Prof Bustami Rahman Berpulang

Tokoh Pendidikan Bangka Belitung Prof Bustami Rahman akan Dimakamkan di Yogyakarta Besok

Tokoh pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Profesor Bustami Rahman akan dimakamkan di Yogyakarta, Selasa (18/11/2025) besok

Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Suasana duka di kediaman Prof Bustami Rahman di Balunijuk, Kabupaten Bangka, Senin (17/11/2025) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Profesor Bustami Rahman, tokoh pendidikan, dai, mubalig sekaligus Rektor pertama Universitas Bangka Belitung (UBB) yang meninggal dunia di Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, Senin (17/11/2025) pukul 15.23 WIB.

Kediaman almarhum di Desa Balunijuk terlihat sepi malam ini. Hanya beberapa pelayat yang datang memberi kekuatan kepada keluarga, mengingat pemakaman akan dilaksanakan di Yogyakarta, Selasa (18/11/2025) besok.

Saat ditemui Denni tampak berkaca-kaca. Bersama istrinya, Vindi putri Prof Bustami, keduanya sibuk menyiapkan koper yang tergeletak di ruang tengah, bersiap terbang ke Yogyakarta pada Selasa pagi.

"Besok pagi kami berangkat. InsyaAllah pemakaman dilakukan di Yogjakarta," ujar menantu Profesor Bustami Rahman, Denni.

Kepergian almarhum menyisakan duka mendalam bagi keluarga, kerabat hingga masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok sederhana, jujur dan penuh dedikasi.

Prof Dr Bustami Rahman M.Sc, rektor pertama Universitas Bangka Belitung (UBB), saat bincang-bincang dengan Bangkapos.com di kediamannya, Jumat (14/6/2024).
Prof Dr Bustami Rahman M.Sc, rektor pertama Universitas Bangka Belitung (UBB), saat bincang-bincang dengan Bangkapos.com di kediamannya, Jumat (14/6/2024). (Bangkapos.com/Gogo Prayoga)

Menantu almarhum, Denni membeberkan Prof Bustami mulai menjalani pengobatan intensif sejak awal Oktober 2025. Sebelumnya, pada September, almarhum telah mengetahui adanya pertumbuhan pada kantung kemihnya.

"Beliau memutuskan untuk berobat ke Yogyakarta bersama Ibu. Itu sudah dijalani sejak Oktober," tutur Denni kepada Bangkapos.com, Senin (17/11/2025).

Selama menjalani perawatan, Prof Bustami telah dua kali menjalani operasi. Kondisinya bahkan sempat menunjukkan perkembangan menggembirakan.

"Hari ini sebenarnya Bapak sudah menunjukkan tren sehat, membaik. Bahkan siangnya kami dapat video beliau mulai belajar berjalan," kata Denni.

Namun takdir berkata lain. 

Denni menceritakan, kejadiannya berlangsung begitu cepat.

Siang itu, Prof Bustami keluar dari kamar mandi dan tiba-tiba pingsan. Beruntung, ia tidak jatuh karena ditahan oleh anak yang menjaganya di rumah sakit.

"Setelah pingsan itu, Bapak langsung kritis. Keluarga di Jogja langsung meminta doa dari keluarga di Bangka Belitung," ujarnya.

Tak lama kemudian pukul 15.23 WIB, Prof Bustami dinyatakan meninggal dunia.

Di antara kesedihannya, ia mengenang banyak hal tentang almarhum.

"Saya sering sekali ngobrol dengan Bapak. Banyak bahasan, tentang keluarga, tentang aktivitas harian sampai pendidikan. Bapak selalu menekankan ke anak-anaknya untuk bekerja rajin dan jujur," kenang Denni.

Ia juga masih ingat betul kedisiplinan Prof Bustami saat menjabat sebagai Rektor UBB.

"Beliau selalu bilang mobil dinas itu bukan milik keluarga. Kami tidak boleh memakai mobil dinas di luar jam dinas atau tanpa beliau. Disiplin sekali," ujarnya.

Menurut Denni, kondisi kesehatan Prof Bustami memang mulai menurun dalam satu tahun terakhir. Namun almarhum hampir tidak pernah mengeluh. Pemeriksaan rutin dari jantung, paru-paru, ginjal hingga organ lain, selalu menunjukkan hasil baik.

"Hanya saja pada September itu, baru ketahuan ada pertumbuhan di kantung kemihnya," kata Denni.

Karena itu, keluarga begitu terkejut dengan kabar wafatnya.

"Kami sebenarnya sudah sangat berharap beliau pulang, karena dokter juga sudah bilang kemungkinan pulang itu besar setelah operasi kedua. Beliau sudah membaik dan hari ini sudah diperbolehkan pulang,” Denni kembali terdiam, menahan haru.

Prof Bustami meninggalkan empat orang anak. Dua anaknya berada di Yogyakarta, sementara dua lainnya termasuk istri dan Denni berada di Bangka Belitung.

Prof Bustami Rahman bukan hanya seorang akademisi. Dia adalah pendidik, pembimbing dan sosok ayah bagi banyak generasi.

Kiprahnya membangun pondasi Universitas Bangka Belitung menjadikannya salah satu tokoh pendidikan paling berpengaruh di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved