Sosok Rudy Susmanto, Bupati Bogor Tegas Tak Akan Lindungan Anak Buah yang Terjerat Narkoba

Rudy Susmanto menjadi sorotan setelah menyampaikan pernyataan soal anak buah yang terjerat narkoba.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
BUPATI BOGOR -- Bupati Bogor Rudy Susmanto saat menghadiri pengungkapan kasus narkoba yang dirilis Polres Bogor, Selasa (28/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Bupati Bogor, Rudy Susmanto, tak akan lindungi anak buahnya jika terjerat narkoba
  • Ia memastikan Pemerintah Kabupaten Bogor tidak akan memberikan perlindungan apapun kepada pegawai pemerintah yang melanggar
  • Rudy Susmanto menjabat sebagai Bupati Bogor untuk periode 2025–2030, bersama wakilnya, Ade Ruhandi

 

BANGKAPOS.COM -- Berikut ini sosok Bupati Bogor, Rudy Susmanto.

Rudy Susmanto menjadi sorotan setelah menyampaikan pernyataan soal anak buah yang terjerat narkoba.

Bupati Bogor Periode 2025-2030 ini mengatakan, ia tidak akan melindungi anak buah yang narkoba.

Jika ada anak buahnya yang terindikasi atau disinyalir menggunakan narkotika, silahkan dilaporkan kepada aparat penegak hukum.

Hal itu disampaikan Rudy usai menghadiri pengungkapan kasus peredaran narkoba dan sediaan farmasi di Mapolres Bogor.

Ia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak akan memberikan perlindungan apapun kepada pegawai pemerintah yang melanggar.

Baca juga: Motif Kakak di Malang Suntikan Sabu ke Adik Perempuan dan Ancam Akan Dijual, Ternyata Punya Dendam

Langkah tersebut dilakukan sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memberantas peredaran narkoba.

Sosok Rudy Susmanto

Rudy Susmanto resmi menjabat sebagai Bupati Bogor untuk periode 2025–2030.

Bersama wakilnya, Ade Ruhandi, Rudy Susmanto dipercaya memimpin Kabupaten Bogor selama lima tahun ke depan.

Keduanya mengemban amanah besar untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi salah satu kabupaten terluas dan terpadat di Indonesia ini.

Pelantikan Rudy Susmanto sebagai Bupati Bogor dilaksanakan secara khidmat pada Kamis, 20 Februari 2025, bertempat di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Presiden Prabowo Subianto secara langsung melantik pasangan bupati-wakil bupati terpilih, menandai dimulainya babak baru dalam pemerintahan Kabupaten Bogor.

Rudy Susmanto lahir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Sosok Tanti Aulia Calon Dokter Tewas Terpanggang di Deli Serdang, jadi Korban Kebakaran

Banyak orang menyebutnya dengan nama Solo.

Pria berperawakan tinggi besar itu lahir pada 15 Agustus 1985.

Walaupun lahir di Sukoharjo, ternyata orangtua Rudy berasal dari tanah Pajajaran.

Sang ayah asli dari Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sedangkan ibu berasal dari Sumedang, Jawa Barat.

Rudy berasal dari keluarga besar TNI Angkatan Darat (AD). 

Kakeknya merupakan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Sedangkan ayahnya merupakan anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Sang ayah tergabung dalam Grup 2 Kopassus.

Sebab itu lah Rudy dan keluarga berpindah tempat tinggal mengikuti tugas sang ayah.

Dari Kabupaten Sukoharjo, lalu pindah ke Pusdik Kopassus di Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat.

Setelah itu pindah ke Bukit Barisan, Sumatera Selatan, dan kemudian kembali lagi ke Solo.

"Saya dari SD, SMP, SMA, dan kuliah di Solo. Orang bilang darah Pajajaran yang dibesarkan di Mataram dan pulang lagi ke Pajajaran.

Sekarang saya warga Kabupaten Bogor," kata Rudy Susmanto.

Riwayat Pendidikan

Perjalanan pendidikan Rudy Susmanto dimulai dari sebuah kota kecil yang tenang namun penuh semangat belajar Kartasura, Jawa Tengah.

Di sanalah karakter dan fondasi intelektual Rudy Susmanto mulai dibentuk.

Rudy Susmanto mengawali pendidikannya di SD Negeri Pucangan 3 Kartasura pada tahun 1991. 

Selama enam tahun di bangku sekolah dasar, Rudy Susmanto dikenal sebagai siswa yang tekun dan aktif dalam berbagai kegiatan sekolah.

Setelah lulus pada tahun 1997, Rudy Susmanto melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kartasura, salah satu sekolah favorit di daerahnya.

Masa remaja yang penuh semangat dan rasa ingin tahu mendorongnya untuk terus mengembangkan diri, baik dalam pelajaran maupun organisasi.

Perjalanan pendidikannya berlanjut ke SMA Negeri 1 Kartasura, di mana Rudy Susmanto mulai menunjukkan ketertarikannya pada isu-isu sosial dan kepemimpinan.

Lulus pada tahun 2003, Rudy Susmanto tak berhenti sampai di sana.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), sebuah kampus bergengsi yang banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional.

Di kampus inilah wawasan Rudy Susmanto semakin terbuka, membentuk pola pikir kritis, dan memperkuat semangatnya untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Rudy Susmanto berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2007.

Perjalanan Karier Rudy Susmanto

Setelah meraih gelar sarjana dari Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 2007, Rudy Susmanto tidak butuh waktu lama untuk menapaki dunia profesional.

Rudy Susmanto memulai kariernya di sebuah perusahaan berbasis teknologi tinggi, PT Exsamap Asia perusahaan yang bergerak dalam pengolahan data citra radar satelit milik NASA.

Di sana, Rudy Susmanto berperan penting dalam analisis data strategis, menunjukkan kemampuannya dalam bekerja dengan teknologi canggih dan data berskala global.

Kariernya kemudian berlanjut di sektor energi.

Ia dipercaya menjabat sebagai Special Assistant to the CEO PT Nusantara Energy selama periode 2007–2008. 

Dalam posisi ini, Rudy Susmanto banyak belajar tentang manajemen perusahaan besar dan strategi bisnis di tingkat nasional.

Langkah Rudy Susmanto ke dunia politik dimulai pada tahun 2008, ketika ia dipercaya menjadi asisten pribadi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, tepat di masa-masa awal pendirian partai.

Peran ini bukan sekadar administratif, melainkan menjadi pijakan penting dalam membangun jaringan, memahami dinamika politik nasional, dan membentuk visi kepemimpinannya ke depan.

Pada tahun 2010, Rudy Susmanto diberikan tanggung jawab besar sebagai General Manager Nusantara Polo Club, sebuah posisi yang ia emban hingga tahun 2024.

Selama lebih dari satu dekade, Rudy Susmanto menunjukkan kepemimpinan yang konsisten dalam mengelola organisasi berbasis olahraga dan sosial tersebut, sekaligus memperluas pengaruh dan relasinya di kalangan elite nasional.

Puncak kiprah Rudy Susmanto dalam pemerintahan lokal tercapai pada tahun 2019, ketika ia terpilih sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor.

Dalam masa jabatannya hingga 2024, Rudy Susmanto dikenal sebagai pemimpin legislatif yang tegas, komunikatif, dan berkomitmen memperjuangkan aspirasi warga.

Jabatan ini menjadi landasan kuat yang membawanya pada kepercayaan rakyat sebagai Bupati Bogor 2025–2030.

Rudy Tak Akan Lindungi Anak Buahnya jika Terjerat Narkoba

Bupati Bogor Rudy Susmanto bakal menindak tegas anak buahnya yang kedapatan menyalahgunakan narkoba.

Hal itu disampaikannya usai menghadiri pengungkapan kasus peredaran narkoba dan sediaan farmasi di Mapolres Bogor.

"Apabila di internal penyelenggara Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor ada yang terindikasi atau disinyalir menggunakan narkotika silahkan dilaporkan kepada aparat penegak hukum," ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Rudy Susmanto mengatakan, apabila kejadian tersebut terjadi maka orang yang menyalahgunakan narkoba akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Ia memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak akan memberikan perlindungan apapun kepada pegawai pemerintah yang melanggar.

Langkah tersebut dilakukan sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Bogor dalam memberantas peredaran narkoba.

"Kita ingin menghadirkan pemerintahan yang bersih, dari narkotika dan obat-obatan," katanya.

Rudy Susmanto pun mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memerangi narkoba karena dapat merusak masa depan bangsa.

"Kita punya misi yang sama punya tujuan yang sama lakukan percepatan insfratruktur dan percepatan pembangunan sumber daya manusia," katanya.

Pernah Larang Keras ASN Flexing

Rudy Susmanto larang keras Aparatur Sipil Negara (ASN) Bogor untuk hidup sederhana, bersahaja dan hemat. 

Menurutnya pola hidup seperti itu adalah upaya menjaga kondusifitas wilayah dan meningkatkan citra aparatur negara di tengah masyarakat.

Perintah itu tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 100.3.4.2/490-BKPSDM tentang Peran Serta ASN dalam Upaya Menjaga Kondusifitas Wilayah Kabupaten Bogor.

Satu poin penting dalam surat edaran tersebut, menekankan agar ASN menghindari perilaku flexing atau mempertontonkan gaya hidup mewah, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun melalui media sosial.

Selain mengatur gaya hidup, surat edaran ini juga mengajak ASN dan keluarganya untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan menjalankan 10 poin penting, antara lain.

Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui sikap toleran, gotong royong, dan sinergi antar unsur masyarakat.

Mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, serta segera melaporkan potensi gangguan keamanan dan kerugian negara.

Kemudian, melaksanakan setiap kebijakan pemerintah yang sah dan berwenang, menjunjung integritas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas kedinasan.

Menjadi teladan dalam sikap, perilaku, dan tindakan, baik di lingkungan kerja maupun masyarakat. Menolak segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, dan hoaks yang meresahkan masyarakat.

Bupati juga meminta agar ASN memberikan pelayanan publik secara humanis, ramah, dan beretika tinggi, menumbuhkan gaya hidup sederhana dan menunda perjalanan ke luar negeri sebagai bentuk empati sosial.

Serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta aktif dalam kegiatan keagamaan yang menciptakan ketenangan batin dan sosial.

Bupati Bogor menekankan bahwa seluruh ASN wajib menjadikan poin-poin tersebut sebagai pedoman sikap dalam menjalankan fungsi pelayanan publik dan kehidupan bermasyarakat. 

“Dengan keteladanan ASN, diharapkan tercipta suasana yang aman, damai, dan harmonis di Kabupaten Bogor,” katanya. 

ASN diharapkan menghindari segala bentuk provokasi, ujaran kebencian, dan penyebaran berita bohong (hoaks) yang dapat menimbulkan ketidakstabilan, keamanan, dan ketertiban masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor, demikian tertulis dalam surat edaran itu

Dalam pelayanan publik, ASN juga diminta bersikap humanis, ramah, sopan, santun, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Tak hanya itu, ASN juga diajak meningkatkan keimanan dan ketakwaan sesuai agama masing-masing, dengan memperbanyak doa, ibadah, serta kegiatan keagamaan yang menumbuhkan sikap damai dan kasih sayang. 

(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Tribun-Timur.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved