Berita Bangka Barat
Isu Penculikan Anak di Mentok Ternyata Prank, DP3AP2KB Ingatkan Warga Tetap Waspada
Isu penculikan anak yang sempat menghebohkan Mentok ternyata hanya prank, namun DP3AP2KB Bangka Barat mengingatkan warga ...
Penulis: Riki Pratama | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kepala DP3AP2KB Bangka Barat, Sarbudiono, mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap isu penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Mentok. Meski kasus tersebut akhirnya terungkap sebagai aksi prank.
“Perkara ada atau tidak ada penculikan, kami tetap berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat untuk berhati-hati. Anak tetap harus dilindungi dan menjadi perhatian kita semua,” kata Sarbudiono, kepada Bangkapos.com, Rabu (19/11/2025).
Dia menjelaskan, laporan yang masuk dari masyarakat sempat membuat seolah-olah peristiwa itu benar terjadi. Namun setelah ditelusuri, kasus tersebut mengarah pada aksi iseng atau prank.
“Kalau memang itu prank, ya sudahlah. Anggap saja sebagai bentuk pengingat bagi masyarakat agar kita terus waspada dan saling menjaga,” katanya.
Usai kabar tersebut mencuat, Sarbudiono langsung menugaskan unit PPA DP3AP2KB untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PPA Polres Bangka Barat.
Pihaknya juga mengimbau sekolah-sekolah agar mengingatkan siswa untuk tidak mudah menerima ajakan atau pemberian dari orang yang tidak dikenal.
“Kami menerima laporan dan segera menyampaikan imbauan lewat sekolah-sekolah. Ini penting agar anak-anak paham bagaimana menjaga diri,” jelasnya.
Sarbudiono menegaskanya, pihaknya belum bertemu langsung dengan anak yang terdampak isu tersebut.
Namun ia menilai penyebaran kabar yang belum jelas kebenarannya dapat menimbulkan efek kejut di tengah masyarakat dan berdampak pada psikologis dunia pendidikan.
“Kalau bisa, jangan menyebarkan berita yang belum ada kebenarannya sehingga seolah-olah itu benar. Kalau ada kejadian nyata, tentu akan kami tindak lanjuti. Tujuan kami adalah memberikan edukasi, sosialisasi, dan motivasi kepada masyarakat,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, penjual sayur asal Balunijuk melakukan prank percobaan penculikan anak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Mentok diamankan Polisi, pada Rabu (19/11/2025) siang.
Isu penculikan anak yang sempat meresahkan warga Mentok, akhirnya diklarifikasi melalui proses mediasi di Polsek Mentok.
Klarifikasi dilakukan, setelah beredarnya video dan tangkapan layar status WhatsApp yang menyebutkan adanya percobaan penculikan terhadap siswa SD Negeri 10 Mentok.
Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial, mengatakan, polisi telah melakukan pemeriksaan, mediasi dan klarifikasi terkait video viral tentang isu penculikan anak.
Kejadian terjadi di jalan Raya Pangkalpinang-Mentok tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru, Mentok, Senin (17/11/2025) pukul 11. 00 WIB.
"Pelaku niat ngeprank dan sudah memohon maaf kepada publik," kata Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial, kepada Bangkapos.com, Rabu (19/11/2025).
Dijelaskan Rusdi, kegiatan mediasi melibatkan Unit Res Intel Polsek Mentok, Unit 4 Sat Intelkam Polres Bangka Barat, serta Bhabinkamtibmas Desa Air Belo.
Polisi telah memeriksa saksi-saksi, korban, dan pelaku untuk memastikan informasi yang beredar di masyarakat.
Pelaku diketahui bernama M. Reza Ardiansyah (17), seorang pedagang sayur asal Desa Balun Ijuk, Kecamatan Merawang, Bangka. Sementara korban adalah MI (7), siswa kelas 1 SDN 10 Mentok, warga Dusun III, Kadur, Desa Air Belo.
Lebih jauh, kapolsek menjelaskan kronologis kejadian, terjadi pada Senin 17 November 2025 sekitar pukul 11.00 WIB.
Pelaku beserta dua orang temannya menggunakan mobil Pickup warna hitam dari pasar Mentok, berhenti di warung sayur milik ibu Tina Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok.
Tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru Dusun III, Desa Air Belo. Kemudian bertemu dengan anak MI yang sedang berjalan kaki pulang dari sekolah.
"Kemudian pelaku menanyakan kepada MI dengan kata-kata, "Dek di mane ade jual kepala budak?". Selanjutnya MI berjalan sambil ketakutan," kata Kapolsek.
Setelah kejadian tersebut, muncul beberapa screenshot status Whatsapp dan video tentang penculikan anak sehingga membuat resah masyarakat Kecamatan Mentok.
"Atas kejadian tersebut Unit Res Intel dan Bhabinkamtibmas melakukan pulbaket terhadap saksi-saksi dan korban terkait kejadian tersebut. Didapatkan informasi bahwa pelaku adalah penjualan sayur dari Desa Balunijuk yang berjualan di wilayah Mentok," terangnya.
Selanjutnya, kata Rusdi, dilakukan mediasi serta klarifikasi oleh pelaku dan anak MI yang didampingi orang tua dan pihak sekolah SDN 10 Mentok terhadap kejadian tersebut.
"Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan proses ini kejalur hukum," ujarnya.
Ia menegaskan, kedua belah pihak sepakat berdamai untuk tidak melanjutkan ke proses hukum. Serta pihak pertama bersedia untuk mengklarifikasi melalui video untuk memohon maaf kepada publik.
"Kami berharap kepada siapapun itu, jangan ada lagi yang membuat gaduh dan ketakunan kepada masyarakat sehingga situasi menjadi tidak kondusif. Kedepan kami tidak akan mentorerir kejadian ini. Dan kepada pada orang tua, bila menemukan hal serupa silahkan langsung hubungi kami atau kepolisian terdekat. Jangan melalui medsos," harapnya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)
| Isu Penculikan Anak di Mentok Bangka Barat adalah Prank, Penjual Sayur Balunijuk Diperiksa |
|
|---|
| Koperasi Merah Putih Desa Bukit Terak akan Usaha Jual Beli Sawit, Pupuk dan Gas LPG 3 Kilogram |
|
|---|
| Pembentukan KMP di Babar Capai 66 Unit, Pemda Gelar Pelatihan Penguatan SDM |
|
|---|
| Berbeda dengan di Pangkalpinang, Antrean Beli BBM Bersubsidi di SPBU Mentok Panjang Tapi Lancar |
|
|---|
| Bupati Bangka Barat Berikan Apresiasi Bunda PAUD Raih Prestasi Kategori Tertinggi Wiyata Darma Utama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251119-Kepala-DP3AP2KB-Bangka-Barat-Sarbudiono.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.