Berita Pangkalpinang

Alasan Bangka Dipilih Jadi Tempat Latihan 41.397 Prajurit TNI, Terkait Pengamanan Aktivitas Tambang

Puncak kegiatan latihan gabungan dilakukan di sejumlah titik di Pulau Bangka, Rabu (19/11/2025) dan disaksikan oleh pejabat tinggi militer

Ist/Penrem Korem 045/Gaya
PRAJURIT TNI - Prajurit TNI saat tiba di Bangka Belitung dan melaksanakan latihan gabungan terintegrasi, Selasa (18/11/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menjadi daerah yang dipilih untuk latihan TNI terintegrasi Tahun Anggaran 2025. Sejak kemarin Selasa (18/11/2025), rombongan prajurit sudah mulai tiba di Bumi Serumpun Sebalai.

Puncak kegiatan latihan gabungan dilakukan di sejumlah titik di Pulau Bangka, Rabu (19/11/2025) dan disaksikan oleh pejabat tinggi militer seperti Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoedin, Panglima TNI Agus Subiyanto serta jajarannya dan masih banyak lagi.

“Pertimbangan Babel sebagai tempat latihan karena ada nilai strategis, geografis dan ekonomis yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar dan menjadi komoditas strategis nasional yang harus kita amankan,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Sjafrie Sjamsoedin dalam siaran pers kepada Bangkapos.com

Dia menjelaskan, pada kenyataannya dibalik izin tambang pasir kuarsa yang sah secara administratif, tersimpan praktik penambangan timah ilegal yang merusak tata kelola sumber daya alam.

“Pemerintah harus hadir dalam menyelamatkan aset negara serta penegakan hukum,” ujarnya.

PRAJURIT TNI - Prajurit TNI saat tiba di Bangka Belitung dan melaksanakan latihan gabungan terintegrasi, Selasa (18/11/2025).
PRAJURIT TNI - Prajurit TNI saat tiba di Bangka Belitung dan melaksanakan latihan gabungan terintegrasi, Selasa (18/11/2025). (Ist/Penrem Korem 045/Gaya)

Diketahui, kegiatan latihan terintegrasi ini melibatkan 41.397 prajurit TNI dari berbagai matra, baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Adapun materi latihan yang dilakukan seperti operasi lintas udara berupa aksi pasukan penerjun payung dan simulasi pengemboman menggunakan pesawat tempur di Desa Mabat, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka.

Kemudian, ada pula materi pelatihan operasi laut gabungan di perairan laut Belinyu menggunakan KRI.

Selanjutnya, dilakukan pula simulasi penyergapan terhadap aktivitas pertambangan ilegal di kawasan hutan di Dusun Nadi, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah yang menjadi akhir dari rangkaian kegiatan.

“Secara geografis Bangka Belitung merupakan wilayah Kepulauan dengan karakteristik medan perbukitan, hutan tropis, garis pantai panjang, dan sejumlah pulau kecil di sekitarnya,” jelasnya.

Oleh karena itu menurutnya. pelaksanaan latihan di wilayah ini sangat tepat untuk menguji kemampuan pasukan khusus dalam melaksanakan operasi cepat, kerahasiaan tinggi pada medan kepulauan yang menuntut kecepatan reaksi, fleksibilitas taktis serta efektivitas komunikasi dan koordinasi antar unsur.

Adapun tema latihan gabungan ini adalah "Komando Gabungan (Kogab) TNI melaksanakan Latihan TNI / Matra di wilayah Bangka Belitung dalam rangka menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap ketahanan dan keamanan wilayah".

Sedangkan tujuan latihan untuk meningkatkan profesionalisme dan kesiapan tempur prajurit TNI AD, AL, AU dan Koopsus TNI Menguji kesiapsiagaan sistem senjata terpadu (Alutsista) TNI serta mengukur kemampuan operasional seluruh jajaran TNI.

Latihan ini juga mengemban misi OMSP, yang bertujuan memperkuat legitimasi dan peran TNI di tengah masyarakat, khususnya di wilayah konflik kepentingan kawasan hutan dan pertambangan.

Sasaran pelaksanaan Latihan Gabungan TNI ini adalah untuk meningkatkan sinergi antar matra, kesiapsiagaan operasional dan kemampuan tempur dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negara.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved