BNN Gerebek Rumah di Toboali

BNN Bangka Belitung Buru Bandar Narkoba yang Kabur dari Sukadamai

Aparat meringkus sejumlah bandar, pengedar dan pengguna narkoba. Namun masih ada beberapa bandar besar yang berhasil kabur

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol Eko Kristianto. 

BANGKAPOS.COM, BANGKABadan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menegaskan perang total tanpa kompromi terhadap jaringan peredaran narkotika di wilayah Sukadamai, Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (6/11/2025).

Dalam operasi terakhir, aparat meringkus sejumlah bandar, pengedar dan pengguna narkoba. Namun masih ada beberapa bandar besar yang berhasil kabur. 

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Pol Eko Kristianto menegaskan tak ada tempat aman bagi bandar narkoba.

Tim gabungan akan melakukan pengejaran dan melakukan tindakan tegas kepada para bandar narkoba. Termasuk mempersempit ruang gerak bandar narkoba lewat penegakan hukum yang tegas.

“Kepada bandar narkoba kita nyatakan tegas untuk perang. Akan kita kejar sampai ke manapun,” tegas dia kepada Bangkapos.com.

Menurutnya wilayah Sukadamai disebut menjadi salah satu sentra masuknya narkoba dari luar daerah. Terutama dari jaringan pengedar dan bandar asal Provinsi Sumatera Selatan.

Jalur pesisir dan kawasan padat penduduk di wilayah ini membuat pengawasan menjadi tantangan tersendiri bagi aparat. Karena itu, BNN berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memutus mata rantai peredaran gelap narkotika.

Sementara terhadap para pengguna atau korban penyalahgunaan narkotika, BNN menempuh pendekatan berbeda. Mereka akan dirangkul dan diarahkan ke jalur rehabilitasi agar bisa pulih dan kembali berdaya.

Saat ini telah terdapat dua orang yang direhabilitasi oleh BNN dan progresnya cukup bagus. Sehingga diharapkan bisa menjadi solusi penanganan narkotika di daerah.

“Kami berkomitmen bersama pemerintah daerah untuk bisa mengafirmasi kepada masyarakat suka damai dengan kegiatan yang lebih positif,” urainya.

Sebagai langkah preventif dan preemtif lanjutnya, BNN akan mengintensifkan program Sambang Sebalai Humanity. Yakni kegiatan turun langsung ke masyarakat untuk memberikan edukasi, pembinaan, dan deteksi dini penyalahgunaan narkoba. Melalui program ini, BNN dapat mempersempit ruang gerak para pengedar serta menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkotika.

BNN turut mengupayakan proses rehabilitasi dengan penguatan religi. Selain rehabilitasi kesehatan, sosial, kesehatan dan terapi vokasi.

Rehabilitasi religi difokuskan dengan cara itikaf dengan disediakan pembimbing untuk diberikan terapi pengobatan. Itikaf merupakan amalan sunah dengan berdiam diri di dalam masjid dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan dzikir.

“Kita juga memiliki program rehabilitasi religi dan terapi kesehatan serta vokasi,” sebutnya.

Eko Kristianto memastikan perang melawan narkotika di Bangka Belitung tak hanya soal penindakan. Khususnya dengan langkah tegas terhadap bandar. Melainkan pula pendekatan humanis terhadap pengguna guna penyelamatan generasi muda ke depannya.

“Akan ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti deklarasi dan vokasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” tukas Eko Kristianto.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved