Berita Viral

Cerita Tragis Siswa SMP di Tangerang Meninggal Setelah Koma Dipukul Teman: Mama Jangan Kaget

Muhammad Hisyam (13) siswa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan korban perundungan meninggal dunia setelah sepekan koma.

Editor: Fitriadi
Tribun Tangerang/Ikhwana Mutuah Mico
KORBAN BULLYING MENINGGAL- Suasana pemakaman siswa SMPN 19 Tangsel, Muhammad Hisyam yang diduga menjadi korban Bullying. Muhammadi Hisyam meninggal karena dipukul teman sebangkunya hingga sempat dirawat di rumah sakit. 

Namun, kecurigaannya muncul ketika anaknya kerap menabarak sesuatu saat beraktivitas di rumahnya. Akhirnya, Hisyam pun mengaku bahwa rabun mata yang dialaminya setelah dihantam menggunakan kursi besi.

"Saya bilang, 'Abang kenapa sih matanya kaya gitu? kalau jalan kejedot mulu?' terus dia jawab 'gapapa mah' dia belum ngaku," kata Noviyanti seraya memperagakan percakapan dengan anaknya.

"Terus saya tanya lagi, 'Abang kenapa?' terus dia bilang 'tapi mama jangan kaget, jangan takut, jangan nyesek. Aku dijedotin sama temen aku'," sambungnya.

Mendengar pengakuan sang anak, Noviyanti pun kaget. Setelah itu, dia langsung memutuskan melakukan pemeriksaan terkait luka yang dialami sang anak.

Berdasarkan pemeriksaan, baru diketahui bahwa Hisyam mengalami gangguan syaraf.

"Waktu di rumah Columbus Asia BSD dia (MH) CT Scan, dari sana hasilnya diketahui kalau anak saya terkena gangguan syaraf, sehingga harus menjalani MRE," ungkapnya. 

Noviyanti mengatakan hal ini disampaikan kepada keluarga terduga pelaku yang sebelumnya telah sepakat untuk bertanggung jawab atas biaya pengobatan korban.
 
Akan tetapi, keluarga terduga pelaku disebut enggan bertangung jawab dan menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga korban. 

"Hasil ini disampaikan ke keluarga terduga pelaku untuk meminta bantuan biaya, namun keluarga terduga pelaku seakan lepas tanggung jawab dan malah meminta saya meminjam ke tetangga buat membayarnya," kata Noviyanti.

Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Polisi belum menetapkan tersangka kasus perundungan terhadap Hisyam.

Kapolres Tangsel, AKBP Viktor Ingkiriwang menyebut penyebab belum ada tersangka yang ditetapkan karena menunggu kesiapan keluarga korban untuk diperiksa.

Viktor menyebut keluarga masih berfokus pada pemulihan kesehatan korban.

"Dari pihak keluarga yang memang masih fokus untuk mengobati yang diduga korban. Kami juga sudah tiga kali mendatangi korban," katanya pada Sabtu (15/11/2025), dikutip dari Tribun Tangerang.

Dia pun menegaskan belum ada tersangka ditetapkan karena pemeriksaan belum dapat dilanjutkan terhadap korban.

Viktor mengungkapkan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi terkait kasus ini.

"Sudah empat saksi yang kami lakukan pemeriksaan, dan dari ahli juga sudah ada penampingan dari UPTD PPA Kota Tangsel," ujarnya.

Penjelasan Pihak Sekolah soal Damai dan Lepas Tanggung Jawab

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved