (22/10/2025).
Wiwik menyebutkan, masifnya edukasi dari pemerintah daerah khususnya DPPKBPPPA Kabupaten Bangka Tengah membuat masyarakat mulai berani menyampaikan hal-hal yang sebelumnya mereka anggap tabu tersebut.
"Prediksi kami, kejadian yang sebenarnya sudah dua atau tiga tahun kebelakang, kami kan sosialisasi terus, jadi tumbuh kesadaran masyarakat untuk berani malapor. Itu jadi salah satu fakto peningkatan tadi," tambahnya.
Untuk itu dirinya juga mengajak masyarakat terus melakukan pencegahan tindakan kekerasan pada anak serta segera memberi laporan jika menemukan dugaan kasus itu di lingkungan mereka.
"Rata-rata laporan yang disampaikan di September sampai Oktober (2025) ini, memang kejadian yang dua atau tiga tahun ke belakang," sebutnya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Bangka Tengah Efrianda Efrianda menyoroti adanya indikasi kenaikan angka kekerasan terhadap anak di wilayahnya pada tahun 2025 ini.
Menurut Efrianda, berdasarkan data yang dimiliki jajarannya untuk tahun 2024 lalu terdapat 50 kasus kekerasan kepada anak di wilayah Negeri Selawang Segantang, dengan jumlah korban mencapai 80 anak.
Sementara untuk dalam tahun ini telah terjadi 57 kasus kekerasan kapada anak sampai dengan jumlah korban sebanyak 70 orang, hingga periode bulan September lalu.
"Dengan rincian, terjadi pada anak perempuan 48 korban, sedangkan untuk laki-laki terdapat 22 korban," ujar Efrianda saat membuka agenda rapat kordinasi pencegahan kekerasan terhadap anak, Selasa (21/10/2025).
(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
| Peringatan Hari Santri di Pesantren Nurul Falah, Petugas Upacara Tampikan Formasi Angka 22 |
|
|---|
| Pemkab Bangka Tengah Salurkan Bantuan Program GENTING untuk Cegah Stunting |
|
|---|
| Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Bangka Tengah Dorong Komunitas Penulis Bentuk Badan Hukum Resmi |
|
|---|
| Pemkab Bangka Tengah Ajak Semua Elemen Masyarakat Ikut Mencegah Kekerasan kepada Anak |
|
|---|
| Angka Kekerasan Anak Naik di Bangka Tengah, Kekerasan Seksual Paling Banyak Terjadi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.