Daftar 27 Penyakit di Tubuh Polri Menurut Mahfud MD yang Perlu Reformasi Menyeluruh

Mahfud MD ungkap 27 penyakit serius di tubuh Polri, dari rekrutmen hingga koncoisme. Desak reformasi agar Polri kembali profesional dipercaya publik

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews.com/Herudin
MAHFUD MD- Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Selepas tak jadi menteri, Mahfud ditawari masuk Komite Reformasi Polri. 

Ia menyatakan kesediaannya untuk bergabung, namun memilih tidak proaktif menanyakan kelanjutannya.

“Saya sudah dihubungi sejak 17 September dan menyatakan bersedia bergabung. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Saya tidak mau terlihat mengejar-ngejar jabatan,” ujarnya.

Menurut Mahfud, saat ini sudah ada Tim Transformasi Reformasi Polri yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Keberadaan tim itu, kata Mahfud, bisa saja menjadi pertimbangan Presiden untuk menunda pembentukan komite baru.

“Yang penting saya bersedia. Kalau jadi, ya bismillah. Kalau tidak, ya tidak apa-apa. Kan sudah ada tim dari internal Polri,” imbuhnya.

Baca juga: Inilah 52 Perwira di Tim Transformasi dan Reformasi Polri Bentukan Kapolri, Lengkap dengan Jabatan

Baca juga: Segini Kekayaan Brigjen Budhi Herdi, Pernah Terseret Kasus Sambo Kini Masuk Tim Reformasi Polri

Mahfud MD Sempat Ditawari Jadi Menko Polhukam

Dalam wawancaranya, Mahfud juga mengungkap bahwa dirinya sempat ditawari untuk kembali menjabat Menko Polhukam usai reshuffle kabinet pada 8 September 2025. Tawaran itu datang dari seorang jenderal senior.

“Saya ditelepon tanggal 7 September malam, diminta datang ke Jakarta. Mereka bilang Menko Polkam perlu orang yang bisa menjembatani TNI dan Polri,” ungkap Mahfud di kanal YouTube pribadinya.

Namun Mahfud menolak tawaran tersebut dengan alasan etika politik.

Ia menilai jabatan di kabinet sebaiknya diisi oleh mereka yang “berkeringat” dalam memenangkan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

“Saya tidak ikut memenangkan Prabowo. Tidak etis kalau saya malah ingin masuk ke pemerintahannya,” tegas Mahfud.

Menurutnya, prinsip ini penting untuk menjaga integritas dan kehormatan dalam sistem pemerintahan yang demokratis.

Posisi Menko Polkam memang sempat kosong ketika Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle pada 8 September 2025.

Hari itu Presiden merombak lima menteri :

  • Menko Polkam Budi Gunawan
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani
  • Menteri P2MI
  • Menteri Koperasi 
  • Menteri Pemuda dan Olahraga

Presiden Prabowo Subianto hanya melantik Menkeu, Menteri P2MI, dan Menteri Koperasi.

Sedangkan posisi Menpora dan Menko Polkam sementara kosong pada saat itu.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved