Berita Viral

Sosok Zulham, Tukang Sate Provokasi Pengeroyokan Arjuna Hingga Tewas, Sering Keluar Masuk Penjara

Aksi Zulham begitu keji sampai memprovokasi penganiayaan terhadap Arjuna yang saat itu hanya ingin beristirahat di masjid.

Dok Polres Sibolga dan Tribunnews
ZULHAM - Sosok Zulham Piliang, tukang sate yang provokasi pengeroyokan Arjuna Tamaraya hingga tewas di Masjid Agung Sibolga, Medan. 

Hanya numpang istirahat dan tidur sejenak, ia justru jadi bulan-bulanan lima pelaku yang mengeroyoknya secara brutal.

Kini terkuak telepon terakhir antara Arjuna dengan adiknya.

Arjuna berjanji akan pulang tahun depan setelah selesai bekerja di laut. 

Namun takdir berkata lain sang kakak justru berpulang lebih dulu dengan cara tragis.

Cahaya mengenang sosok Arjuna sebagai pribadi yang tangguh, penyayang, dan sedikit usil, namun selalu punya cara membuat keluarganya tertawa.

"Abang saya pribadi yang baik dan tangguh. Kadang menjengkelkan karena suka gangguin adik-adiknya. Tapi ia royal kalau punya uang. Sering kirim uang jajan untuk saya, ajak jalan-jalan. Banyak yang bilang ia baik sering bantu orang sekitar. Namanya saudara, kadang kami juga kelahi, tapi cepat baikan," kata Cahaya, adik Arjuna dilansir dari YouTube Serembinews.com.

Selain dikenal hangat, Arjuna juga menjadi tulang punggung keluarga. Ia bekerja keras demi membantu orang tua dan menyekolahkan adik-adiknya.

Cahaya, yang kini menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Komputer Universitas Syiah Kuala (USK), mengaku sangat terpukul setelah mendengar kabar kematian sang kakak.

"Saya tidak menyangka ada orang yang tega mengeroyok abang saya sampai meninggal. Padahal ia hanya menumpang istirahat di masjid. Siapa pun berhak istirahat di masjid. Bahkan untuk ke toilet pun kita kadang permisi ke masjid. Saya sangat terpukul dan tidak terima," katanya.

Menurut Cahaya, sebelum peristiwa tragis itu, Arjuna sempat pamit lewat telepon.

"Pada Rabu (29/10/2025), abang pamit ke saya lewat telepon. Saya saat itu sedang di perpustakaan," kata Cahaya.

"'Dek, abang berangkat ya selama tiga bulan ikut kapal viser.’ Saya jawab, ‘Hati-hati ya bang, baik-baik di sana,’" sambungnya.
Dalam percakapan itu, Arjuna juga sempat berpesan agar sang adik menjaga diri selama di Banda Aceh.

"Saya tanya kapan pulang, katanya mungkin sebelum puasa, sekitar bulan Januari. Itu terakhir kami teleponan," jelasnya.

Biasanya, Arjuna tinggal di kos selama bekerja di Sibolga. Namun kali ini, ia memilih tidur di masjid karena sedang bersiap berangkat melaut dan tak ingin memperpanjang sewa kamar.

"Sebenarnya abang bilang hari Rabu itu berangkat ke laut. Tapi tidak tahu kenapa bisa ada di Masjid Agung. Kami tidak tahu kalau abang tidur di masjid. Ia biasanya ngekos di Sibolga, bayar per bulan. Karena rencana mau melaut, ia tidak bayar kos dan memilih istirahat di masjid, tepatnya di kawasan Gudang Tobu," tandasnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved