Mengenang Sejarah Jatuhnya Pesawat Lion Air JT610, 29 Oktober 7 Tahun Lalu, 189 Orang Meninggal

Mengenang jatuhnya pesawat Lion Air JT610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) silam.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
TribunMedan.com
Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di Perairan Karawang. Tepat hari ini, telah 7 tahun berlalu insiden pilu menjadi duka mendalam bagi dunia penerbangan. 

Tim RB 02 POB 13 juga dikerahkan sekitar pukul 09.35 WIB KN Damari KP diberangkatkan menuju titik LKP yang diduga lokasi jatuhnya JT610. Tim penyelam kemudian melakukan pencarian di sekitar LKP pukul 12.07 WIB, namun nihil.

Pukul 13.05 WIB, ditemukan serpihan dan potongan tubuh korban JT610. Temuan ini segera dibawa oleh RIB 02 dan 03 menuju posko. 

Setelah temuan serpihan dan potongan tubuh, tim penyelam Basarnas kembali melakukan penyelaman. KRI Tenggiri kemudian menyerahkan temuan serpihan pesawat ke KN Basudewa pada pukul 14.15 WIB.

Petugas gabungan melakukan pencarian black box dan kerangka pesawat pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018). Di hari keempat proses pencarian kecelakaan pesawat Lion Air JT610, petugas gabungan berhasil menemukan potongan black box.
Petugas gabungan melakukan pencarian black box dan kerangka pesawat pesawat Lion Air JT610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018). Di hari keempat proses pencarian kecelakaan pesawat Lion Air JT610, petugas gabungan berhasil menemukan potongan black box. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Polda Metro Jaya juga membantu proses pencarian JT610 dengan mengerahkan KP 3004 Polda Metro Jaya. 

Serpihan pesawat yang ditemukan kapal tersebut kemudian diserahkan ke KN Basudewa pada pukul 14.21 WIB. 17 menit berselang, RIB 01 tiba di Dermaga JICT 2 dengan membawa barang-barang penumpang JT610 dan enam kantong jenazah. 

Ambulans Polri membawa enam kantong jenazah ke RS Polri sekitar pukul 14.45 WIB.

Baca juga: Profil Sabrina Chairunnisa Gugat Cerai Deddy Corbuzier, Jebolan Putri Indonesia Kuliah S3 dan Korsel

Upaya pencarian pesawat JT610 dilanjutkan dengan mengerahkan KRI Regel ke lokasi untuk melakukan penyisiran bawah laut menggunakan sonar.

Sekitar pukul 15.10–15.22 WIB, tim pencarian menemukan tiga potongan tubuh dan satu tangan milik orang dewasa. 

Tak lama setelahnya, pilot boat MPAC Pelindo menyerahkan sejumlah temuan berupa serpihan jok atau busa kursi pesawat, potongan kepala, rambut, potongan daging, serta bagian tubuh lain yang telah dimasukkan ke kantong jenazah pada pukul 15.45 WIB.

Kemudian, Basarnas menemukan serpihan ekor pesawat sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, operasi penyelaman dihentikan pukul 20.00 WIB karena jarak pandang di bawah air sangat terbatas. 

Hingga saat itu, sebanyak 14 kapal telah dikerahkan dalam operasi pencarian, dan petugas berhasil mengumpulkan sembilan kantong jenazah dari lokasi kejadian. 

Hingga Selasa (30/10/2025), petugas sudah mengumpulkan 26 kantong jenazah yang dikirim ke DVI Mabes Polri. 

Memasuki hari kedua pencarian, sebanyak 35 kapal dikerahkan dan area penyisiran diperluas dari 5 mil menjadi 10 mil laut. Namun, badan pesawat belum ditemukan.

Penyebab Kecelakaan Lion Air JT610

Dilansir dari Antara, Minggu (27/10/2019), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi terkait kecelakaan JT610. 

Berdasarkan temuan KNKT, terdapat sembilan faktor yang saling berkontribusi satu sama lain sehingga menyebabkan pesawat jatuh. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved