Proses Produksi Bobibos Bahan Bakar Jerami Padi Temuan Ikhlas Thamrin, Pengamat Ragu: Apa Betul 98?

Proses produksi bobibos bahan bakar jerami dimulai dengan menjemur jerami padi hingga kadar airnya dinilai ideal.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Bobibos
SEDANG DISOROT - Produk Bobibos, bahan bakar jerami padi yang ditemukan Muhammad Ikhlas Thamrin dan timnya. 

Karena itu, Ali menekankan pentingnya adanya transparansi mengenai formula, proses produksi, serta hasil uji laboratorium agar publik dapat menilai kualitas, keamanan, dan kesesuaian Bobibos dengan standar bahan bakar sebelum dipasarkan luas.

Sosok Ikhlas Thamrin

SEDANG DISOROT - Nama Muhammad Ikhlas Thamrin ikut jadi sorotan setelah Bobibos yang merupakan akronim Bahan bakar Original Buatan Indonesia Bos sebagai bahan bakar jerami viral.
SEDANG DISOROT - Nama Muhammad Ikhlas Thamrin ikut jadi sorotan setelah Bobibos yang merupakan akronim Bahan bakar Original Buatan Indonesia Bos sebagai bahan bakar jerami viral. (X/@11MaretUniv// Bobibos)

Setelah viral, sosok Muhammad Ikhlas Thamrin pun jadi sorotan.

Ikhlas Thamrin adalah penemu Bobibos atau bahan bakar jerami asal Jonggol, sebuah desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang sedang viral.

Siapa sosok M Ikhlas Thamrin dan cara produksinya lebih jauh?

Muhammad Ikhlas Thamrin adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001.

Selama kuliah, Muhammad Ikhlas Thamrin mengaku sangat sering mengikuti demonstrasi untuk mengkritisi sumber energi di Indonesia.

“Saya ingat betul pernah berdemo di Jakarta untuk menolak kenaikan harga BBM.

Namun, setelah lulus saya mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk memberi solusi perihal energi,” ujar Muhammad Ikhlas Thamrin dikutip dari situs resmi UNS, Rabu (12/11/2025).

Lulus tahun 2005, Muhammad Ikhlas Thamrin pun mulai mencari solusi untuk permasalahan energi.

Ia berpendapat energi di Indonesia berpotensi langka dan mahal karena belum memanfaatkan energi terbarukan terlebih yang saat ini digunakan belum ramah lingkungan.

Pada 2007, Muhammad Ikhlas Thamrin memulai riset tentang energi bersama timnya.

Delapan tahun kemudian ia mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi.

Hasil dari riset yang dilakukannya melahirkan sebuah solusi energi berbasis pulsa berupa kompor dan motor.

Kala itu, patennya telah diuji oleh International Certificate Testing Technology (ICTT).

Kompor dan motor listrik tersebut akan dapat digunakan dengan baterai yang menganut sistem pulsa token.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved