Si Jabang Bayi Tak Sabar Ingin Lahir ke Dunia, tapi Ibunya Harus Ditandu 3 KM Lewat Jalan Terjal
Akses satu-satunya agar Devi bisa keluar ke desa adalah melalui jalan setapak di hutan nan terjal sejauh 3 Km.
Ia tak kuasa merintih menahan perih di sepanjang perjalanan beratnya.
Sesekali Devi diistirahatkan untuk dikontrol kesehatannya oleh tim medis yang menyertainya.
"Tentu saja dia sangat panik. Panik karena mau melahirkan, juga panik karena tanahnya terus bergerak yang bisa membahayakan," kata Kepala Desa Suwidak, Arif Santosa, Kamis (11/1).
Kepanikan bukan hanya melanda Devi. Para pengantarnya pun merasakan hal yang sama.
Jurang tanpa pembatas di sisi rute yang dilalui menjadi tantangan tim SAR agar hati-hati dalam setiap langkahnya.
Baca: Inilah Hukuman Mati Paling Kejam di Dunia, Penjahat Disayat dan Dikuliti Hidup-hidup
Di saat yang sama, tak jauh dari lokasi itu, longsor kembali terjadi yang memakan lahan perkebunan warga. Tanah bercampur air bak lumpur lahar dingin meluncur deras dari tebing hingga membuat kebun warga berantakan.
Devi masih cukup tegar meski raut mukanya kian pucat. Tetapi, seorang petugas kesehatan yang ikut mengawalnya justru tak kuat melewati ujian tersebut.
Di tengah kondisi tanah yang terus bergerak, petugas medis perempuan itu harus pingsan di jalan.
"Karena memang tanahnya masih gerak, jadi membuat takut," papar Arif.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, rombongan itu akhirnya berhasil sampai di Desa Bantar.
Baca: Wanita Cantik Posting Video Cari Pasangan, Cepetan Siapa Tahu Kamu Jadi Suami Idaman
Devi diistirahatkan sejenak di rumah warga yang aman sebelum dijemput mobil ambulan menuju Puskesmas Wanayasa.
Devi dikabarkan telah melahirkan normal pada Rabu (10/1/2018) dini hari, sekitar pukul 00 00, di Puskesmas Wanayasa.
Selain Devi, kini masih ada 22 ibu hamil di desa Suwidak yang masih tertahan di rumah masing-masing.