Doa dan Adab Masuk Kamar Mandi Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Lengkap dengan Artinya

غُفْرَانَكَ، الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الأَذَى وَعَافَانِي

Ghufrānak, alhamdulillāhil lażī ażhaba ‘annil ażā wa ‘āfānī.

Artinya: “Dengan memohon ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku dan menjagaku dalam kesehatan.”

Adab Masuk dan Keluar Kamar Mandi

Selain membaca doa, Islam juga mengajarkan adab saat menggunakan kamar mandi.

Menurut ulama dan pendakwah Buya Yahya, adab tersebut mencerminkan ketaatan dan kebersihan diri seorang muslim.

Beberapa adab yang dianjurkan:

Masuk dengan kaki kiri, keluar dengan kaki kanan.

“Pastikan kalau masuk ke toilet memakai kaki kiri. Jika lupa, keluar dan masuk lagi,” ujar Buya Yahya.

• Tidak membawa benda bertuliskan nama Allah atau Rasulullah, kecuali ditutup atau disembunyikan.
• Tidak berzikir dengan lisan di dalam kamar mandi — cukup di dalam hati.
• Tidak berlama-lama di kamar mandi, tidak bernyanyi, dan tidak berbicara kecuali ada kebutuhan mendesak.
• Tidak menghadap atau membelakangi kiblat saat buang hajat.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila kalian buang hajat, janganlah menghadap atau membelakangi kiblat. Namun menghadaplah ke timur atau ke barat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Duduk saat buang air kecil atau besar, dan membersihkan diri dengan tangan kiri sebagai bentuk adab kebersihan.

Kebersihan Sebagai Cerminan Iman

Buya Yahya juga menegaskan bahwa Islam sangat menekankan kebersihan. Bahkan amalan sederhana seperti berwudhu di kamar mandi tetap diperbolehkan, asal tidak menyebut nama Allah dengan lisan.

“Yang makruh itu membaca doa dengan suara keras. Cukup dalam hati saja,” jelasnya dalam ceramah di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Dengan menerapkan adab dan doa sesuai tuntunan Rasulullah SAW, seorang muslim bukan hanya menjaga kebersihan jasmani, tetapi juga memperoleh pahala dan perlindungan spiritual dari Allah SWT.

(Bangkapos.com)