Kabar Terbaru Ningsih Tinampi 2025, Masih Aktif di YouTube, Damai dengan Clara Soal Hak Asuh Anak

Ningsih Tinampi kini tetap aktif di YouTube usai berdamai dengan Clara soal hak asuh anak. Sosok pengobat spiritual ini pernah viral

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
YouTube/Ningsih Tinampi
KABAR NINGSIH TINAMPI--Ningsih Tinampi saat melakukan pengobatan alternatif kepada pasiennya, Kabar Terbaru Ningsih Tinampi 2025, Masih Aktif di YouTube, Damai dengan Clara Soal Hak Asuh Anak 
Ringkasan Berita:
  • Masih ingat Ningsih Tinampi? Pengobat spiritual asal Pasuruan ini tetap aktif di YouTube dengan jutaan pengikut.
  • Ningsih berdamai dengan Clara terkait kasus hak asuh anak yang sempat heboh pada 2022.
  • Sosok pengobat spiritual ini pernah viral karena klaim dikawal malaikat.

 

BANGKAPOS.COM--Nama Ningsih Tinampi kembali menarik perhatian publik di penghujung 2025.

Sosok perempuan asal Pasuruan ini dikenal luas karena kiprahnya di dunia pengobatan spiritual yang tak jarang diselimuti kontroversi.

Kini, setelah beberapa tahun berlalu dari masa-masa viralnya, Ningsih Tinampi tampak masih aktif menjalankan praktik pengobatan dan terus membagikan aktivitasnya di kanal YouTube “Ningsih Tinampi”, yang hingga November 2025 telah memiliki lebih dari 3,69 juta subscriber.

Pada Senin (10/11/2025), Ningsih kembali mengunggah video terbaru berjudul “PENARIKAN ARWAH EMBAH PENUH TANGIS”.

Dalam video berdurasi lebih dari satu jam itu, tampak Ningsih tengah melakukan proses pengobatan spiritual kepada seorang pasien dengan metode khasnya  doa, zikir, dan energi tangan.

Aktivitasnya yang tetap konsisten di dunia pengobatan alternatif membuktikan bahwa ia masih memiliki pengikut setia meski sempat diterpa berbagai isu dan kritik dari kalangan masyarakat serta tokoh agama.

Untuk diketahui Ningsih Tinampi berasal dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).

Pasuruan adalah kabupaten di Jatim.

Ibu kota kabupaten ini berada di Kecamatan Bangil.

Jarak antara Pasuran ke ibu Kota Jawa Timur Surabaya yakni 62.38 km atau 38.68 mil.

Viral karena Pengakuan Dikawal Malaikat dan Nabi

Ningsih Tinampi, paranormal terkenal asal Jawa Timur
Ningsih Tinampi, paranormal terkenal asal Jawa Timur (kolase youtube Ningsih Tinampi)

Nama Ningsih Tinampi pertama kali mencuat ke permukaan pada tahun 2020, saat dirinya mengaku bisa memanggil malaikat dan nabi untuk membantu proses pengobatan pasiennya.

Pengakuan itu diunggah melalui kanal YouTube miliknya pada 9 Januari 2020 dan langsung menghebohkan publik.

Dalam video tersebut, tampak seorang gadis yang disebut anak indigo menangis ketika diobati Ningsih.

Menurut Ningsih, tangisan itu disebabkan karena gadis tersebut melihat kehadiran para malaikat dan nabi di belakangnya.

“Siapa yang datang? Dia adalah para malaikat. Saya tidak bohong, saya tidak punya khodam, tidak punya jin. Yang datang adalah para malaikat dan nabi,” ujar Ningsih dengan nada tegas dalam video yang sempat viral itu.

Pernyataan tersebut sontak menimbulkan pro dan kontra.

Sebagian netizen menganggapnya terlalu berlebihan dan tidak sesuai ajaran agama, sementara sebagian lainnya tetap mempercayainya karena merasa terbantu oleh pengobatan Ningsih.

Kontroversi itu bahkan membuat videonya dihapus dari YouTube setelah ramai diberitakan media nasional.

Namun sejak itu, nama Ningsih Tinampi tetap dikenal luas sebagai salah satu figur pengobatan alternatif paling populer di Indonesia.

Klaim Temukan Obat Corona dan Penutupan Praktik

Tak lama setelah pengakuannya soal malaikat dan nabi, Ningsih Tinampi kembali membuat heboh.

Pada Maret 2020, di tengah awal pandemi Covid-19, ia mengaku telah menemukan obat untuk menyembuhkan virus corona.

Klaim tersebut langsung menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

Akibatnya, tempat praktik pengobatan Ningsih di Dusun Lebaksari, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan sempat ditutup sementara untuk penyelidikan.

Meski demikian, pada tahun 2021, Ningsih Tinampi kembali membuka praktiknya dan tetap didatangi banyak pasien dari berbagai daerah.

Ia mengaku tidak gentar meski banyak diragukan, dan hanya ingin membantu sesama manusia melalui jalan yang diyakininya.

Kasus Hak Asuh Anak dengan Mantan Pasien

Tangkapan layar unggahan video di YouTube Ningsih Tinampi memperlihatkan pengobatan alternatifnya itu masih ramai didatangi pasien
Tangkapan layar unggahan video di YouTube Ningsih Tinampi memperlihatkan pengobatan alternatifnya itu masih ramai didatangi pasien (YouTube/Ningsih Tinampi)

Tahun 2022, nama Ningsih Tinampi kembali muncul di pemberitaan nasional, kali ini bukan karena praktik pengobatannya, melainkan karena kasus hak asuh anak yang menyeretnya ke ranah hukum.

Ia dilaporkan ke polisi oleh Clara Angeline, mantan pasiennya, yang menuduh Ningsih menahan anak biologisnya selama tiga tahun dan meminta uang tebusan Rp2,5 miliar untuk pengembalian anak tersebut.

Menurut Clara, anak itu lahir saat dirinya dirawat di tempat pengobatan Ningsih di Pandaan.

Setelah lahir, Clara mengaku menyerahkan sementara anaknya kepada keluarga Ningsih karena kondisi ekonomi, namun kemudian ingin mengambilnya kembali.

Versi Ningsih berbeda. Ia menjelaskan bahwa Clara dan keluarganya sendiri yang menyerahkan anak tersebut secara sukarela, disertai surat pernyataan yang ditandatangani dan disaksikan aparat desa.

“Clara dan ayahnya sudah menandatangani pernyataan penyerahan anaknya. Kami hanya menolong karena kasihan. Anak itu tidak diinginkan keluarganya,” ujar Ningsih saat diwawancarai media lokal pada 2022.

Namun situasi memanas ketika Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan datang ke rumah kerabat Ningsih untuk mengambil anak tersebut tanpa pemberitahuan.

Pihak Ningsih menganggap langkah itu sebagai bentuk pemaksaan, sementara Dinsos membantah tuduhan tersebut.

Menurut dr. Aris Budi Pratikto, Sub Koordinator Rehabilitasi Sosial Anak dan Lansia Dinsos Pasuruan, pihaknya hanya menjalankan prosedur setelah mendapat pengaduan resmi dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPT PPA).

“Kami tidak melakukan pemaksaan. Tujuan kami adalah menempatkan hak asuh dan perlindungan anak secara prosedural,” ujarnya saat itu.

Akhir Damai Lewat Restorative Justice

Setelah melalui berbagai mediasi, akhirnya pada 19 Desember 2022, kasus tersebut berakhir damai lewat jalur Restorative Justice (RJ) di Polres Pasuruan.

Dalam kesepakatan damai itu, Ningsih Tinampi menyerahkan anak yang diasuhnya kepada Dinas Sosial untuk dilakukan asesmen sebelum diputuskan hak asuhnya.

Clara juga mencabut laporan polisi yang sempat diajukan terhadap Ningsih.

Kapolres Pasuruan, AKBP Bayu Pratama Gubunagi, mengatakan mediasi dilakukan dengan pertimbangan kemanusiaan dan demi kepentingan terbaik bagi anak.

“Ada empat poin yang disepakati. Pihak Ningsih menyerahkan anak secara sukarela, pihak Clara meminta maaf, laporan dicabut, dan keduanya sepakat menyelesaikan masalah dengan Restorative Justice,” jelas kapolres.

Anak yang diperebutkan itu akhirnya ditetapkan sebagai anak negara, sementara hasil akhir mengenai hak asuh menunggu rekomendasi resmi dari Dinas Sosial.

Ningsih menerima hasil mediasi tersebut dengan lapang dada.

“Dari awal tidak ada paksaan. Kita pikirnya kemanusiaan saja. Kalau omongan Clara saya biarkan. Sekarang zaman aneh, menolong malah dilaporkan,” ucapnya.

Clara pun mengucapkan terima kasih kepada keluarga Ningsih yang telah merawat anaknya selama tiga tahun dan berjanji menjaga hubungan baik.

“Saya tidak akan memutus silaturahmi. Saya berterima kasih kepada Bu Ningsih dan keluarganya,” katanya.

Tetap Eksis dan Disukai Pengikutnya

Meski sempat dilanda berbagai kontroversi, Ningsih Tinampi tetap eksis di dunia maya.

Konten YouTube-nya yang menampilkan proses pengobatan spiritual, doa penyembuhan, hingga kisah pasien, masih ditonton ratusan ribu kali oleh pengikutnya.

Sebagian masyarakat tetap mempercayai kemampuannya, menganggapnya sebagai sosok yang tulus membantu dengan niat baik.

Bagi mereka, Ningsih adalah simbol alternatif bagi masyarakat yang mencari penyembuhan non-medis.

Kini, di usia yang kian matang, Ningsih Tinampi tampak tetap kukuh di jalannya. Ia menegaskan bahwa semua yang dilakukan adalah demi kemanusiaan dan keikhlasan.

“Saya hanya ingin menolong. Semua karena Allah. Saya tidak punya jin, tidak punya khodam, yang datang hanya malaikat,” ujarnya dalam salah satu video terbarunya.

(Tribun-Timur.com/ Sakinah Sudin, SuryaMalang.com/ Frida Anjani, Surya.co.id/ Galih Lintartika)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved