DLL Diingatkan Jangan Dekat dengan Polisi, Akui AKBP Basuki Pacar: Sudah Pisah Ranjang dengan Istri

Kastubi, rekan sesama dosen pernah memperingatkan Levi soal kedekatannya dengan polisi pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) tersebut.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Tribun Jateng/dokumentasi DLL
HUBUNGAN TANPA STATUS - AKBP Basuki dan Dwinanda Linchia Levi (DLL) dosen Untag Semarang. DLL ditemukan meninggal tanpa busana di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (17/11/2025). Terungkap keduanya sudah menjalin hubungan tanpa ikatan perkawinan selama lima tahun. 
Ringkasan Berita:
  • Hubungan gelap DLL dan AKBP Basuki telah banyak diketauhi rekan sesama dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang.
  • DLL diingatkan untuk tidak dekat dengan polisi, terlebih AKBP Basuki karena sudah menikah dan memiliki anak.
  • Levi menyatakan bahwa AKBP Basuki memang merupakan kekasihnya.

 

BANGKAPOS.COM -- DLL alias Dwinanda Linchia Levi (35) diingatkan rekan sesama dosen untuk tidak dekat dengan polisi.

Terlebih AKBP Basuki, anggota Polda Jawa Tengah itu sudah menikah dan memiliki anak.

Kastubi, rekan sesama dosen pernah memperingatkan Levi soal kedekatannya dengan polisi pangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) tersebut.

Ia menilai bahwa menjalin kedekatan dengan seorang polisi bisa membawa risiko tertentu.

Menurut pengakuan Kastubi, sejak awal tahun 2024 dirinya sudah mengetahui adanya hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.

"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi."

Baca juga: Polisi Akui Hubungan Gelap AKBP Basuki dan Dosen Untag, Sempat Bantah Ternyata Kumpul Kebo 5 Tahun

"Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribunjateng di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).

Kastubi  pertama kali menyadari hubungan tersebut ketika melihat AKBP Basuki membantu Levi menurunkan barang-barangnya setelah pulang dari luar kota untuk menghadiri acara fakultas.

"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.

Selain itu, AKBP Basuki juga beberapa kali terlihat muncul di kampus Untag, termasuk ketika ia menjemput Levi pada awal tahun 2025 setelah dosen itu selesai menjalankan tugas kampus dari Bali.

Momen inilah yang membuat Kastubi akhirnya menanyakan secara langsung kepada Levi mengenai status hubungan mereka.

Ketika itu, Levi dengan jelas menyatakan bahwa AKBP Basuki memang merupakan kekasihnya.

"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kog wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.

Sejak pengakuan tersebut, Kastubi merasa perlu untuk terus mengingatkan Levi agar lebih berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang anggota kepolisian.

Baca juga: Biayai Kuliah S3 Dosen Untag, Kekayaan AKBP Basuki Hanya Rp 94 Juta, Tidak Tercatat Punya Rumah

Menurutnya, banyak peristiwa kekerasan dalam hubungan yang melibatkan oknum polisi yang mudah tersulut emosinya.

"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi."

"Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya.

Peringatan itu diberikan karena ia khawatir Levi akan mengalami hal yang tidak diinginkan jika suatu hari menghadapi sikap emosional semacam itu.

Ia pun menilai bahwa Levi sebenarnya sudah diberi banyak contoh terkait risiko menjalin hubungan dengan seorang polisi yang memiliki kecenderungan temperamental.

Meski demikian, Levi tampaknya tetap melanjutkan hubungannya tanpa memberi banyak respons terhadap nasihat tersebut.

Kastubi hanya bisa berharap Levi mempertimbangkan peringatan itu demi keselamatannya sendiri.

Namun pada akhirnya, peringatan yang ia sampaikan tidak mampu mencegah apa yang kemudian terjadi pada Levi.

Kastubi Sempat Beri Nasihat

Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula AKBP Basuki telah berkeluarga.

Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.

"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.

Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.

Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya. 

Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi tetapi hubungan itu kandas.

"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.

Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.

"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.

Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban. 

"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.

DOSEN UNTAG MENINGGAL - Evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas tanpa busana pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP. 
DOSEN UNTAG MENINGGAL - Evakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas tanpa busana pertama kali oleh seorang polisi berpangkat AKBP.  (Kolae TribunTrends/Istimewa)

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen Levi dan AKBP Basuki.

Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.

"Handphone korban sudah kami dapatkan. Handphone AKBP B juga sudah kami sita. Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu  akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.

Hubungan Gelap AKBP Basuki dan DLL Terkuak

AKBP Basuki ternyata memiliki hubungan gelap dengan DLL, dosen Untag yang ditemukan tewas tanpa busana di hotel.

Sempat membantah adanya hubungan asmara, AKBP Basuki dan DLL ternyata tinggal bareng selama lima tahun.

Fakta mengejutkan ini dikuak oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto.

AKBP Basuki mengaku jika hubungannya dengan dosen Untag dimulai pada tahun 2020 atau sejak pandemi terjadi.

Nama dosen muda itu bahkan dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) dengan status family lain bersama istri dan satu anak Basuki.

"Iya, mereka ada hubungan itu (asmara) dan mereka  tinggal satu rumah. Ini dibuktikan dari keterangan AKBP B saat dilakukan penyelidikan oleh Propam," kata Kombes Pol Artanto kepada Tribun, di  Mapolda Jateng, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025) melansir dari Tribunjateng.com.

Sebelumnya, AKBP Basuki menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan korban.

Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari. 

Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.

"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.

AKBP Basuki Chat Keluarga DLL

Isi chat atau pesan AKBP Basuki setelah Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Kota Semarang, Dwinanda Linchia Levi alias DLL tewas mengenaskan.

DLL ditemukan tewas dalam kondisi tergeletak di lantai hotel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, tanpa busana pada Senin (17/11/2025).

AKBP Basuki disebut menjadi orang pertama yang menemukan jasad DLL, dalam kondisi mengenaskan di kamar kostel tersebut.

AKBP adalah singkatan dari Ajun Komisaris Besar Polisi, yaitu pangkat perwira menengah dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia. 

Pangkat ini setingkat di bawah Komisaris Besar Polisi (Kombes) dan berada di atas Komisaris Polisi (Kompol).

Biasanya, pejabat dengan pangkat AKBP menjabat posisi strategis seperti Kapolres, Wakapolres, atau kepala satuan tertentu di kepolisian.

Dilansir TribunJateng.com, AKBP Basuki ternyata sempat mengirim chat usai dosen tewas tanpa busana di hotel Semarang. 

Ia bahkan panik ketika polisi memegang handphone Levi.

Dari hasil gelar perkara terungkap ternyata Levi tidak tinggal sendiri.

Wanita 35 tahun asal Purwokerto itu diketahui tinggal satu atap bersama Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng, AKBP Basuki.

DOSEN UNTAG TEWAS -- Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
DOSEN UNTAG TEWAS -- Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35), dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, ditemukan tewas oleh AKBP Basuki di sebuah kamar hotel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB. (Kolase Istimewa via Tribun-Medan.com)

Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang Jansen Henry Kurniawan mengatakan Basuki lah orang pertama yang melaporkan tentang kematian Levi.

Menurutnya Basuki menelepon ke resepsionis dan kantor polisi.

"Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur, dan tim Inafis Polrestabes Semarang," katanya.

Bahkan menurut kakak Levi, Perdana Cahya Devian Melasco, Basuki sempat mengirim chat kepada kerabat korban.

Kata Perdana, AKBP Basuki mengirim chat berisi foto kondisi jasad dosen Dwi.

“Bude kami mendapatkan kiriman foto dari nomor asing," katanya.

Foto tersebut kemudian dihapus kembali oleh si pengirim.

"Kemudian dihapus oleh si pengirim," katanya.

Kondisi jasad Dwinanda Linchia Levi di foto membuat keluarga semakin curiga.

Mereka melihat ada darah pada bagian hidung, mulut, dan kelamin Levi.

Oleh sebab itulah keluarga kemudian mengajukan autopsi.

"Dalam foto itu simpang siur sehingga menambah kecurigaan," katanya.

Belakangan baru diketahui bahwa nomor telepon pengirim foto jasad dosen ini adalah milik AKBP Basuki.

Kuasa hukum keluarga korban, Zainal Abidin Petir mengatakan nomor yang mengirim foto Levi merupakan milik AKBP Basuki.

"Foto itu dikirim AKBP B ke bude korban melalui pesan singkat WhatsApp," katanya.

Menurutnya dalam foto terlihat ada bercak darah di tubuh Levi.

"Diduga ada bercak di paha dan perut. Foto itu belum sempat disimpan, dihapus lagi," katanya.

Basuki Minta Laptop dan HP Korban

Zainal mengatakan ketika polisi datang ke kamar 210 tempat jasad dosen Dwi, Basuki sempat meminta polisi untuk menyerahkan laptop dan handphone milik korban.

Tapi polisi menolak.

Menurutnya, AKBP Basuki kemudian sempat panik.

"AKBP B ini juga panik di lokasi kejadian," katanya.

Mereka curiga sikap Basuki menyembunyikan sesuatu terkait kematian dosen Untag Dwinanda Linchia Levi.

"Kami menduga kepanikan tersebut ada sesuatu yang disembunyikan," katanya.

Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir mengatakan bahwa dugaan awal penyebab dosen Dwi tewas karena sakit.

Sebab dua hari sebelum tewas, Dwinanda Linchia Levi berobat ke rumah sakit.

Rekam medis Levi menunjukan tekanan darah 190 dan kadar gula darah sampai 600.

"Diduga korban meninggal dunia karena sakit," katanya.

Kerabat Levi, Tiwi membongkar hasil autopsi.

Menurutnya dosen Dwi meninggal karena jantungnya rusak.

"Hasilnya infonya tidak ada tindakan kekerasan tapi ada indikasi kegiatan yang berlebihan dan jantungnya sobek," katanya.

Tiwi tak mengetahui pasti aktivitas seberat apa yang dilakukan Dwinanda sebelum kematiannya.

"Kami tidak tidak tahu aktivitas berlebihan seperti apa sampai kondisi tubuh korban telanjang dan jantung sobek, ini yang perlu polisi usut tuntas," katanya.

Nasib AKBP Basuki

DOSEN UNTAG TEWAS -- Alasan AKBP B Biayai Wisuda S3 Dosen Untag, Bantah Ada Hubungan Asmara: Tidak Seperti Orang Pikirkan
DOSEN UNTAG TEWAS -- Alasan AKBP B Biayai Wisuda S3 Dosen Untag, Bantah Ada Hubungan Asmara: Tidak Seperti Orang Pikirkan (Kolase TribunnewsBogor.com | Ist)

AKBP Basuki harus menerima nasibnya diamankan dan diperiksa oleh Propam buntut kematian DLL.

Kini, ia menjalani penempatan khusus (patsus) oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) selama 20 hari kedepan.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabidpropam) Polda Jateng, Kombes Saiful Anwar belum membeberkan hasil pemeriksaan sementara.

"Nanti hasil penyelidikan akan kami sampaikan."

"Kami butuh waktu, tidak bisa serta merta karena tugas kita nanti dipertanggungjawabkan hasilnya," ungkapnya.

Kombes Saiful menyampaikan komitmennya dalam mengutus kasus ini.

Ia berjanji pihaknya akan menghukum siapa saja oknum polisi terkait kode etik Polri atau pelanggaran pidana.

"Kami nanti sikat semua. Kami kawal kasus ini jadi tidak main-main dalam kasus ini," tandasnya.

(Bangkapos.com/TribunJateng.com/Tribunnews.com/TribunnewsMaker.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved