Berita Bangka Selatan

21 Kasus Anak dan Perempuan di Bangka Selatan, Pelakunya Justru Orang Dekat

16 orang tersangka berhasil diamankan. Sementara sebagian lainnya telah memasuki tahap pelimpahan ke kejaksaan untuk segera disidangkan. Selain ...

Bangka Pos
Ilustrasi anak korban pelecehan 

BANGKAPOS.COM, BANGKA --  Di tengah gempuran arus pergaulan bebas dan lemahnya pengawasan keluarga, kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, kembali menjadi sorotan. Sepanjang sepuluh bulan terakhir, kepolisian mencatat 21 perkara yang melibatkan anak-anak dan perempuan. Ironisnya, sebagian besar pelaku justru berasal dari lingkungan terdekat korban.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangka Selatan, Bripka M. Kurniawan, mengatakan sejak Januari hingga Oktober 2025, pihaknya telah menangani 21 perkara, terdiri dari delapan kasus persetubuhan anak di bawah umur, enam kasus kekerasan terhadap perempuan, dua kasus pencabulan, empat kasus kekerasan terhadap anak, serta satu perkara mucikari.

“21 kasus ini dari perkara tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur hingga kekerasan terhadap perempuan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, dari total perkara tersebut, 16 orang tersangka berhasil diamankan. Sementara sebagian lainnya telah memasuki tahap pelimpahan ke kejaksaan untuk segera disidangkan. Selain itu, terdapat 19 Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang terlibat dalam perkara-perkara tersebut. Polisi menyebut, status penahanan terhadap para ABH bergantung pada tingkat dan jenis tindak pidana yang dilakukan.

Keterlibatan 19 anak dalam berbagai perkara pidana menjadi sorotan tersendiri. Sebagian ABH terlibat karena pengaruh lingkungan pergaulan bebas, faktor ekonomi hingga minimnya perhatian orang tua. Adapun perkara yang paling menonjol dan paling sering ditangani adalah kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Mirisnya, sebagian besar pelaku merupakan orang-orang yang dikenal korban bahkan dari lingkungan terdekat.

“Paling menonjol adalah perkara persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Sebagian besar pelakunya merupakan orang-orang terdekat,” ujar Kurniawan.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangka Selatan, Bripka M. Kurniawan.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bangka Selatan, Bripka M. Kurniawan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Kasus kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan oleh orang terdekat bukanlah fenomena baru di wilayah Bangka Selatan. Faktor kepercayaan dan kedekatan emosional sering kali dimanfaatkan pelaku untuk melancarkan aksinya. Banyak korban yang memilih diam karena takut, malu atau tidak tahu cara melapor. Kondisi ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian.

Unit PPA kini tidak hanya fokus pada penindakan, tetapi juga melakukan upaya pencegahan melalui sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat. Langkah pencegahan menjadi kunci utama. Kepolisian terus masifkan sosialisasi di sekolah agar anak-anak memahami batasan pergaulan dan berani melapor jika mengalami pelecehan.

“Kami bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melindungi anak dari kekerasan dan eksploitasi,” sebutnya.

Guna mengantisipasi kasus semakin meningkat kata Kurniawan, sosialisasi rutin dilaksanakan di sekolah. Sasaran utama adalah pelaar SMP dan SMA yang dinilai rentan terhadap pergaulan bebas dan pengaruh lingkungan. Selain itu, pentingnya pengawasan orang tua sebagai benteng utama perlindungan anak. Komunikasi terbuka perlu dijaga, jangan sampai anak justru mencari kenyamanan di luar rumah yang berpotensi membahayakan mereka.

“Kami meminta para orangtua untuk menjaga serta meningkatkan pengawasan terhadap anaknya. Dengan harapan perkara anak dapat ditekan sedini mungkin,” ucap Kurniawan. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved