Penipuan dengan Modus Baru, Ketemu Wanita Model Seperti Ini Jangan Mudah Percaya
Ibu mengadu ingin pulang ke rumahnya di Gunungpati, Kota Semarang, tetapi tak punya ongkos naik bus.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
BANGKAPOS.COM, SEMARANG - Desi Fitriana sempat kaget mendengar tangisan perempuan di dekat kosnya di Desa Jatijajar, Bergas, Kabupaten Semarang, Jumat (28/10/2016) pagi.
Saat membuka pintu kamar kosnya, Desi mendapati seorang perempuan paruh baya sedang menangis.
"Saya baru bangun tidur. Ibu itu sudah ada di depan pintu kamar sambil menangis. Ciri-cirinya, pakai hijab, badannya agak gemuk, bawa tas keranjang," ujar Desi kepada Tribun Jateng.
Baca: Ira Tak Kuat Melayani Nafsu Suami, Sehari Minta Intim 5 Kali, Akhirnya Carikan Dua Istri Baru
Ibu mengadu ingin pulang ke rumahnya di Gunungpati, Kota Semarang, tetapi tak punya ongkos naik bus.
Sebagai pengganti ongkos, Desi ditawari membeli sebungkus sabun deterjen seharga Rp 15 ribu.
"Saya sempat tanya, ibu dari mana? Tetapi jawabannya tidak jelas karena ibu itu bicara sambil merintih sambil menangis. Katanya, ibu itu habis diusir oleh menantunya. Ibu itu juga sempat nunut buang air kecil ke kamar mandi saya," jelas Desi.
Baca: Mengerikan, Pria Ini Bunuh Diri Live Video Streaming di Facebook, Alasannya Bikin Miris
Dia jatuh iba dan kemudian memberi uang sebagai ongkos pulang perempuan tersebut. Desi sama sekali tidak curiga, perempuan itu merupakan penipu bermodus "ibu-ibu menangis tak punya ongkos".
Dia juga tidak berniat melaporkan kejadian yang menimpanya kepada polisi.
Tebus Seragam
Kejadian serupa dialami Bowil, warga Cemungsari, Ungaran Barat. Belum lama ini ia mendapati seorang perempuan paruh baya menggendong anak perempuan berusia sekira dua tahun di kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, Jalan Candirejo, Ungaran Barat.
"Kejadiannya seminggu lalu. Saya ditawari ibu itu untuk membeli telur ayam setengah kilo, isinya tujuh butir," ungkap Bowil kepada Tribun Jateng.
Bowil merasa iba mengetahui saat si ibu menjual telur dengan alasan untuk menebus seragam anak yang masih kelas satu sekolah dasar. Sejumlah telur dihargai Rp 100 ribu.
"Jika tidak mampu Rp 100 ribu, dibayar Rp 50 ribu ya tidak apa-apa," kata si ibu seperti ditirukan Bowil.
Baca: Para Gadis Ahok Ini Siap Turun ke Daerah Sasar Suara dari Perempuan Muda

Calon gubernur nomor urut tiga, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat menghadiri deklarasi berdirinya Gerakan Aksi Srikandi Coblos Ahok atau yang disingkat Gadis Ahok, di Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2016).
Bowil merasa tersentuh dan berniat mengantar ibu itu ke sekolah yang dimaksud, yakni di sebuah sekolah dasar di kawasan Alun-alun Ungaran.