Berita Bangka Belitung
Babel Gandeng Investor China untuk Ubah Sampah Jadi Listrik, TPA Parit Enam Siap Dioptimalkan
Provinsi Bangka Belitung segera menggandeng investor asal China untuk membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi listrik. Langkah ...
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tengah menyiapkan langkah besar dalam mengatasi permasalahan sampah yang kian mengkhawatirkan. Salah satunya dengan menggandeng investor asing untuk membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (waste to energy).
Untuk merealisasikan hal tersebut, investor perusahaan Chongqing San Feng Environment Co., Ltd bersama pengusaha Arbi Leo pun mendatangi Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani di ruang kerjanya.
Hidayat Arsani mengatakan dengan investasi tersebut akan membawa dampak besar, mengingat kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Parit Enam sampahnya sudah menggunung.
"Salah satunya karena kita butuh 700 ton sampah per hari, kita gabung beberapa daerah. Jadi nantinya akan menghasilkan listrik 15-16 mega watt, jadi suplai listrik kita tambah kuat dan daerah kita juga bersih," ujar Hidayat Arsani, Selasa (18/11/2025).
Hidayat Arsani mengungkapkan pihaknya masih akan melakukan kajian khususnya lokasi, sebelum melakukan MoU yang direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Untuk lokasi akan dicari apakah Pangkalpinang, Bangka Tengah, Bangka Induk masih akan survei dan akan kesana dulu," ucapnya.
Selain itu Arbi Leo mengatakan pihaknya memastikan akan menyesuaikan dengan regulasi yang ada, termasuk potensi bekerjasama dengan PLN.
"Kami audiensi dengan Gubernur jadi kami membawa waste to energy, jadi merubah sampah menjadi energi yang berguna dan bermanfaat untuk Bangka Belitung," tutur Arbi Leo.
Lebih lanjut Lu Kefeng dari Chongqing San Feng Environment Co., Ltd melalui penerjemah memastikan, teknologi yang akan digunakan ramah terhadap lingkungan.
"Jadi semua sampah yang ada mau kotor, kering, besi, kaleng langsung masuk dan dibakar jadi sistem insulator di bawah tanah. Untuk residu pasti ada namun dengan teknologi untuk treament lingkungan, kita pasti bisa mengikuti ambang batas dan pastinya aman," tegas Lu.
Sementara itu tak hanya menghadirkan teknologi waste to energy, namun investasi juga akan dilakukan di sektor pertanian.
"Dengan smart farming teknologi ini dapat mendeteksi gejala hama, bahkan sebelum menyerang tanaman. Jadi hama ini dapat lebih dulu dicegah sehingga, permasalahan gagal panen akibat hama dapat teratasi," ungkapnya.(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)
| DPKP Babel Soroti Peluang Ekonomi di Balik Program Makan Bergizi Gratis |
|
|---|
| 27 CPNS Basarnas Babel Gunakan Helikopter untuk Simulasi Penyelamatan Laut |
|
|---|
| Sebelum Masuk Mapolda, Polisi Diperiksa Kelengkapan Kendaraan dan Dokumen Personel |
|
|---|
| FOBI Bangka Belitung Targetkan Lima Emas di Kejurnas Barongsai 2025 |
|
|---|
| Bangka Tani Mart Resmi Dibuka, Sediakan Pupuk hingga Alat Pertanian untuk Petani Babel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251118-Gubernur-Bangka-Belitung-Hidayat-Arsani-saat-menerima-kedatangan-investor.jpg)