Pria Ditemukan Terkapar di Simpang Rimba

Tersangka Pembunuhan Pria Berlumuran Darah di Simpang Rimba Dikenakan Pasal Berlapis

Pelaku berinisial AN (37) warga Desa Rajik ditangkap tanpa perlawanan tidak lama setelah kejadian. Atas perbuatannya, pelaku kini terancam

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
PELAKU PEMBUNUHAN - AN (37) warga Dusun Nayu Desa Rajik ketika digiring penyidik kepolisian ke Ruang Satreskrim Polres Bangka Selatan, Selasa (18/11/2025). AN menjadi terduga pelaku pembunuhan Rapik (40) warga Dusun Serdang, Desa Jelutung II pada Rabu (12/11/2025) pekan kemarin. 

Baju tahanan berwarna biru yang dikenakan tampak kontras dengan borgol yang mengikat kedua pergelangan tangan. AN (37) warga Desa Rajik, Kecamatan Simpang Rimba hanya bisa berjalan pelan saat petugas menggiringnya ke ruang pemeriksaan Satreskrim Polres Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (18/11/2025) pagi. Wajahnya tertunduk, sementara dua anggota kepolisian mengawalnya ketat.

Kepala Unit Tindak Pidana Umum Satreskrim Polres Bangka Selatan, Ipda Bagas Dyas Maula bilang AN merupakan terduga pelaku pembunuhan Rapik (40) warga Dusun Serdang, Desa Jelutung II, Kecamatan Simpang Rimba pada Rabu (12/11/2025) pekan kemarin.

Rapik ditemukan terkapar bersimbah darah di semak belukar Jalan Simpang Sagu, Desa Gudang sekitar pukul 11.20 Wib. Kasus itu kini ditangani penyidik setelah sebelumnya dilimpahkan dari Polsek Simpang Rimba.

“Saat ini kasus tersebut sudah dilimpahkan dan ditangani Satreskrim Polres Bangka Selatan,” kata dia kepada Bangkapos.com.

Bagas membeberkan peristiwa berdarah itu dimulai ketika korban, Rapik (40), berpamitan keluar rumah kepada istrinya sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, hanya satu jam kemudian, kabar buruk datang menghantam keluarga tersebut. Saksi bernama Ita menerima pesan Whatsapp dari Melinda yang menyebut bahwa Rapik telah dibunuh oleh orang tidak dikenal.

Pesan pendek itu menjadi awal dari tragedi yang lebih besar. Saksi langsung menuju lokasi kejadian di Jalan Simpang Sagu, dan apa yang dilihatnya membenarkan informasi tersebut.

Rapik telah tergeletak tak bernyawa. Lokasi yang biasa dilalui warga berubah menjadi tempat ditemukannya tubuh seorang lelaki yang diduga diserang secara brutal.

“Saat itu korban sudah ditemukan dalam kondisi bersimbah darah karena sejumlah luka yang dialami,” papar Bagas.

Tidak butuh waktu lama bagi polisi untuk mengejar pelaku. Sekitar pukul 13.00 WIB, tim Opsnal Polsek Simpang Rimba yang dipimpin Kanit Reskrim Ipda Hilmansyah menerima informasi bahwa pelaku masih berada di Dusun Serdang, Desa Jelutung II.

Menghindari benturan dengan warga dan risiko perlawanan, petugas mengambil langkah persuasif dengan mendekati pihak keluarga pelaku terlebih dahulu.

Langkah itu tepat. Bersama keluarga, tim opsnal menyisir area perkebunan sawit di desa tersebut. Pelaku ditemukan dan tidak memberikan perlawanan sama sekali.

Dengan kondisi tenang, namun terborgol, ia dibawa menuju Polsek Simpang Rimba sebelum akhirnya dilimpahkan ke Sat Reskrim Polres Bangka Selatan karena kasusnya tergolong menonjol.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) dan sketsa TKP pun dilakukan segera setelah pelimpahan. Polisi mengumpulkan bukti-bukti yang menguatkan dugaan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan secara terencana dan dipicu motif pribadi.

Hasil pemeriksaan awal mengungkap bahwa pelaku menyimpan sakit hati terhadap korban karena persoalan utang piutang. 

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved