Berita Viral

Profil Serda Rahman Tewas Ditusuk Iwan, Motif & Peran Kekasihnya Hendak Kabur Ditangkap

Sosok Serda Rahman Setiawan, prajurit TNI aktif yang bertugas di Kodim 0707/Wonosobo (kaous biru) tewas usai ditusuk.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Istimewa
SOSOK PUTRI - Penangkapan kedua terduga pelaku pembacokan Serda Rahman hingga tewas ditangkap di Wonosobo, Iwan dan kekasihnya Putri bersembunyi di rumah kosong.  

"Yang jelas dengan kejadian kemarin kita cukup berhati-hati dan kita cukup berduka atas kematian salah satu anggota," ujarnya.

Ia bersyukur pelaku sudah ditangkap, dan berharap hal ini dapat meredakan keresahan masyarakat.

"Alhamdulillah hari ini sudah ketangkap pelakunya sehingga diharapkan suasana yang ada di Kabupaten Wonosobo ini semakin kondusif semuanya.

Karena saya yakin masyarakat pun juga merasa resah, tapi dengan tertangkapnya pelaku, situasi yang kondusif ini bisa tercipta kembali," jelasnya 

Dandim juga menegaskan agar hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku sesuai hukum yang berlaku.

"Yang jelas kita memang mendorong nanti untuk hukuman seberat-beratnya.

Sekali lagi kita serahkan ke proses hukum yang berlaku," pungkasnya.

Didesak Hukuman Mati

Kasus pembunuhan yang menimpa seorang anggota TNI Kodim 0707/Wonosobo mendapat perhatian serius dari warga. 

Korban, Serda Rahman Setiawan (41) yang merupakan warga Jambusari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo dikenal sebagai tokoh pemuda, tokoh masyarakat, sekaligus anggota TNI. 

Warga ramai-ramai mendatangi Polres Wonosobo, Senin (15/9/2025) untuk menuntut keadilan terhadap korban.

"Alhamdulillah kita kawal kasus ini karena kasus ini menjadi perhatian khusus," ungkap perwakilan warga Jambusari bernama Ruli Hairul Anas.

Ia menyebut, masyarakat merasakan duka mendalam atas kejadian yang menimpa korban hingga menggelar aksi untuk solidaritas.

Warga meminta pelaku dalam kasus ini dihukum mati. Tidak ada ruang sedikit pun untuk pelaku dibebaskan ataupun dihukum ringan.

"Hukuman mati tidak ada tawar-menawar, hukuman mati, harga mati tidak bisa ditawar lagi," tegasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved