Dosen Untag Tewas di Hotel
Istri Sah AKBP Basuki Akhirnya Muncul, Terimbas Dosen Untag Tewas di Hotel, Ikut Diperiksa Penyidik
Istri sah AKBP Basuki ikut terimbas tewasnya Dosen Untag di hotel dan kini dimintai keterangan oleh penyidik.
Ringkasan Berita:
- Kasus kematian dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi alias DLL ditelusuri lebih lanjut pihak Kepolisian
- Sejak kasus yang menyeret suaminya mencuat, sang istri memilih tidak tampil di hadapan media
- Dosen Untag ternyata sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki
- Hubungan itu bukan sekadar pacaran, sebab keduanya disebut hidup bersama meski Basuki masih berstatus suami sah dan hanya pisah ranjang dengan istrinya
BANGKAPOS.COM - Kasus kematian dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi alias DLL ditelusuri lebih lanjut pihak Kepolisian.
Jejak AKBP Basuki dalam kasus ini juga menjadi perhatian publik.
Lantaran AKBP Basuki merupakan sosok yang pertama kali mengetahui kematian dosen Untag.
Bahkan, setelah diminta keterangan AKBP Basuki dan korban Levi tercatat satu kartu keluarga (KK).
Kini, keberadaan istri sah AKBP Basuki masih menjadi perhatian publik.
Sejak kasus yang menyeret suaminya mencuat, sang istri memilih tidak tampil di hadapan media.
Namun, pihak kepolisian memastikan bahwa ia saat ini tengah menjalani pemeriksaan untuk membantu mengungkap kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi.
Baca juga: Mantan Pacar Levi Dosen Untag yang Tewas di Hotel Ternyata Profesinya Sama dengan AKBP Basuki
Levi ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tanpa busana di sebuah kamar kostel di Jalan Telaga Bodas Raya, Gajahmungkur, Semarang, pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.40 WIB.
Sosok yang pertama mengetahui kematiannya adalah AKBP Basuki.
Sebagai informasi, AKBP merupakan singkatan dari Ajun Komisaris Besar Polisi, yaitu pangkat perwira menengah dalam struktur Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pangkat ini berada satu tingkat di bawah Komisaris Besar Polisi (Kombes) dan satu tingkat di atas Komisaris Polisi (Kompol).
Para perwira dengan pangkat AKBP umumnya memegang jabatan strategis seperti Kapolres, Wakapolres, atau kepala satuan tertentu.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsBogor.com, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menjelaskan situasi terkini mengenai keberadaan istri AKBP Basuki setelah kematian dosen yang disebut-sebut memiliki hubungan dengan suaminya itu.
Istri Basuki Ikut Diminta Keterangan
Ia menegaskan bahwa istri Basuki kini sedang memberikan keterangan kepada penyidik.
"Untuk sementara masih kita minta informasi dengan harapan untuk meyakini proses penyidikan maupun kronologi peristiwanya," katanya.
Di sisi lain, Artanto juga mengungkapkan bahwa Levi telah mengalami sakit sejak dua hari sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kostel nomor 210.
"Kami membenarkan bahwa AKBP B ini satu hari sebelum saudari D meninggal sempat dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," jelas Artanto.
Dari hasil rekam medis, kondisi kesehatan Levi memang mengkhawatirkan.
Tekanan darahnya tercatat mencapai 190 dan kadar gula darahnya berada di angka 600.
Ia juga diketahui sempat mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
"Setelah dilakukan pengobatan di rumah sakit tentunya telah diberikan obat-obat tertentu," ujar Kombes Pol Artanto.
Benarkah Sudah Pisah Ranjang?
Fakta mengejutkan terungkap di balik kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35).
Levi disebut telah lama menjalin hubungan dan tinggal bersama AKBP Basuki yang kabarnya tengah pisah ranjang dengan istri sahnya, meski rekan dosen berkali-kali mengingatkan risiko hubungan tanpa ikatan pernikahan itu.
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), ternyata sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki.
Hubungan itu bukan sekadar pacaran, sebab keduanya disebut hidup bersama meski Basuki masih berstatus suami sah dan hanya pisah ranjang dengan istrinya.
Lantas benarkah ABKP Basuki dan istri sahnya sudah pisah ranjang?
Seorang dosen, Kastubi, mengungkap telah mengingatkan tiga hari sebelum korban meninggal dunia agar berhati-hati dengan polisi.
Baca juga: Profil I Wayan Koster Beri Waktu 6 Bulan Bongkar Lift Kaca, 5 Tahun Gubernur Bali Tak Pernah Sakit
"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11) saat bertemu di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi. Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi, polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Kastubi, sejak awal tahun 2024, sudah mengetahui hubungan dekat antara Levi dan AKBP Basuki.
Ia mengetahui awal hubungan mereka ketika melihat AKBP Basuki membantu menurunkan barang pribadi dosen Levi selepas pulang dari luar kota pada sebuah acara fakultas.
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat, tapi ada saksi lainnya," paparnya.
Tidak hanya sekali itu saja, AKBP Basuki menunjukkan batang hidungnya di kampus Untag untuk menjemput dosen Levi pada awal tahun 2025 selepas pulang tugas kampus dari Bali.
Kastubi lantas bertanya kepada Levi soal hubungan mereka.
Ketika itu, Levi menyampaikan, AKBP Basuki merupakan kekasihnya.
"Levi bilang polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.
Mulai saat itu, Kastubi mengingatkan kepada Levi agar lebih berhati-hati.
"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya. Maka saya ingatkan hati-hati pacaran dengan polisi. Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional. Ketika pacarnya, semisal jalan dengan laki-laki lain, tiba-tiba mengamuk," terangnya.
Almarhumah Tertawa Disebut Tua
Rekan sesama dosen di Untag Semarang, Kastubi mengungkap, bahwa Levi dan Basuki bukan hanya satu KK.
Keduanya bahkan tinggal bersama di sebuah kamar hotel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang.
"Dia cerita juga itu hidup bersama itu," katanya.
Sebelum tewas tanpa busa dalam kamar hotel, Levi pernah bercerita perihal status hubungan AKBP Basuki dengan sang istri.
"Karena dia pernah bilang 'lho polisi itu punya istri apa gak ?'. 'Punya, tapi sudah pisah', bukan cerai," kata Kastubi.
Selain sudah memiliki istri, Levi dan Basuki juga memiliki rentang usia cukup jauh.
Dwinanda Linchia Levi berusia 35 tahun, sedangkan AKBP Basuki sudah 56 tahun.
Perbedaan usia ini pun pernah dibahas oleh Kastubi pada Levi.
"'Wo iki sopo ?'. 'Pacarku'. Terus aku bilang, 'kok tua ?'. Dia ketawa," katanya,
Dugaan sementara dosen Semarang Dwinanda Linchia Levi meninggal karena sakit.
Tanggapan Keluarga Korban
Istri AKBP Basuki hingga kini belum muncul ke hadapan publik.
Hubungan ibu satu anak itu dengan Basuki pun kini menjadi tak jelas.
Pasalnya sejak pacaran dengan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi, AKBP Basuki mengaku sudah berpisah.
Bahkan menurut kuasa hukum keluarga Levi, Zainal Abidin Petir, dosen Levi sudah dimasukkan ke dalam Kartu Keluarga (KK) AKBP Basuki.
"Jelas pelanggaran, perwira menengah yang masih punya keluarga kemudian memasukan wanita masih bujangan di KK-nya. Orang penegak hukum kok," katanya.
Baca juga: Sosok Pria Ngaku Anak Propam Bawa Mobil Barang Bukti ke Mal, Minta Maaf Rupanya Anak Anggota Polsek
Alibinya Levi dimasukkan ke KK Basuki agar mudah mengurus perpindahan KTP dari Purwokerto ke Semarang.
"Kalau memang mau bantu supaya mudah ada domisili di Semarang kan bisa kak tersendiri, kan boleh," kata Petir.
Tapi AKBP Basuki justru memasukkan Levi bersama istri dan anaknya.
"Kenapa kok KK-nya itu AKBP B, istrinya, anaknya, terus baru itu (Levi)," katanya.
Dalam KK status Levi sebagai keluarga lain.
"Hubungan keluarganya itu family lain," katanya.
Profesi Mantan Pacar Levi Sama dengan AKBP Basuki
Sosok mantan pacar Dwinanda Linchia Levi (35) alias DLL, dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang yang belakangan ramai disorot publik.
Tak disangka, mantan kekasihnya ternyata memiliki profesi yang sama dengan AKBP Basuki, sosok yang ikut terseret dalam kasus ini.
Pengakuan mengenai masa lalu Dwinanda ini memicu babak baru spekulasi di tengah penyelidikan.
Dia menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.
Berdasarkan hasil penyelidikan Propam, diketahui bahwa Basuki dan Levi menjalin hubungan asmara dan tinggal satu atap.
"Kalau hal tersebut kita yakini iya, karena mereka sudah berkomunikasi dan tinggal satu rumah," katanya.
Padahal Basuki sudah memiliki istri sah.
"Sudah (berkeluarga)," katanya.
Oleh sebab itulah Propam melakukan patsus terhadap Basuki.
"Sudah dilakukan penyelidikan oleh Propam dan Propam mengambil kesimpulan adanya pelanggaran hal tersebut oleh karena itu sudah dilakukan patsus untuk 20 hari kedepan," katanya.
Levi Mengidolakan Polisi
Dalam sebuah wawancara AKBP Basuki mengungkap bahwa sebelum dengannya, Levi pernah menjalin hubungan dengan seorang pria.
"Dulu dia punya pacar, di Jakarta," kata Basuki.
Hal ini senada dengan kesaksian rekan sesama dosen di Untag Semarang, Kastubi.
Menurutnya Levi memang mengidolakan polisi.
Dalam kesehariannya Levi menjadi dosen mata kuliah hukum pidana di Untag Semarang.
Baca juga: Terungkap Alasan Nadiem Makarim Ganti Pengacara Hotman Paris ke Ari Yusuf: Sudah P21
"Idolanya memang senang dekat dengan anggota polisi. Motifnya apa saya gak tahu," katanya.
Kastubi membocorkan curhatan Levi semasa hidup.
Katanya sebelum pacaran dengan Basuki, Levi juga pernah menjalin asmara dengan seorang anggota polisi.
"Dia pernah cerita itu ada yang pertama pacarnya polisi tapi putus. Terus dekat dengan yang dipatsus itu (Basuki)," katanya.
Rekan Pernah Ingatkan Levi Hati-hati
Kastubi mulai dari saat itulah mengingatkan kepada Levi agar berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang polisi.
Sebab, kata Kastubi, sudah banyak contoh polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya.
"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi.
Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional.
Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya.
Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula bahwa AKBP Basuki telah berkeluarga.
Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.
"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.
Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi tetapi hubungan itu kandas.
"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.
Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.
"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.
Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.
"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen Levi dan AKBP Basuki.
Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.
"Handphone korban sudah kami dapatkan.
Handphone AKBP B juga sudah kami sita.
Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.
AKBP Basuki Kerap Jemput di Kampus
Dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), rupanya telah cukup lama menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki.
Kedekatan itu bukan lagi rahasia di lingkungan kampus; sejumlah dosen sudah mengetahui hubungan mereka sejak lama.
Salah satu di antaranya adalah Kastubi, rekan sesama dosen, yang mengaku pernah memberi peringatan kepada Levi agar berhati-hati berhubungan dengan seorang aparat kepolisian.
Peringatan tersebut, yang ia sampaikan secara spontan, justru terjadi hanya tiga hari sebelum Levi ditemukan meninggal dunia.
Kastubi menuturkan bahwa pada Jumat (14/11/2025), ia tanpa sengaja menasihati Levi ketika keduanya bertemu di kantin kampus.
"Saya secara tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11/2025) saat di kantin kampus bilang ke Levi agar hati-hati dengan pacarnya yang seorang polisi.
Saya mengingatkan secara spontan karena banyak informasi polisi melakukan tindakan kekerasan kepada orang terdekatnya," ujar Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Ia mengaku telah mengetahui hubungan Levi dan AKBP Basuki sejak awal 2024.
Menurutnya, momen pertama yang membuatnya menyadari kedekatan mereka terjadi ketika ia melihat Basuki membantu Levi menurunkan barang-barangnya sepulang dari kegiatan fakultas.
Kala itu, Basuki datang menggunakan sepatu pantofel dan seragam dinas, pemandangan yang disebut Kastubi juga disaksikan oleh beberapa orang lain.
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," paparnya.
Kehadiran Basuki di lingkungan Untag, lanjut Kastubi, bukan hanya sekali.
Pada awal 2025, Basuki kembali terlihat menjemput Levi sepulang dari penugasan kampus di Bali.
Ketika ditanya mengenai kedekatan tersebut, Levi dengan tegas mengakui bahwa Basuki adalah kekasihnya.
"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kog wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya.
Kastubi mulai dari saat itulah mengingatkan kepada Levi agar berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang polisi.
Sebab, kata Kastubi, sudah banyak contoh polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya.
"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi.
Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional.
Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya.
Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula bahwa AKBP Basuki telah berkeluarga.
Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.
"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.
(TribunJateng.com/Tribunlampung.co.id/TribunnewsBogor.com/ TribunNewsmaker/Bangkapos.com)
| Mantan Pacar Levi Dosen Untag yang Tewas di Hotel Ternyata Profesinya Sama dengan AKBP Basuki |
|
|---|
| Momen Terakhir Teman Levi Dosen Untag Sebelum Dapat Kabar Tragis, Kini Tinggal Bunga Plastik Pink |
|
|---|
| Statusnya Famili Lain, DLL Dosen Untag Ketahuan Gabung KK AKBP Basuki Setelah Ibunya Meninggal 2024 |
|
|---|
| Isi Chat AKBP Basuki Usai Dosen Untag Tewas, Panik Minta Laptop dan HP Korban Ditolak Polisi |
|
|---|
| AKBP Basuki Minta Laptop dan HP Milik DLL Dosen Untag tapi Ditolak Penyidik |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251120-AKBP-BASUKI-DITAHAN.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.