Ibu Jilbab Pink di Demo DPR Ternyata Berkebutuhan Khusus, Punya Ponakan Polisi : Maafin Bude Saya

Kini terkuak siapa sosok ibu jilbab pink di demo DPR tersebut, ia adalah Ibu Ana. Ibu Ana merupakan seorang berkebutuhan khusus.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Tangkapan layar via TribunJabar.id | Ist
IBU JILBAB PINK -- Tangkapan layar momen saat Ibu Ana ikut demo di Gedung DPR pada 28 Agustus 2025. Kabar terbaru dari ibu jilbab pink yang viral demo di DPR mengejutkan. Kata ponakannya, Ibu Ana disebut berkebutuhan khusus. 

BANGKAPOS.COM -- Sosok ibu jilbab pink di demo DPR mendadak menjadi sorotan.

Keberaniannya menjadi garda terdepan dalam demo DPR menginspirasi gerakan sosial 17+8 yang kini viral di media sosial. 

Warna jilbab pink yang dikenakan olehnya menjadi ikon gerakan “Brave Pink” dalam kampanye Tuntutan Rakyat yang menuntut reformasi dan transparansi dari DPR RI.

Baca juga: Profil Syahrul Munir Ketua DPRD Gresik Pinjamkan Mobil Dinas untuk Warga, Sopir dan Bensin Gratis

Kini terkuak siapa sosok ibu jilbab pink di demo DPR tersebut, ia adalah Ibu Ana.

Ibu Ana merupakan seorang berkebutuhan khusus.

Sosoknya dikuak oleh sang keponakan yang merupakan anggota polisi bernama Anas.

Anas mengaku tak enak dengan rekan-rekannya di kepolisian.

Karenanya, Anas pun meminta kepada rekannya sesama polisi agar jangan terprovokasi jika bertemu Ibu Ana di lokasi demo.

Baca juga: Sosok Icang Faisal Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia, Keluarga Bantah karena Mabuk

"Ini bude saya sekali lagi maapin bude saya yaaak jadi buat kawan-kawan satu profesi jangan dimasukin ati ye wkwkwk. Dan untuk teman-teman yang demo di manapun nanti ketemu bude saya tolong jangan ikut terprovokasi yee,"

"Kalo emang ketemu suruh pulang sampein aje der dicariin sama ponakannya "si anas" gitu wkwkwk. Intinye bude saya ini memang butuh perhatian khusus," ungkap Anas dalam postingannya di Instagram, dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (7/9/2025).

Sebelumnya, aksi lantang seorang perempuan berjilbab pink saat demonstrasi di depan Gedung DPR sempat memicu gelombang dukungan publik. 

Ia dijuluki simbol keberanian, bahkan menginspirasi gerakan sosial 17+8 yang kini viral di media sosial. 

Namun di balik sorotan itu, keluarga mengungkap sisi lain dari sosok tersebut bahwa ia adalah manusia nyata, bukan buatan AI, dan selama ini hidup dengan kebutuhan khusus yang jarang diketahui publik.

Ibu jilbab pink adalah sosok perempuan bernama Ibu Ana yang viral saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada 28 Agustus 2025. 

Ia menjadi sorotan publik karena keberaniannya berdiri di garis depan, berteriak lantang kepada aparat, dan membakar semangat para mahasiswa yang ikut aksi. 

Penampilannya yang mencolok berjilbab pink dan membawa bendera merah putih menjadikannya simbol keberanian dan perlawanan sipil.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat sejumlah aksi ibu berjilbab pink tersebut.

Tampak, dia berorasi menggunakan speaker pengeras suara. Lalu dia membawa bendera merah-putih yang dipasangkan di kayu.

Dia berhadapan dengan sejumlah aparat kepolisian yang sedang berjaga dengan tameng bertulisan polisi

Namun, setelah viral, muncul fakta baru dari keluarganya.

Seorang pria bernama Anas, yang mengaku sebagai keponakan Ibu Ana dan berprofesi sebagai polisi, mengungkap bahwa sang ibu sebenarnya adalah wanita berkebutuhan khususyang sering berteriak di ruang publik dan membutuhkan perhatian lebih.

Ia juga membantah rumor bahwa video Ibu Ana adalah hasil rekayasa AI, menegaskan bahwa sosok tersebut adalah manusia nyata.

Keviralan Ibu Ana juga dipicu oleh unggahan anaknya di media sosial yang sempat panik karena sang ibu belum pulang setelah demo. 

Momen kepulangannya yang terekam dalam video turut memperkuat narasi human interest di balik aksi heroik tersebut.

Warna jilbab pink yang dikenakan Ibu Ana bahkan menjadi ikon gerakan “Brave Pink” dalam kampanye sosial bertajuk 17+8 Tuntutan Rakyat, yang menuntut reformasi dan transparansi dari DPR RI.

Dalam postingan terbarunya, Daqnas alias Anas menceritakan siapa sebenarnya sosok Ibu Ana.

Anas mengaku bahwa Ibu Ana adalah budenya (tante).

Selama ini keluarga mengetahui bahwa Ibu Ana adalah sosok berkebutuhan khusus yang perlu perhatian.

Lebih lanjut, Anas juga membantah isu bahwa budenya yakni Ibu Ana adalah buatan AI.

Belakangan memang ramai beredar bahwa video Ibu Ana mengumpat presiden adalah hasil buatan AI.

Diungkap Anas, video Ibu Ana itu adalah asli.

"Jadi jangan ada yang bilang perempuan kerudung pink itu AI yaa. Tega bener lu ah orang manusia beneran dikata AI wkwkwk," ujar Anas.

Tak cuma itu, Anas juga menceritakan kebiasaan budenya itu saat ikut demo.

Ternyata selama ini keluarga sudah mengetahui bahwa Ibu Ana memang kerap berteriak-teriak.

Dalam unggahanya, Anas juga membagikan videonya saat mengobrol akrab dengan Ibu Ana.

Video itu diperlihatkan Anas bak ingin menunjukkan bahwa Ibu Ana memang benar budenya, keluarganya.

"Buat kawan-kawan yang ikut demo kalo bude gue nampak jan dikasih panggung ye wkwkwk. Biasanya kalo doi teriak-teriak begini ampe rumah minta jahe sereh karna tenggorokannya lecet (serek) wkwkwk," kata Anas.

Sebelum sang keponakan buka suara, diduga anak dari Ibu Ana sempat mengurai pengakuan.

Saat demonstrasi pada 28 Agustus 2025 lalu, sebuah akun X bernama @handri003 membuat cuitan berupa pengumuman tentang sang ibu yang tak ada kabar.

Kata Handri, ibunya adalah wanita berjilbab pink yang viral di media sosial berdiri di depan aparat sembari berteriak-teriak.

Melihat ibunya viral, Handri sempat panik.

Hal itu karena hingga malam hari ibu jilbab pink itu belum pulang ke rumah.

"Malam admin, izin informsainya ibu saya jilbab pink??? bu saya belum pulang," tulis akun handri003.

Selama beberapa jam membuat cuitan, Handri terus mencari informasi tentang keberadaan sang ibu.

Hingga akhirnya, Handri memuat pengumuman baru bahwa sang ibu jilbab pink sudah pulang ke rumah.

Dalam sebuah video, Handri membagikan momen saat sang ibu pulang dari demo.

Handri sempat bertanya dari mana saja sang ibu karena baru pulang di tengah malam.

Ibu jilbab pink terlihat malu lalu tersenyum ke anaknya dan mengatakan ia tidak dari mana-mana.

"Alhamdulillah… terima kasih kawan-kawan atas doa dan bantuannya. Ibu saya sudah kembali dengan selamat dan sehat. Alhamdulillah," tulis akun Handri003.

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat dan viralnya warna pink di media sosial 

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat dan viralnya warna pink di media sosial  adalah bentuk solidaritas digital yang sarat makna dan simbolisme.

Gerakan ini muncul pasca demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025, sebagai respons terhadap:

  • Kebijakan DPR yang dianggap tidak pro-rakyat
  • Tindakan represif aparat terhadap demonstran
  • Tuntutan transparansi dan reformasi di berbagai sektor

Angka 17+8 merujuk pada:

  • 17 tuntutan jangka panjang (seperti reformasi politik, pendidikan, dan lingkungan)
  • 8 tuntutan jangka pendek (termasuk penghapusan tunjangan DPR dan perlindungan sipil)

Gerakan ini dipopulerkan oleh sejumlah influencer dan aktivis, seperti Jerome Polin, Andovi da Lopez, Fathia Izzati, dan Andhyta Utami.

Arti Warna Pink yang Viral

Warna Brave Pink (#E44C99) menjadi simbol utama gerakan ini. Ini terinspirasi dari sosok Ibu Ana, perempuan berjilbab pink yang berdiri di garis depan saat demo DPR.

Pink secara psikologis diasosiasikan dengan kasih sayang, ketenangan, dan komunikasi positif. Pink digunakan sebagai warna protes yang tidak agresif, tapi tetap lantang.

Warganet menggunakan filter Brave Pink untuk mengubah foto profil mereka sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan ini. Pink juga dipasangkan dengan Hero Green, warna yang merepresentasikan Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas saat demo.

Banyak orang yang telah menggunakan warna pink dan hijau sebagai latar foto profil mereka di media sosial.

Hal itu dilakukan guna mendukung 17+8 tuntutan rakyat kepada anggota DPR RI.

Warna pink sendiri konon diambil dari warna jilbab Ibu Ana yang berapi-api saat mengikuti demonstrasi beberapa waktu lalu.

Warna pink atau merah muda sendiri memiliki kode #E44C99 dengan nama Brave Pink dalam desain grafis.

Hal itu diungkap Co-Founder & The Soul of Menjadi Manusia, Levina Purnamadewi.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Levina menjelaskan bahwa warna pink ini diambil dari warna jilbab Ibu Ana.

Ia adalah salah satu demonstran yang berani berdiri sendirian di depan para aparat. 

"Ibu Ana memperjuangkan apa yang dia percaya. Bukti kalau seluruh lapisan masyarakat berhak lantang bersuara," kata Levina.

(Bangkapos.com/TribunJabar.id/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved