Sosok Lukas Triana, Ayah Timothy Anugerah Tak Akan Laporkan 6 Pembully Anaknya: Susah Dibuktikan
Lukas Triana Putra adalahj ayah dari mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang meninggal dunia Timothy Anugerah Saputra (TAS).
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Lukas Triana Putra adalahj ayah dari mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang meninggal dunia Timothy Anugerah Saputra (TAS).
- Secara mengejutkan, Lukas memilih tidak menyeret keenam mahasiswa pembully anaknya tersebut.
- Disinggung mengenai kondisi psikologis Timothy, Lukas tidak berbicara banyak, ia hanya menyerahkan ini kepada pihak kepolisian untuk mengusutnya.
BANGKAPOS.COM -- Kematian Timothy Anugerah Saputra (TAS) menyisakan luka bagi orang terdekat, tak terkecuali sang ayah, Lukas Triana Putra.
Lukas Triana Putra adalahj ayah dari mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang meninggal dunia Timothy Anugerah Saputra (TAS).
Ia tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kematian anaknya.
Baca juga: Sosok Timothy Anugerah Mahasiswa Unud Akhiri Hidup Diduga Akibat Bully, Setahun Cari Teman di Kampus
Lukas juga meminta maaf jika adalah kesalahan yang dibuat oleh mendiang Timothy.
"Saya meminta maaf kepada dosen,mahasiswa dan teman jika ada salah laku dan perbuatan dari almarhum semasa hidupnya," ujar Lukas sembari menangis, Minggu(19/10/2025).
Ia kini mengaku menyerahkan semuanya kepada Tuhan YME.
Namun,kendati demikian ia tetap melaporkan kasus kematian sang buah hati ke polisi agar bisa menemui titik terang.
Lukas kemudian menyambangi kantor Polresta Denpasar dan meminta agar pihak kepolisian mengusut tuntas penyebab pasti kematian anaknya.
“Saya laporkan kematiannya, saya cari tahu kebenarannya. Apakah anak saya benar bunuh diri, apakah kecelakaan, atau ada unsur lain. Karena selama ini, kronologinya masih simpang siur,” ujar Lukas.
Menurut Lukas, informasi yang beredar baik itu dari pihak kampus pun masih berubah-ubah dan belum ada kepastian, ia pun mendatangi langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) bahkan kebenaran jatuh dari lantai berapa pun simpang siur.
“Saya sudah lihat ke lokasi. Saya laporkan kematian anak saya agar diusut dengan jelas penyebabnya. Apakah jatuh dari lantai dua, lantai tiga atau lantai empat, biarlah polisi yang menjelaskan,” tuturnya.
Disinggung mengenai kondisi psikologis Timothy, Lukas tidak berbicara banyak, ia hanya menyerahkan ini kepada pihak kepolisian untuk mengusutnya.
“Saya tidak tahu seperti apa keadaannya. Karena itu saya serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang,” katanya.
Tak akan ambil jalur hukum
Ayah Timothy Anugerah, Lukas Triana Putra merespons soal adanya enam mahasiswa yang membully putranya yang meninggal itu.
Termasuk soal keenam mahasiswa tersebut yang sudah meminta maaf.
Secara mengejutkan, Lukas memilih tidak menyeret keenam mahasiswa pembully anaknya tersebut.
Padahal, kata dia, keenam mahasiswa itu sudah ada bukti dan bisa dipidanakan.
Hal itu dia katakan setelah berkonsultasi dengan kuasa hukumnya.
"Kasus bullying itu sangat susah dibuktikan, terutama kasus bullying yang verbal, karena yang verbal itu pembuktiannya susah sekali," kata Lukas dikutip dari Youtube TV One, Minggu (19/10/2025).
"Kecuali bullying fisik dan bullying yang di media sosial, itu sangat gampang sekali untuk dibuktikan," imbuhnya.
Termasuk keenam mahasiswa yang sudah kedapatan membully putranya, ketika putranya sudah meninggal dunia karena jatuh dari gedung diduga mengakhiri hidup.
"Seperti beberapa mahasiswa dari Unud yang membully anak saya setelah kematiannya, itu gampang dibuktikan, kalau itu mau dibawa ke ranah hukum, itu gampang, itu pidananya gampang, cuman saya tidak mengambil langkah tersebut," kata Lukas.
Lukas pun menyampaikan alasan yang mengejutkan kenapa dia tidak mengambul jalur hukum terhadap keenam mahasiswa tersebut.
"Saya tidak mau bawa ke pidana, karena memang saya juga tahu kalau punya anak kalau digitukan kasihan juga orang tuanya, oleh sebab itu biar pihak kampus saja (yang menangani)," ungkapnya dikutip dari Youtube Metro TV.
Kronologi perundungan Timothy
Timothy merupakan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud).
Ia ditemukan meninggal pada Rabu (15/10/2025) setelah jatuh dari gedung FISIP kampusnya.
Kematian Timothy malah jadi bahan ledekan teman-temannya bahkan calon dokter di kampus tersebut.
Hal ini terungkap setelah bukti digital bullying mereka terkuak.
Ada enam mahasiswa pembully Timothy yang kini telah meminta maaf secara terbuka melalui media sosial, yaitu.
Leonardo Jonathan Handika Putra, Mahasiswa sekaligus Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana angkatan 2022
Maria Victoria Viyata Mayos mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra
Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama selaku mahasiswa FISIP Unud sekaligus Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis dan Pendidikan Himapol FISIP Unud
Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana Mahasiswa FISIP 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra
Vito Simanungkalit Mahasiswa FISIP Unud 2025 sekaligus Wakil Kepala Departemen Eksternal Himapol FISIP Unud Kabinet Cakra
Putu Ryan Abel Perdana Tirta Mahasiswa FISIP angkatan 2023 sekaligus Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP Udayana
Setelah keenam mahasiswa ini ketahuan melakukan bullying atas kematian Timothy Anugerah, mereka juga dikeluarkan dari organisasi kampus.
(Bangkapos.com/Tribun Bogor/Tribunnews)
| Ashanty Santai Digugat Ayu Chairun Nurisa Rp100 Miliar, Minta Mantan Karyawannya Tobat: Udahlah |
|
|---|
| Biodata Moshe Darron Menikahi Magisha Afryea Thohir, Beri Mahar LM 572 Gram, Konglomerat Anak Siapa? |
|
|---|
| Jejak Karier Marsda Wahyu Hidayat, Danpaspampres Era Jokowi yang Meninggal Dunia, Eks Stafsus KSAU |
|
|---|
| Samsul Kaget Besannya Tersangka, Masih Ada Pelaku Lain, Motif Briptu Rizka Habisi Brigadir Esco |
|
|---|
| Kabar Baik Jelang Akhir Tahun, Diskon PPN Tiket Pesawat 6 Persen, Catat Periode Pembeliannya! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.