Berita Bangka Belitung
Fakta BBM Langka di Bangka: Dari Tulisan ‘Bensin Habis' Barcode Diblokir, Gubernur Telepon Pertamina
Warga Kota Pangkalpinang sulit mendapatkan BBM baik di SPBU maupun pengecer sehingga harus rela antre panjang.
Ringkasan Berita:
- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kota Pangkalpinang kian meluas
- Tidak hanya terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pada Senin (17/11/2025) pagi, tingkat pengecer di berbagai ruas jalan juga mengalami kekosongan tota
- Warga kaget dan bingung tiba-tiba mendapatkan nofikasi atau pemberitahuan barcode pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) diblokir
BANGKAPOS.COM - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kian meluas.
Tidak hanya terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pada Senin (17/11/2025) pagi, tingkat pengecer di berbagai ruas jalan juga mengalami kekosongan total.
Pantauan Bangkapos.com, Senin (17/11/2025) sejak pagi hari sejumlah SPBU masih dipadati kendaraan roda dua dan roda empat yang mengantre untuk mendapatkan BBM.
Kondisi serupa justru lebih parah terjadi pada tingkat pengecer.
Baca juga: Sosok Dosen Untag Tewas di Hotel Tanpa Busana, Mulut Berdarah, Polisi Penemu Satu KK dengan Korban
Di sepanjang Jalan Depati Hamzah, Air Itam hingga Semabung, dan sejumlah titik lainnya, hampir seluruh kios pengecer tidak beroperasi.
Spanduk dan kertas bertuliskan "Bensin Habis" terpampang di depan banyak toko, menandakan kekosongan pasokan sejak beberapa hari terakhir.
Salah satu pengecer, Roni (41), mengaku tokonya sudah tidak menjual BBM bersubsidi sejak Minggu malam lantaran tidak berhasil mendapatkan suplai dari SPBU.
Selain sulitnya antrean, ia menyebut tidak adanya kiriman dari para pengerit membuat stok benar-benar kosong.
"Dari tadi malam bensin kosong total. Kami biasanya ikut antre, tapi antreannya sudah tidak masuk akal panjangnya. Mau mengandalkan pengerit juga tidak bisa, mereka sendiri tidak dapat BBM dari SPBU," ungkapnya saat ditemui, Bangkapos.com, Senin (17/11/2025) pagi.
Roni mengatakan kondisi ini merupakan yang terparah dalam beberapa bulan terakhir.
Ia bahkan memperkirakan penjualan BBM eceran di wilayah tersebut akan terus terhenti jika distribusi BBM bersubsidi tidak segera lancar kembali.
"Sejak Subuh tadi banyak orang datang tanya bensin, tapi kami benar-benar tidak ada stok. Pertamini di sini juga sama semua tutup," ujarnya.
Sejumlah pengendara yang melintas mengaku frustrasi. Banyak dari mereka terpaksa berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain untuk mencari kios yang masih memiliki stok BBM.
"Sudah mutar empat tempat, semua habis. Mau ke SPBU antreannya panjang dan belum tentu dapat," keluh Dimas (27), warga Pangkalpinang.
Warga Antre BBM Sebelum SPBU Dibuka
Sejumlah kendaraan roda dua maupun empat mulai padati salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum ( SPBU ) di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Minggu (16/11/2025) pagi.
Meski pintu gerbang belum dibuka. Para pengendara kendaraan roda dua dan empat sudah menunggu di depan SPBU.
Pengendara rela menunggu dan antre untuk mengisi BBM, mengingat sejak beberapa waktu terakhir pengendara atau masyarakat kesulitan untuk mengisi BBM di sejumlah SPBU khususnya di Kota Pangkalpinang.
"Lah (sudah) dari tadi di sini, kata orang SPBU buka jam 06.30 WIB. Tapi ini lewat dari setengah tujuh lom (belum) buka SPBU-nya tidak tahu mau buka jam berapa," ucap salah satu pengendara kendaraan roda empat yang mengaku sudah menunggu sejak pagi.
Apalagi kata dia, kalau SPBU sudah buka pasti antrean lebih panjang, sehingga lebih baik datang lebih awal dari pengendara lain ke SPBU supaya dapat BBM.
Baca juga: Profil dan Kekayaan Rospita Vici Paulyn, Ketua Majelis Sidang Sengketa Ijazah Jokowi, Kritisi UGM
"Ini ngisi pertalite saja antre panjang, biasanya banyak mobil besak (truk) yang antre dan kadang jam 5 pagi atau habis subuh sudah datang untuk antre," ujarnya.
"Daripada isi eceren lebih mahal, jadi mendingan antre di SPBU. Walaupun datang pagi-pagi, yang penting dapat BBM pertalite," sambungnya.
Senada diungkapkan salah satu pengendara kendaraan roda dua, yang lebih awal datang ke SPBU agar mendapatkan BBM di SPBU.
"Terpaksa antrelah, dimana-mana antre dan kadang sudah habis. Mau ngisi BBM entah kenapa sulit sekarang kalau mau ngisi di SPBU BBM," ungkapnya sembari menumpangi kendaraannya.
Barcode Pengisian BBM Tiba-tiba Diblokir
Warga Provinsi Bangka Belitung (Babel), kaget dan bingung tiba-tiba mendapatkan nofikasi atau pemberitahuan barcode pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) diblokir.
Padahal, warga baru ingin mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Terkejut saja, kemarin saya mau isi pertaline di SPBU terus petugas bilang barcodenya terblokir," ucap Jek warga Kampak yang barcodenya terblokir, Selasa (18/11/2025).
Mengetahui kartu barcodenya terblokir, petugas meminta dirinya untuk mengaktifkan kembali barcode ke kantor Sales Are Babel yang berada di Jalan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.
"Dia (petugas) bilang suruh kesini, tadi pas sampai sini ternyata antrian sudah panjang dan harus datang lagi kesini besok pagi jam 6 untuk mengaktifkan barcode," jelasnya.
Bahkan Jek pun mengaku merasa terkendala, pasca adanya pemblokiran kartu barcode, terutama dalam pengisian BBM di SPBU khususnya di Kota Pangkalpinang.
"Terkendala benar, ini mau ngisi BBM tidak bisa dan harus diaktifkan kembali. Kemarin pinjam barcode teman, akan tetapi pengisian dibatasi oleh pihak petugas SPBU," bebernya.
Hal senada dikatakan Akhmad warga Tempilang. Ia terpaksa harus ke Kota Pangkalpinang untuk mengaktifkan barcode karena terblokir tiba-tiba dan tidak bisa digunakan.
"Dari Tempilang kami, kemarin mau isi bensin dibilang petugas barcode terblokir dan tidak bisa digunakan. Ini saja tadi dari Tempilang isi eceran, sepanjang jalan tidak ada penjual bensin eceran," ungkapnya.
"Ini datang ke Pangkalpinang, dibilang petugas Sales Area Babel disuruh datang lagi besok jam 6 karena hari ini full dan sudah tutup. Gimana kami mau isi BBM ini," keluhnya.
Baca juga: Sosok AKBP B Penemu Dosen Untag Tewas di Hotel, Satu KK dengan Korban, Perwira Polisi Kini Dicari
Sementara Ica warga Kota Pangkalpinang, terkejut saat mendapatkan pemberitahuan melalui email terkait barcode pengisian BBM terblokir.
"Iya, kemarin dapat pesan masuk dan pemberitahuan barcode terblokir dan tidak bisa digunakan untuk pengisian BBM," jelasnya.
Sementara dari pantauan Bangkapos.com, di Kantor Sales Area Babel sejumlah warga silih berganti datang untuk mengaktifkan barcode pengisian BBM.
"Mohon maaf hari ini sudah penuh dan antre, kalau mau datang pagi-pagi besok jam 6 karena ini saja masih banyak yang antre," kata petugas keamanan yang berjaga di Kantor Sales Are Babel.
Gubernur Hidayat Arsani Telepon Pertamina
Antrean panjang bahan bakar minyak (BBM) subsidi di SPBU wilayah Bangka Belitung (Babel) menjadi perhatian Gubernur Hidayat Arsani.
Ia mengaku sudah menelepon Pertamina Patra Niaga untuk meminta solusi terkait terbatasnya stok BBM subsidi.
