Berita Bangka Barat

Awal Mula Isu Penculikan Anak di Mentok Gegara Perkataan Penjual Sayur: Di mane Jual Kepala Budak?

Polisi mengungkap isu penculikan anak yang sempat meresahkan warga Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Rabu (19/11/2025)

IST/Polsek Mentok
MEDIASI -- Polisi telah melakukan pemeriksaan, mediasi dan klarifikasi terkait video viral tentang isu penculikan anak yang terjadi di jalan Raya Pangkalpinang-Mentok tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru, Mentok, Senin (17/11/2025) pukul 11.00 WIB, mediasi dilakukan di Polsek Mentok, Rabu (19/11/2025) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Polisi mengungkap isu penculikan anak yang sempat meresahkan warga Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (19/11/2025).

Pengungkapan isu oleh Polsek Mentok, setelah beredarnya video dan tangkapan layar status WhatsApp yang menyebutkan adanya percobaan penculikan terhadap siswa SD Negeri 10 Mentok.

Pelaku diketahui bernama M. Reza Ardiansyah (17), seorang penjual sayur asal Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Sementara korban adalah MI (7), siswa kelas 1 SDN 10 Mentok, warga Dusun III, Kadur, Desa Air Belo.

Kapolsek Mentok, Iptu Rusdi Yunial menjelaskan kronologis kejadian di jalan Raya Pangkalpinang-Mentok tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru, Senin (17/11/2025) pukul 11.00 WIB.

Pelaku beserta dua orang temannya menggunakan mobil Pick Up warna hitam dari pasar Mentok, berhenti di warung sayur milik Ibu Tina Jalan Raya Pangkalpinang-Mentok. Tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru Dusun III, Desa Air Belo. Kemudian bertemu dengan anak berinisial MI yang sedang berjalan kaki sepulang sekolah.

"Pelaku menanyakan kepada MI 'Dek di mane ade jual kepala budak?'. Selanjutnya MI berjalan sambil ketakutan," kata Kapolsek Iptu Rusdi Yunial kepada Bangkapos.com.

Setelah kejadian tersebut, muncul beberapa screenshot status WhatsApp dan video tentang penculikan anak sehingga membuat resah masyarakat Kecamatan Mentok.

Unit Res Intel dan Bhabinkamtibmas memeriksa saksi-saksi dan korban terkait kejadian tersebut.

Selanjutnya, dilakukan mediasi serta klarifikasi oleh pelaku dan anak berinisial MI yang didampingi orang tua dan pihak sekolah SDN 10 Mentok.

"Pelaku niat nge-prank dan sudah memohon maaf kepada publik," kata Kapolsek Mentok Iptu Rusdi Yunial.

MEDIASI -- Polisi telah melakukan pemeriksaan, mediasi dan klarifikasi terkait video viral tentang isu penculikan anak yang terjadi di jalan Raya Pangkalpinang-Mentok tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru, Mentok, Senin (17/11/2025) pukul 11.00 WIB, mediasi dilakukan di Polsek Mentok, Rabu (19/11/2025)
MEDIASI -- Polisi telah melakukan pemeriksaan, mediasi dan klarifikasi terkait video viral tentang isu penculikan anak yang terjadi di jalan Raya Pangkalpinang-Mentok tepatnya di Simpang Pemda Pal 4 Daya Baru, Mentok, Senin (17/11/2025) pukul 11.00 WIB, mediasi dilakukan di Polsek Mentok, Rabu (19/11/2025) (IST/Polsek Mentok.)

Dijelaskan Rusdi, kegiatan mediasi melibatkan Unit Res Intel Polsek Mentok, Unit 4 Sat Intelkam Polres Bangka Barat, serta Bhabinkamtibmas Desa Air Belo.

"Kedua belah pihak sepakat berdamai dan tidak melanjutkan proses ini ke jalur hukum," ujarnya.

Ia menegaskan, kedua belah pihak sepakat berdamai untuk tidak melanjutkan ke proses hukum. Serta pihak pertama bersedia untuk mengklarifikasi melalui video untuk memohon maaf kepada publik.

"Kami berharap kepada siapapun itu, jangan ada lagi yang membuat gaduh dan ketakutan kepada masyarakat sehingga situasi menjadi tidak kondusif. Kedepan kami tidak akan mentorerir kejadian ini. Dan kepada pada orang tua, bila menemukan hal serupa silahkan langsung hubungi kami atau kepolisian terdekat. Jangan melalui medsos," harapnya.

Jangan Sebarkan Jika Belum Tahu Kebenarannya

Kepala DP3AP2KB Bangka Barat, Sarbudiono menegaskan pihaknya belum bertemu langsung dengan anak yang terdampak isu tersebut.

Namun ia menilai penyebaran kabar yang belum jelas kebenarannya dapat menimbulkan efek kejut di tengah masyarakat dan berdampak pada psikologis dunia pendidikan.

“Kalau bisa, jangan menyebarkan berita yang belum ada kebenarannya sehingga seolah-olah itu benar. Kalau ada kejadian nyata, tentu akan kami tindak lanjuti. Tujuan kami adalah memberikan edukasi, sosialisasi dan motivasi kepada masyarakat,” tutupnya.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap isu penculikan anak yang sempat menghebohkan warga Mentok. Meski kasus tersebut akhirnya terungkap sebagai aksi prank.

“Perkara ada atau tidak ada penculikan, kami tetap berkewajiban memberikan informasi kepada masyarakat untuk berhati-hati. Anak tetap harus dilindungi dan menjadi perhatian kita semua,” kata Sarbudiono, kepada Bangkapos.com, Rabu (19/11/2025).

Dia menjelaskan, laporan yang masuk dari masyarakat sempat membuat seolah-olah peristiwa itu benar terjadi. Namun setelah ditelusuri, kasus tersebut mengarah pada aksi iseng atau prank.

“Kalau memang itu prank, ya sudahlah. Anggap saja sebagai bentuk pengingat bagi masyarakat agar kita terus waspada dan saling menjaga,” katanya.

Usai kabar tersebut mencuat, Sarbudiono langsung menugaskan unit PPA DP3AP2KB untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan PPA Polres Bangka Barat.

Pihaknya juga mengimbau sekolah-sekolah agar mengingatkan siswa untuk tidak mudah menerima ajakan atau pemberian dari orang yang tidak dikenal.

“Kami menerima laporan dan segera menyampaikan imbauan lewat sekolah-sekolah. Ini penting agar anak-anak paham bagaimana menjaga diri,” jelasnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved