Dosen Untag Tewas di Hotel

DLL Dosen Wanita Lajang Untag Semarang Tewas di Hotel, AKBP B Diperiksa Propam

Hubungan DLL dan AKBP B pun jadi sorotan karena keduanya tidak ada hubungan keluarga tapi nama mereka tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK).

Editor: Fitriadi
Kolae TribunTrends/Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). (kakan) DLL merupakan dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas tanpa busana pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 

"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya. 

Namun, keluarga korban juga bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi. 

"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.

Dikenal Pendiam

DLL merupakan perempuan lajang yang mengajar di Untag Semarang sebagai dosen hukum pidana. 

Tiwi menyebut, korban dikenal sebagai sosok pendiam.

Ia mengungkap, korban sudah merantau bekerja di Kota Semarang sekitar empat tahun terakhir. 

Korban yang merupakan warga asli Purwokerto merantau ke kota Semarang selepas ayah dan ibunya  meninggal dunia.  

"Korban masih sendiri (lajang), ia kuliah hingga jadi dosen tetap di Untag belum lama sekitar 2021 atau 2022," ujarnya.

Selama di Semarang, korban sebenarnya tidak tinggal di kos-hotel tersebut. 

Korban memiliki kamar kos sendiri yang lokasinya memang tak jauh dari kostel tempat korban ditemukan meninggal dunia. 

"Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini," paparnya.

Menurut kerabat, korban juga tidak memiliki riwayat penyakit tertentu selama tinggal di kota Semarang.

"Korban dari dulu kelihatan sehat tidak ada tanda-tanda sakit tertentu," beber Tiwi.

Sejauh ini keluarga korban belum bisa mengungkap hasil autopsi jenazah korban. 

Menurut Tiwi, pihak keluarga yang menunggu proses tersebut di rumah sakit belum memberikan kabar,  hingga Selasa (18/11/2025) malam.

"Untuk hasil autopsi nanti kami kabari besok (Rabu, 19 November 2025)," terangnya. 

Alumni Untag Desak Usut Kejanggalan

Kematian korban memantik perhatian sejumlah pihak di antaranya dari Komunitas Muda Mudi Alumni Untag.

Mereka menilai, korban meninggal dunia diduga tidak wajar karena ditemukan tewas bersama seorang oknum polisi yang menjadi saksi kunci dan ada di tempat kejadian perkara.

"Kami melihat kejadian ini janggal karena ada oknum polisi bagian Dalmas yang tidak ada kaitannya dengan tindak pidana justru menemukan korban pertama kali. Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur dan tim Inafis Polrestabes Semarang," kata Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan kepada Tribun, Selasa (18/11/2025).

Jansen melanjutkan, kematian korban masih menimbulkan tanda tanya terutama soal keberadaan polisi tersebut di lokasi kejadian.

Terlebih, sebelum korban meninggal dunia pernah menceritakan sosok polisi ini.

"Kami menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah tapi diduga oknum polisi ini dengan korban memiliki kedekatan," tuturnya.

Ia mendesak, kematian korban diusut secara tuntas dan terang benderang.

Kasus ini juga harus diproses secara transparan tanpa melindungi oknum dan institusi tertentu.

"Iya kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," desaknya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved