Melda Safitri Tak Diajak saat Suami Pelantikan PPPK, Sibuk Jualan Cari Uang, Berhadap Foto Bersama

Melda Safitri berharap bisa foto bersama seperti keluarga lainnya di hari bahagia sang suami.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
IG/puspita_pamela
ISTRI DICERAI SUAMI -- Melda Safitri di acara Rumpi No Secret pada Senin, (27/10/2025). Safitri masih teringat jelas di benaknya terkait ucapan eks suaminya, JK menyinggung soal penampilannya sebelum menceraikannya, ia jarang dandan 

Padahal diakui Melda dirinya membayangkan saat pelantikan suami bisa menemani dan foto bersama bersama keluarga.

Namun kini rupanya harapan tersebut pupus, ia justru diceraikan suami dua hari jelang pelantikan PPPK.

"Saya hanya kecewa impian yang sudah saya harapkan hancur sekitar dua hari lagi dia mau menerima SK dia menceraikan saya itu yang buat saya kecewa," terangnya.

"Saya membayangkan nanti pas di hari pelantikannya saya datang terus foto bareng seperti keluarga lain," imbuhnya.

Tak hanya itu, Melda juga mengungkapkan kini perasaannya terhadap JS sudah tidak ada.

Kendati begitu, kini ia lebih memilih untuk fokus membesarkan anaknya.

"Jujur kalo sekarang hati saya ke dia sudah kosong, tapi saya lebih fokus untuk saya," tuturnya.

JS Bantah Ceraikan Melda Safitri Jelang Pelantikan

Setelah ramai diperbincangkan, suami Safitri akhirnya muncul mengungkap fakta sebenarnya.

JS menjelaskan bahwa dirinya dan sang istri sebenarnya sudah lama bertengkar sebelum berujung resmi bercerai.

Hal itu disampaikan JS kepada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil saat memberikan klarifikasi pada Rabu (23/10/2025).

Sehingga JS membantah jika dituding menceraikan istrinya secara mendadak karena dilantik PPPK.

Selain itu, proses perceraian JS dan Safitri juga tetap tidak sesuai dengan regulasi aparatur sipil negara (ASN).

“Jadi perceraian biasa, tidak mengikuti mekanisme perceraian ASN. Kalau ASN cerai kan harus ada izin atasan, proses mediasi baru persidangan di pengadilan,” ujar Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/10/2025).

Diketahui, perceraian dilakukan pada 14 September 2025 dihadiri kepala desa dan keluarga kedua pasangan itu.

Keduanya bahkan sempat dipertemukan dalam agenda mediasi yang digelar di Desa Kampung Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil.

Dalam rapat keluarga itu, Safitri juga disebut turut menandatangani sebuah surat yang menyatakan bahwa perceraiannya tidak dilakukan dalam tiga hari menjelang suami dilantik PPPK.

"Jadi, tidak jika disebut dua atau tiga hari jelang pelantikan PPPK diceraikan,” kata Azman.

Ia menambahkan, tim penegakan disiplin BKPSDM Aceh Singkil masih memproses klarifikasi dan mediasi terkait kasus tersebut untuk memastikan semuanya sesuai aturan.

“Tim penegakan disiplin masih akan ada proses klarifikasi dan mediasi. Memetakan masalah dengan utuh. Kami ingin pastikan seluruhnya sesuai regulasi ASN,” pungkasnya.

Melda Safitri Ogah Rujuk

Melda Safitri menyatakan tak ingin rujuk dengan JS, suami yang menceraikannya jelang pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Satpol PP Aceh Singkil, Aceh.

Pernyataan Safitri itu menjawab pernyataan Bupati Aceh Singkil, Safriadi Manik atau Haji Oyon yang berupaya untuk memediasi keduanya dan berharap keduanya rujuk kembali

Safitri bahkan mencari keadilan atas apa yang ia alami ini.

"Semoga terus di buka keadilan. Amin..Ricka Parlina," tulis Safitri di Facebooknya saat menanggapi video dari tanggapan tegas dari Wakil Ketua Umum Gerakan Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan (GERMAS PPA), Ricka Parlina, Sabtu (25/10/2025).

Dalam video yang ditanggapi Safitri itu, Ricka Parlina menyoroti pentingnya menjaga kesehatan mental perempuan dalam kasus perceraian bukan mempertahankan karena demi anak-anak.

"Tadi pagi saya melihat video dari bapak Bupati Singkil daerah Aceh, bahwasanya mungkin niat bapak bagus ingin mempertemukan Safitri dengan suaminya dan membuat mereka rujuk kembali karena kasihan sama anak-anaknya," ujar Ricka Parlina.

Namun, Ricka kemudian menyampaikan pandangan yang menekankan pada penderitaan batin yang mungkin dialami perempuan dalam rumah tangga yang bermasalah.

Meskipun mengakui bahwa perceraian tidak dianjurkan dalam agama.

"Memang perceraian itu tidak diperbolehkan dalam agama, tapi ingat kita perempuan ini harus menjaga kesehatan mental kita, karena banyak perempuan sekarang mendapatkan penganiayaan, ditelantarkan, tidak mendapat nafkah."

"Bertahan dan mereka mengatakan bertahan untuk anak, dan kita bertahan untuk apa? Kalau batin kita aja tersiksa, kita hidup hanya sekali, kita perempuan juga butuh bahagia," tegasnya.

Sebelumnya, Safitri menyatakan siap dimediasi untuk menentukan siapa yang benar dan salah.

"Saya Melda Safitri siap kapan pun jika diadakan mediasi untuk membuktikan siapa salah dan benar," kata Safitri lewat Facebooknya, Rabu (22/10/2025).

Setelah ditalak suaminya, Fitri dan anak-anaknya kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Aceh Selatan.

Dua bulan pasca diceraikan secara lisan, hingga Oktober ini Fitri mengaku bertahan dari hasil jualan gorengan dan minuman seribu rupiah di depan rumahnya.

Dari hasil tersebut dia juga mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.  

Selama masa itu pula, Fitri dan suaminya telah melakukan mediasi disaksikan kedua orang tua dan pihak Kepala Desa, namun sang suami tetap bersikeras untuk menceraikannya. 

"Bahkan katanya dia mau menceraikan saya sejak lama, tapi dulu posisi saya masih hamil dan saya baru tahu waktu mediasi," ungkap Fitri.

Kini Fitri mengaku sangat kecewa. 

Bahkan ia bersikeras tidak ingin kembali jika suatu waktu suaminya memintanya kembali.

Fitri menegaskan bahwa dirinya tak berniat membuka aib rumah tangga.

Ia hanya ingin menyuarakan bagaimana perjuangan seorang istri yang selama ini ikut berjuang membangun rumah tangga.

“Saya tidak malu. Saya cuma ingin dihargai. Saya bukan istri yang minta lebih, saya cuma ingin dihormati sebagai perempuan yang sudah berjuang,” tuturnya.

Sebelumnya, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, angkat bicara terkait desakan publik untuk memecat JS, suami dari Melda Safitri yang viral setelah menceraikan istrinya jelang pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Diketahui, JS merupakan PPPK Satpol PP Aceh Singkil, yang dilantik pada Senin, (18/8/2025).

Bupati Safriadi dalam wawancaranya menegaskan bahwa hingga saat ini, JS belum dikenakan sanksi pemecatan, dan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil memilih untuk memprioritaskan upaya mediasi.

Pernyataan ini disampaikan Bupati di tengah sorotan nasional terhadap kasus Melda Safitri, seorang ibu dua anak yang diceraikan suaminya, yang merupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Singkil, hanya beberapa hari sebelum menerima SK pengangkatan PPPK.

"Belum dipecat, apapun belum. Sekarang kita penyelidikan dulu, baru kita ajak dan kita utamakan kalau bagi pribadi saya dan juga sebagai Bupati, harus dirujukkan kembali, tidak ada cerai menceraikan," ujar Bupati Safriadi Oyon, Jumat (24/10/2025).

Menurut Bupati, status perceraian pasangan tersebut masih dalam proses dan belum selesai secara hukum.

Oleh karena itu, Safriadi mengupayakan mediasi untuk menyatukan kembali keduanya.

Prioritas Pemkab Aceh Singkil dalam menangani kasus ini adalah nasib kedua anak yang kini harus menanggung dampak perpisahan orang tuanya. 

"Kan mereka belum bercerai habis, kita mediasi supaya sebaiknya sedapatnya mereka harus bersatu kembali, karena yang kita sedihkan ada dua anak," tambahnya.

Pernyataan Bupati ini mengisyaratkan bahwa Pemkab akan mengambil pendekatan kekeluargaan dan mediasi untuk menyelamatkan rumah tangga JS dan Melda Safitri, sebelum mempertimbangkan sanksi disiplin kepegawaian.

(Bangkapos.com/TribunSumsel.com/Tribunnews.com/Tribun-Medan.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved