VIDEO: Presiden Joko Widodo Gebuk PKI, Pidatonya Berapi-api dan Postingan Adik Aidit Bikin Gerah
Pada 30 September, pembicaraan tentang bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) semakin menghangat.
Penulis: Teddy Malaka | Editor: Teddy Malaka
Pada 1975 dia belajar bahasa dan sastra Vietnam di Universitas Hanoi dan pada 1978 mendapatkan gelar PhD-nya.
Dia mulai menulis pada 1952, di antaranya pernah dimuat di majalah Waktu, Mimbar Indonesia, Sunday Courier dan di beberapa ruang kebudayaan surat kabar Jakarta pada tahun-tahun 50-an.
Selain menulis puisi, dia juga menulis prosa.
Puisi dan cerpennya lebih banyak di muat di media eksil, seperti majalah Arah, Arena dan Kreasi.
Pada 1993, kumpulan sajaknya yang pertama, berjudul Perjalanan dan Rumah Baru diterbitkan oleh Stichting ISDM Culemborg, Belanda.
Kumpulan sajaknya, 23 Sajak Menangisi Viet Tri diterbitkan oleh Pustaka Jaya, Jakarta pada 1998.
Novel pertamanya, Perang dan Kembang, juga diterbitkan oleh Pustaka Jaya 2001.
Cinta Perang dan Ilusi, kumpulan cerpen memoar Antara Moskow - Hanoi diterbitkan oleh Lembaga Humaniora Depok, 2006.
Pada 2009, memoarnya, Azalea: Hidup Mengejar Ijazah, diterbitkan oleh Ultimus.
Saat ini, diketahui dia berdomisili di Belanda dan merupakan pensiunan dari sebuah perusahaan ekspor impor di Belanda.
Tampak dari foto-fotonya di Facebook, dia berada di luar negeri bersama para bule dalam berbagai pose dan kesempatan. (twitter/banjarmasinpost)