Kondisi kelangkaan BBM subsidi sepekan terakhir bukan hanya mengganggu kenyamanan masyarakat, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi dan sosial.
Terkait masalah ini, kata Hidayat Arsani, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel) akan melakukan kajian pasca kondisi masyarakat yang kesulitan mendapatkan BBM.
“Ini lagi dikaji, kalau misalkan kurang kita akan minta,” ujar Hidayat Arsani, Senin (17/11).
Lebih lanjut, ia mengaku tak segan meminta maaf kepada masyarakat Bangka Belitung terkait kondisi yang mengharuskan pengendara antre panjang di SPBU.
“Sudah telepon Pertamina, mohon maaf kepada masyarakat karena kita daerah kepulauan ini risikonya seperti cuaca,” ungkapnya.
Sementara itu, ia juga menyinggung adanya aktivitas tambang yang turut memberikan dampak terhadap penggunaan BBM.
“Pokoknya kalau timah mahal, susah. Harusnya perusahaan timah itu pakai minyak industri, bukan subsidi,” bebernya.
Sementara Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel mengklaim terus mengoptimalkan penyaluran BBM ke SPBU di wilayah Provinsi Babel, termasuk pertalite dan solar, sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Hal itu disampaikan Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, kepada Bangkapos.com, Minggu (16/11).
“Pertalite dan solar merupakan jenis BBM yang disubsidi pemerintah sehingga kuotanya telah ditetapkan sesuai kebutuhan per daerah,” jelasnya.
“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan pertalite dan solar dengan bijak, sesuai peruntukannya, sehingga subsidi energi benar-benar bermanfaat bagi mereka yang berhak,” tambahnya.
Pertamina juga terus memantau kondisi distribusi BBM subsidi secara berkala untuk memastikan ketersediaannya di seluruh SPBU tetap terjaga.
Tim operasional siaga mengantisipasi kendala distribusi, termasuk dampak faktor cuaca yang dapat memengaruhi pengiriman BBM ke wilayah kepulauan.
Dalam menjaga ketertiban pelayanan, Pertamina menginstruksikan seluruh SPBU untuk mengoptimalkan pengaturan antrean dan penugasan petugas di titik-titik padat kendaraan, guna memastikan kenyamanan konsumen sekaligus menghindari penumpukan yang dapat mengganggu arus lalu lintas.
Sebagai upaya pengendalian, Pertamina menerapkan program Subsidi Tepat untuk memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.
Melalui sistem ini, pengaturan dilakukan baik dari sisi konsumen maupun batas kuota penyaluran sehingga distribusi lebih transparan, terukur, dan sesuai regulasi.
Baca juga: Profil Heri Gunawan, DPR Seret Mellisa B Darban Istri Perwira Polisi, Anak Terlibat Kasus Brigadir J
Warga Mengeluh
Sebelumnya, masyarakat Babel kembali merasakan sulitnya mendapatkan BBM dalam sepekan terakhir.
Meski stok BBM di SPBU dinyatakan tersedia, keluhan tetap bermunculan karena antrean kendaraan yang mengular di hampir seluruh SPBU.
Akibatnya, masyarakat harus mengorbankan waktu lebih lama hanya untuk mendapatkan BBM.
Pantauan Bangkapos.com, sejumlah kendaraan roda dua maupun empat mulai memadati salah satu SPBU di Kota Pangkalpinang, Minggu (16/11) pagi. Meski pintu gerbang belum dibuka, para pengendara sudah menunggu di depan SPBU.
“Sudah dari tadi di sini, kata orang SPBU buka jam 06.30 WIB. Tapi ini lewat dari setengah tujuh belum buka. Tidak tahu mau buka jam berapa,” ucap seorang pengendara mobil yang sudah menunggu sejak pagi.
Ia mengatakan, jika SPBU sudah buka, antrean akan semakin panjang, sehingga ia memilih datang lebih awal agar bisa mendapatkan BBM.
“Ini ngisi pertalite saja antre panjang. Biasanya banyak truk yang antre, dan kadang jam 5 pagi atau habis subuh sudah datang untuk antre,” ujarnya.
“Daripada isi eceran lebih mahal, jadi mendingan antre di SPBU. Walaupun datang pagi-pagi, yang penting dapat BBM pertalite,” sambungnya.
Ia berharap kondisi seperti ini tidak terus berulang karena sangat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama mereka yang sangat bergantung pada BBM seperti pengemudi ojek online dan pekerja lapangan lainnya.
“Kami berharap segera ada solusi. Ini sangat memengaruhi aktivitas harian kami,” tandasnya.
Pertamina Pastikan Penyaluran BBM Optimal
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan penyaluran BBM subsidi di Provinsi Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang dan Sungailiat berjalan lancar, optimal sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah.
Kepastian ini disampaikan oleh Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi untuk menjawab keresahan masyarakat di Bangka Belitung.
Ia menyampaikan ketersediaan BBM termasuk produk subsidi Pertalite dan Solar terus dipantau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak.
Penyaluran Pertalite subsidi di Provinsi Bangka Belitung pada bulan November 2025 telah dilakukan peningkatan suplai sebesar 13 persen dari rata-rata penyaluran bulanan sebelumnya, sebagai upaya mengantisipasi potensi peningkatan kebutuhan masyarakat.
"Pertamina berkomitmen untuk menjaga ketersediaan BBM subsidi di seluruh SPBU Pangkalpinang dan Sungailiat. Kami terus melakukan evaluasi dan koordinasi intensif untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan tepat sasaran sesuai ketentuan program Subsidi Tepat," jelas Rusminto Wahyudi, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, dalam rilis yang diterima bangkapos.com, Selasa (18/11/2025) .
Pertamina telah berkoordinasi dengan seluruh SPBU untuk memastikan penyaluran BBM subsidi dilakukan sesuai prosedur, yakni berdasarkan verifikasi nomor polisi kendaraan dan barcode yang terintegrasi dalam sistem. Hal ini bertujuan agar BBM subsidi benar-benar tersalurkan kepada konsumen yang berhak.
Baca juga: Sosok Fitri Assiddikki, Terima Uang Haram Rp2 M dan Mobil Rp1 M Korupsi CSR BI OJK Heri Gunawan
Pengecekan ketersediaan stok BBM di setiap SPBU juga dilakukan secara berkala untuk memastikan volume produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tim operasional juga siaga mengantisipasi kendala distribusi, termasuk dampak faktor cuaca yang dapat memengaruhi pengiriman BBM ke wilayah kepulauan.
Pertamina juga melakukan monitoring untuk memastikan kesesuaian antara QR Code dengan nomor polisi kendaraan konsumen.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan masyarakat yang berhak menerima BBM subsidi. Pengaturan distribusi ini bertujuan agar penyaluran lebih terukur, transparan, dan merata di seluruh wilayah.
Pertamina menginstruksikan seluruh SPBU untuk mengoptimalkan pengaturan antrean dan penugasan petugas marshall di titik-titik padat kendaraan guna memastikan kenyamanan konsumen sekaligus menghindari penumpukan yang dapat mengganggu arus lalu lintas.
Pertamina mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan BBM subsidi secara bijak dan sesuai peruntukannya agar ketersediaan energi tetap terjaga dan distribusi subsidi dapat berjalan lebih adil dan merata.
Untuk informasi dan layanan seputar Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135.
(Bangkapos.com/Adi Saputra/Rizky Irianda Pahlevy/Andini Dwi Hasanah)
| BNN Bongkar Lokasi Transaksi dan Pengguna Narkoba di Desa Tanjung Gunung Meski Diguyur Hujan |
|
|---|
| Ratusan Penerjun TNI AD Mendarat di Bandara Depati Amir untuk Latihan Besar di Bangka |
|
|---|
| Babel Gandeng Investor China untuk Ubah Sampah Jadi Listrik, TPA Parit Enam Siap Dioptimalkan |
|
|---|
| DPKP Babel Soroti Peluang Ekonomi di Balik Program Makan Bergizi Gratis |
|
|---|
| 27 CPNS Basarnas Babel Gunakan Helikopter untuk Simulasi Penyelamatan Laut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251119-BBM-LANGKA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.