Kematian Mahasiswa Unud
Lukas Temukan 3 Kejanggalan Putranya Timothy Tak di-Bully, Syok Cek CCTV, Polisi: Bukan Terpeleset
Kasus kematian Timothy Anugrah Saputra, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana (FISIP Unud) terus bergulir.
Temuan tersebut menjadi indikasi kuat bahwa ada kejanggalan serius dalam penanganan informasi oleh pihak universitas.
Selanjutnya, kejanggalan kedua menurut Lukas berkaitan dengan struktur bangunan gedung FISIP tempat anaknya diduga jatuh.
Ia menilai secara logika dan fisik, sangat kecil kemungkinan Timothy bisa terjatuh dari lantai empat seperti yang kemudian disebutkan oleh pihak kampus.
“Kalau misal dia (Timothy) jatuh dari lantai empat itu tidak memungkinkan karena konstruksi bangunanya tidak memungkinkan pada saat anak saya jatuh,” ujar Lukas sambil menjelaskan bahwa bentuk pagar dan dinding di lantai tersebut cukup tinggi dan kokoh.
Baca juga: Samsul Kaget Besannya Tersangka, Masih Ada Pelaku Lain, Motif Briptu Rizka Habisi Brigadir Esco
Kejanggalan ketiga yang membuat Lukas semakin curiga adalah inkonsistensi pernyataan dari pihak kampus mengenai lokasi jatuhnya sang anak.
Pada hari pertama, pihak kampus menyampaikan kepada keluarga bahwa Timothy jatuh dari lantai dua.
Namun keesokan harinya, keterangan itu berubah total.
“(Keterangan kampus) berubah-ubah. Pada saat hari pertama di rumah duka diberitakan dari kampus menyatakan (Timothy jatuh dari) lantai dua. Hari berikutnya dari kampus (meralat katanya Timothy jatuh dari) lantai empat,” ujar Lukas, masih dengan ekspresi kecewa.
Perubahan versi inilah yang membuat Lukas semakin yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dalam kasus ini.
Selain kejanggalan dari pihak kampus, Lukas juga merasa curiga terhadap para saksi, yaitu mahasiswa yang berada di lokasi kejadian.
Menurutnya, para saksi seperti tidak memberikan keterangan yang jelas dan konsisten mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada hari itu.
“Kebetulan saksi-saksi juga enggak tahu kenapa, tidak dapat memberikan berita yang valid. Jadi melihat dari data tersebut, saya pikir sebaiknya saya serahkan semuanya ke Polres Denpasar untuk menyelidiki kasus ini,” ucap Lukas dengan nada tegas.
Kini, Lukas berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus kematian anaknya, agar kebenaran dapat terungkap dan tidak ada lagi kejanggalan yang menimbulkan spekulasi liar di tengah masyarakat.
Ia menegaskan bahwa tujuan utamanya bukan untuk mencari sensasi, melainkan untuk mendapatkan keadilan bagi mendiang putranya, Timothy Anugerah Saputra, yang dinilainya tidak pantas meninggal dalam kondisi penuh misteri seperti ini.
Soal Isu Timothy di-Bully
Lebih lanjut, Lukas juga merespons isu putranya, Timothy dibully setelah tewas.
| Isi Chat & Sosok Maria Victoria Mahasiswi Bully Kematian Timothy, Dihujat Netizen Disanksi Kampus |
|
|---|
| Akun IG Calista Amore Hilang, Calon Dokter Bully Kematian Timothy Tak Posting Video Minta Maaf |
|
|---|
| Sosok Calista Amore, Calon Dokter Unud Ledek Kematian Timothy yang Akhiri Hidup: Gaberasa lt 2 mah |
|
|---|
| Siapa Sosok 6 Mahasiswa yang Menghina Timothy Anugerah Saputra, Terancam Tak Lulus |
|
|---|
| Sosok 6 Mahasiswa Pembully Timothy Anugerah yang Akhiri Hidup, Ada Wakil Ketua BEM, Disanksi Nilai D |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.