Ahok Unggul di Pilgub DKI, Inilah Dia Sosok Pria Yang Berhasil Mengalahkannya Dalam Pilgub

Unggulnya perolehan suara Ahok diantara dua calon gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan kembali pertarungan serupa Ahok dalam Pilgub

Penulis: Iwan Satriawan | Editor: Iwan Satriawan
Jembatan EMAS Icon baru Babel yang diabadikan dari nama Eko Maulana Ali Suroso 

Puisi Sewindu Berlalu ini juga seakan menyiratkan perjalanan hidup yang dilalui EMAS. Kini Ia betul-betul telah berlalu meninggalkan banyak kenangan.

Tidak banyak warga Bangka Belitung yang mengenal EMAS secara dekat perjalanan dan proses kepemimpinan EMAS selama ini. Dari beberpa kerabat dan para sahabat, terungkap bahwa EMAS memang telah memiliki talenta pemimpin sejak kecil.

Eko Maulana Ali Suroso, lahir pada 28 September 1951 di Kelapa Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dari pasangan Bapak Suroso bin Suro Prayitno dan Ibu Albarina binti Samin. Pendidikan dasar dan menengah, dari SD hingga STM, ia habiskan di Bangka.

Setelah lulus dari STM Jurusan Mesin pada 1970 di Kota Sungailiat, lelaki yang murah senyum ini lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Pembangunan "Veteran" Yogyakarta Fakultas Teknik Pertambangan.
Talenta kepemimpinan EMAS memang sudah terasah sejak remaja dengan bergabungnya EMAS dalam KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia).

Dan ketika kuliah, talenta ini terus terasah dalam berbagai organisasi.
Berbagai jabatan yang mencerminkan keaktifannya pernah ia pegang, diantaranya Ketua Senat Fakultas Tambang UPN Veteran, lalu Ketua Umum Ikatan Siswa Bangka (ISBA) Yogyakarta (1973-1976).

Bahkan ketika melanjutkan studi ke Australia, EMAS sempat menjadi Ketua Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) pada 1990.

Seabreg aktivitas membuat suami dari Noerhari Astuti bin R Soemadhi Sostrodoprojo dan ayah dari Heri Eko Andriyanto, Rina Fitriandri, Yos Sudarso, Nurcahyo Cipto Raharjo dan Aprilia Kartika Jannah ini, baru menyelesaikan pendidikan tingginya itu pada tahun 1980.

Satu hal mendasar yang tercermin dalam pribadi EMAS adalah rasa hormatnya yang luar biasa pada orang tua, terutama ibunya. Ketulusan cinta pada wanita yang sudah melahirkannya itu merupakan muara dari sederet kisah keprihatinan yang menyertai jalan hidup EMAS.

Terlahir dari sebuah keluarga yang terbilang sederhana, membuat ibunda EMAS harus bekerja keras demi sebuah kemungkinan agar anak tercintanya itu dapat mengenyam bangku sekolah. Kehidupan keluarga ini yang "jauh dari kota" membuat kerja keras itu menjadi harus berlipat.

Dengan keringat dan tangannya sendiri ibunda EMAS berjuang memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Sebagai seorang wira usaha, ibunda EMAS mengajarkan bahwa dengan keuletan dan kesabaran sebuah tujuan yang mulia pasti bisa tercapai. Kebijakan sang ibu ini pun lalu melekat kuat dalam keseharian perilaku anak-anaknya, termasuk EMAS.

Lulus dari UPN "Veteran" Yogya, tahun itu juga EMAS direkrut guna mengikuti pendidikan Wajib Militer (MILWA) selama empat bulan di Pendidikan Militer Sepamilwa Panasan, Surakarta. Dari situ EMAS lalu melanjutkan ke Matra Laut di Komando Pendidikan TNI AL (DISHIDROS).

Di sinilah karir militernya berawal. Pada 1983 dia mendapatkan penugasan untuk mengikuti pendidikan Austalian Familirization (Ausfamil) di Leverton, Merlbourne selama sebulan. Lalu dilanjutkan dengan mengikuti pendidikan Basic Hydrographic Course di HMAS Penguin, Sidney, Australia selama lima bulan.

Sekembalinya ke tanah air EMAS dipercaya memperkuat Tim Survey Dihidros melakukan berbagai operasi di seluruh pelosok nusantara.

Pada 1986, lelaki yang suka menyanyi ini mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Kapten Laut. EMAS juga mendapat banyak kesempatan untuk memperdalam Bahasa Inggrisnya, diantaranya tahun 1986 di Sekolah Bahasa dan tahun 1990 di Kedutaan Australia, Jakarta guna persiapan mengikuti Pendidikan Post Graduate (S2) Oseanografi di Australia dalam bidang Fisika Laut atau Oseanografi Fisik di Flinders University Of South Australia, Adelaide.

Pada 1992 EMAS merampungkan pendidikannya tersebut dengan meraih gelar Master of Science (MSc). Pada 1992 perwira EMAS menerima kenaikan pangkat menjadi Mayor Laut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved