Si Jabang Bayi Tak Sabar Ingin Lahir ke Dunia, tapi Ibunya Harus Ditandu 3 KM Lewat Jalan Terjal
Akses satu-satunya agar Devi bisa keluar ke desa adalah melalui jalan setapak di hutan nan terjal sejauh 3 Km.
BANGAPOS.COM, BANJARNEGARA - Perempuan yang ditandu beberapa pria dalam foto ini, bukanlah turunan raja atau sejenisnya.
Dia bernama Sri Devi dan orang biasa warga Desa Suwidak, Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sri Devi yang sedang hamil itu, terpaksa ditandu karena si jabang bayi nggak tahan mau brojol.
Baca: Taufik Tenggak Racun Bersama Bayi Gegara Tak Mau Anaknya Minum Susu Hasil Uang Haram Kiriman Istri
Pemandangan dalam foto itu, bisa terjadi karena akses jalan kabupaten dari Desa Bantar menuju Desa Suwidak di Kecamatan Wanayasa putus total karena sebagian titik jalan lenyap tergerus longsor.
Akibatnya, penduduk Dusun Sikenong, Desa Bantar, serta warga di Desa Suwidak harus terisolasi dari dunia luar, termasuk Devi.
Tiada akses bagi kendaraan yang bisa mengangkutnya menuju Puskesmas karena jalan putus.
Pada Rabu (10/1/2018), jabang bayi dalam perut Devi sudah tak sabar ingin terlahir ke dunia.
Baca: Wanita Muda Korban Pemerkosaan Lahirkan Bayi di Kos-kosan, Kisahnya Bikin Heboh
Akses satu-satunya agar Devi bisa keluar ke desa adalah melalui jalan setapak di hutan nan terjal sejauh 3 Km.
Warga bersama tim SAR gabungan akhirnya membuatkan kendaraan alternatif bagi wanita malang itu agar bisa menaklukkan medan hutan. Sebuah tandu yang dibuat dari potongan bambu mengantarkannya keluar desa.
Devi ditandu enam anggota SAR dan warga melalui jalur hutan. Ibu hamil itu harus berselimut jas hujan untuk melindungi diri dari guyuran air hujan. Ia diarak sekitar 20 orang.
Mereka secara bergantian memikul tandu yang dinaiki ibu hamil tersebut. Beberapa petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas Wanayasa pun turut menyertai proses evakuasi tersebut.
Baca: Kisah Dramatis Penangkapan Pembunuh Satu Keluarga di Aceh, 2 Kali Lolos Akhirnya Menyerah di Bandara
Raut wajah Devi terlihat pucat pasi. Perjalanan menumpang tandu tentu tak mengenakkan baginya. Jalan terjal yang dilalui membuat tubuh lemahnya sering terguncang.