Anak Bungsu Jenderal Ahmad Yani Beberkan Tragedi Berdarah Menimpa Sang Ayah

Rumah ini pula menjadi saksi bisu peristiwa berdarah dan penembakan sang Jenderal Ahmad Yani pada 1 Oktober 1965.

Editor: fitriadi
TRIBUNNEWS.COM / Fransiskus Adhiyuda
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Jenderal TNI A Yani 

Tak jauh dari pintu, tepatnya di bagian dalam rumah terdapat sebuah marmer yang bertuliskan ' Di sinilah gugurnya pahlawan revolusi Djenderal TNI A Yani pada tanggal 1 Oktober 1965, djam 04.35, Djakarta, 1 Djanuari 1970". Ditempat itulah, Jenderal Ahmad Yani tersungkur dalam posisi telungkup usai ditembaki anggota Cakrabirawa.

Tak jauh dari tempat tersebut, tepatnya di ruang yang dijadikan ruang makan keluarga, di situ tengah asik berbincang-bincang anak-anak dari Jenderal Ahmad Yani yakni putri pertama, Indriah Ami Yani, putri ke-4 Elina Lilik Yani, putri ke-5 Widna Ami Yani, putri ke-6, Remi Tha Yani, putra ke-7, Untung Murfeni Yani dan paling bungsu Irawan Sura Eddy Yani.

Putri kedua Jenderal Ahmad Yani yakni Herliyah Ami Yani diketahui telah meninggal dunia, sedangkan putri ketiga, Amelia A Yani sedang bertugas sebagai Duta Besar Indonesia di Bosnia.

Keluarga Ahmad Yani (Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Tribunnews.com)
Keluarga Ahmad Yani (Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Tribunnews.com) 

Tribunnews berkesempatan duduk dan berbincang bersama anak-anak Jenderal Ahmad Yani di meja makan berukuran 2x1 meter tersebut.

Pantauan Tribunnews, suasana perbincangam mereka terbilang sangat cair dan hangat. Sesekali mereka bercerita tentang keluarga.

Selain itu, mereka cuka memperhatikan beberapa pajangan yang berada di dalam ruanģ meseum tersebut.

"Kayaknya patung bapak yang itu tidak berwarna coklat seperti sekarang,"

"Iya ya, sepertinya dulu berwarna agak keemasan. Kenapa sekarang jadi coklat ya,"

Di tengah canda dan perbincangan, sesekali mereka menyantap panganan rebusan singkong dan pisang rebus yang tersedia di atas meja.

"Ayoo silakan mas dimakan," ucap Indriah Ami Yani sembari menyodori singkong rebus.

Baca: Jokowi Begadang Nonton Bareng Film G30S PKI Sampai Selesai

Saat mendengar tawaran tersebut, awak Tribunnews teringat kata pemandu museum, Apror yang mengatakan bahwa Jenderal Ahmad Yani semasa hidupnya lebih suka memakan panganan rebusan seperti singkong.

Bahkan, jatah beras yang diterima Jenderal Ahmad Yani selalu dibagikan kepada warga sekitar rumah yang membutuhkan.

"Bapak (Jenderal Ahmad Yani) lebih suka berkebun. Makannya beliau lebih suka pangan rebusan. Ya, sampai sekarang putra-putrinya juga lebih suka makan rebus-rebusan," ujar Apror.

Kembali kecerita penembakan dan penculikan Jenderal Ahmad Yani, Irawan Sura Eddy Yani atau biasa dikenal Edi Yani menceritakan dengan detail bagaimana peristiwa sang ayah ditembak oleh pasukan Tjakrabirawa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved