Sosok Irjen Gatot Repli Handoko, Dosen STIK Sebut Polri Babu Masyarakat, Jenderal Lulusan Akpol 1991

Gatot mengatakan, polisi kini harus mengedepankan pelayanan kepada masyarakat ...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
(KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
Dosen Kepolisian Utama Tingkat I STIK Lemdiklat Polri Irjen Gatot Repli Handoko saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11/2025). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA) 

Ia terakhir kali melaporkan hartanya di LHKPN KPK pada 3 Februari 2022 untuk periodik 2021.

Dalam laporannya, Gatot Repli tercatat hanya memiliki Mobil Suzuki senilai Rp75 juta dan kas sebesar Rp25 juta.

Gatot juga tak tercatat memiliki utang.

Wakapolri Akui Polisi Kalah Cepat dari Damkar

PRESTASI AKADEMIK CEMERLANG - Selama berdinas di Polri, Komjen Dedi Prasetyo dikenal sebagai polisi yang mempunyai prestasi akademik yang cemerlang. Bahkan dia berhasil meraih gelar profesor.
PRESTASI AKADEMIK CEMERLANG - Selama berdinas di Polri, Komjen Dedi Prasetyo dikenal sebagai polisi yang mempunyai prestasi akademik yang cemerlang. Bahkan dia berhasil meraih gelar profesor. (Istimewa/Kolase Tribun-Timur.com)

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengaku bahwa polisi kalah cepat dari damkar dalam menanggapi laporan masyarakat.

Dari 4.340 Kapolsek, 67 persen under performance.

Menurut Komjen Dedi Prasetyo, quick response damkar lebih cepat.

Sementara jika melapor ke polisi, quick response-nya bisa mencapat lebih dari 10 menit.

Hal tersebut yang kemudian menjadi penyebab masyarakat lebih memilih untuk melapor segala sesuatu kepada damkar ketimbang polisi.

Hal ini disampaikan oleh Komjen Dedi Prasetyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/11/2025).

Komjen Dedi blak-blakan mengungkap hasil evaluasi internal Polri yang menunjukkan banyaknya anggota kepolisian yang under performance di berbagai level.

Data yang disampaikan Komjen Dedi sungguh mencengangkan, terutama di tingkat Kapolsek.

"Kami lihat dari 4.340 Kapolsek, 67 persen ini under performance," kata Dedi, dikutip dari kanal YouTube TV Parlemen.

Komjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa tingginya angka under performance di level Kapolsek disebabkan karena sebagian besar posisi tersebut diisi oleh perwira lulusan Pendidikan Alih Golongan (PAG). 

PAG adalah program kenaikan pangkat dari Bintara ke Perwira.

"Kenapa under performance? Hampir 50 persen Kapolsek kami itu diisi oleh perwira-perwira lulusan PAG," sambungnya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved