Dosen Untag Tewas di Hotel

AKBP Basuki Minta Laptop dan HP Milik DLL Dosen Untag tapi Ditolak Penyidik

AKBP Basuki, Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng, sempat meminta dua barang pribadi milik DLL yaitu laptop dan handphone.

Editor: Fitriadi
Istimewa
DOSEN UNTAG MENINGGAL -Polisi mengevakuasi mayat perempuan berinisial DDL di sebuah kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025). Korban merupakan dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) yang ditemukan tewas pertama kali oleh seorang polisi AKBP B. 

Ringkasan Berita:
  • AKBP Basuki sempat minta laptop dan HP pribadi DLL kepada penyidik saat olah TKP.
  • Nomor tidak dikenal kirim foto kondisi korban tapi kemudian dihapus.
  • AKBP Basuki akhirnya mengakui 5 tahun kumpul kebo dengan korban.

 

BANGKAPOS.COM - Fakta baru terungkap di balik kematian tragis dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35).

AKBP Basuki (56), Kasubdit Dalmas Direktorat Samapta Polda Jateng, sempat meminta dua barang pribadi milik DLL yaitu laptop dan handphone.

Permintaan itu disampaikan Basuki kepada penyidik yang melakukan olah tempat kejadian perkara di kamar kos-hotel (kostel) nomor 210 tempat korban menginap.

Namun permintaan Basuki itu ditolak oleh penyidik.

Fakta ini diungkap oleh kuasa hukum keluarga korban yaitu, Zainal Abidin Petir.

Baca juga: Misteri Aktivitas Berat DLL Dosen Muda Untag Hingga Jantungnya Pecah dan Terkapar di Kamar Hotel

Zainal mengungkap gelagat aneh AKBP Basuki tersebut.

AKBP BASUKI DITAHAN - Bidpropam menahan AKBP Basuki di ruang tahanan khusus di rumah tahanan Polda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025) petang. Ia ditahan karena terbukti melanggar kode etik tinggal bersama korban. 
AKBP BASUKI DITAHAN - (kiri) Bidpropam menahan AKBP Basuki di ruang tahanan khusus Polda Jateng, Kota Semarang, Rabu (19/11/2025) petang. Ia ditahan karena terbukti melanggar kode etik tinggal bersama DLL (kanan) dosen Untag yang ditemukan tewas di kamar kostel. (kolase Polda Jateng/dok pribadi DLL)

"AKBP B ini juga panik di lokasi kejadian. Kami menduga kepanikan tersebut ada sesuatu yang disembunyikan," beber Zainal, dikutip dari Tribun Jakarta pada Jumat (21/11/2025).

Dari kasus ini, ia mendesak Polda Jateng agar menangani kasus ini secara professional.

"Polda harus menangani kasus secara transparan dan jangan ditutup-tutupi," katanya.

Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, informasi-informasi kematian korban seperti adanya bercak darah di tubuh korban, barang bukti handphone dan laptop korban serta bukti lainnya masih dilakukan pendalaman oleh penyidik.

Pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit.

"Barang-barang bukti tersebut sudah kami kirim ke laboratorium forensik. Kami juga akan meminta keterangan dari saksi kunci kejadian ini," terangnya. 

Hasil otopsi lisan yang diterima keluarga korban menyatakan bahwa korban mengalami pecah jantung akibat aktivitas berlebihan.

Nomor Asing Hubungi Keluarga DLL

Fakta lainnya, keluarga korban menyebut kematian DLL ada sejumlah kejanggalan, pertama ada nomor asing yang menghubungi nomor seorang kerabat.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved