Berita Viral
Budi Arie Dicurigai Ingin Dapat Tameng Hukum dan Posisi Penting di Kabinet Prabowo
Tidak hanya kader Gerindra, pimpinan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga menutup pintu untuk Budi Arie.
Budi Arie pun mengaku sudah berkomunikasi dengan sejumlah elite Partai Gerindra soal keinginannya bergabung, tetapi ia menyerahkan penuh keputusan dan mekanismenya ke partai tersebut.
"Saya sudah komunikasi, disampaikan langsung. Karena kan yang minta, yang minta dalam forum terbuka itu kan Pak Ketua Umum, Pak Presiden. Paling tidak momentum itu adalah momentum menjawab," kata dia.
Jika nantinya ditolak atau tidak bisa gabung Gerindra, Budi Arie tidak akan keberatan dan akan menghormati proses dan mekanisme partai tersebut.
Setidaknya, ia masih akan berkarya dan memimpin organisasi masyarakat (ormas) Projo.
"Ya enggak apa-apa. Jangan berandai-andai. Kalau ditolak ya sudah. Toh saya tetap Ketua Umum Projo, pemimpin ormas kan," tuturnya.
Sebaliknya, jika Gerindra menerimanya di partai, tentu Budi Arie akan tunduk pada ketetapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dia menegaskan akan tegak lurus mengikuti arahan Partai Gerindra, jika direstui bergabung.
"Ketika kita menjadi anggota partai, setengah hak kita sudah kita serahkan kepada partai. Kita enggak bisa punya keinginan atau kemauan sendiri. Semua harus tunduk pada aturan dan disiplin partai, disiplin organisasi," kata Budi.
Penolakan Kader Gerindra
Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra mempertimbangkan Budi Arie menjadi anggota Partai Gerindra.
DPC Gerindra Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), menolak Budi karena berbagai pertimbangan.
Ketua DPC Gerindra Pematangsiantar, Gusmiyadi menilai rencana Budi Arie gabung ke Gerindra sebagai langkah pragmatis untuk melindungi dari potensi jeratan hukum, terkais kasus di Kominfo.
Nama mantan Menteri Koprasi dan Komunikasi dan Informatika (Kominfo) itu masuk dalam surat dakwaan keempat terdakwa.
Surat dakwaan yang dibacakan JPU dalam persidangan perkara pengamanan situs judol di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (14/5/2025) disebutkan ada jatah 50 persen untuk Budi Arie Setiadi saat menjabat sebagai Menkominfo.
Selain itu, Gusmiyadi menilai Budi Arie juga dinilai bergabung karena ingin mendapat posisi penting dari Prabowo.
"Langkah pragmatis tersebut dibaca sebagai sebuah cara untuk berlindung dari kasus hukum yang berpotensi melilit dirinya dan disisi lain Budi Arie juga tentu berharap masih bisa mendapat posisi penting dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo," ujar Gusmiyadi, Jumat (7/11/2025) dikutip dari Kompas TV.
| Sosok Peggita Chelsea, Wanita yang Dinikahi Politisi Golkar Gde Sumarjaya, Sekpri Sendiri |
|
|---|
| Akhir Kasus Viral Mata Siswi SD di Palembang Merah dan Bengkak Sepulang Sekolah |
|
|---|
| Biodata Arsul Sani, Hakim MK yang Dilaporkan ke Bareskrim, Kini Sumringah Tunjukkan Ijazah Doktoral |
|
|---|
| Sosok Iptu Suherdi Kapolsek Sempol Ditarik Paksa Warga ke Jalanan, Kantor Digeruduk |
|
|---|
| Sosok Herman Perampok Ganteng yang Banyak Dipuji, Tak Berkutik Ditangkap TNI: Please Lepasin Kasihan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251103-Ketua-Umum-Projo-Budi-Arie-Setiadi.jpg)