Pilpres 2019

Debat Cawapres 2019 : Sandiaga Uno Curhat Pernah Jadi Pengangguran, Ma'ruf Amin Bawa 3 Kartu 'Sakti'

Debat Cawapres tadi malam menuai banyak sekali pro dan kontra. Tentu hal tersebut bukanlah hal baru, ini yang dibicarakan

Penulis: Edy Yusmanto |
Banjarmasin Post
Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno 

KIP Kuliah sendiri nantinya dikhususkan untuk anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Dengan adanya KIP, mereka bisa bersekolah SD, SMP, SMA/SMK hingga perguruan tinggi secara gratis.

Tak hanya perguruan tinggi dalam negeri, KIP Kuliah juga bisa digunakan untuk berkuliah di luar negeri.

"Dan kuliahnya nanti tak hanya di dalam negeri. Tapi juga kuliah di luar negeri, di universitas terbaik," ujar Jokowi di Pelataran Monumen Perjuangan, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (10/3/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Adanya program KIP Kuliah ini muncul berdasarkan pengalaman Jokowi di masa lalu.

"Saya merasakan sendiri sebagai anak enggak mampu. Mau sekolah sulit, mau kuliah lebih sulit lagi. Oleh sebab itu, KIP Kuliah ini akan diperuntukkan anak-anak dari keluarga prasejahtera," katanya.

Berdasarkan penjelasan Jokowi, KIP Kuliah bisa digunakan mulai 2020 mendatang.

2. Kartu Pra Kerja

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Kartu Pra Kerja dibuat agar bisa memberikan layanan pelatihan bagi para pencari kerja.

Berdasarkan penjelasan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kartu Pra Kerja diperuntukkan bagi para pencari kerja yang telah mengikuti pelatihan namun belum mendapat pekerjaan.

"Jadi, setelah mendapatkan pelatihan, harapannya kan dia dapat pekerjaan. Nah, sambil dia menunggu (dapat pekerjaan) itulah, pemerintah itu akan berikan insentif. Karena negara juga memikirkan nasib masa transisi kan," kata Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Selasa (5/3/2019).

Insentif yang dimaksud Moeldoko sendiri akan diberikan selama pencari kerja masih menganggur.

Namun, Kartu Pra Kerja akan diambil jika pemilik telah mendapatkan pekerjaan.

Begitu juga insentifnya akan dihentikan.

"Setelah itu (mendapatkan pekerjaan) ya dicabut dong. Misalnya dua bulan dia sudah dapat kerja, dicabut," lanjut Moeldoko.

3. Kartu Sembako Murah

Kartu ketiga yang ditunjukkan Maruf Amin adalah Kartu Sembako Murah.

Dalam pidato kebangsaan Jokowi yang digelar di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019), ia mengungkapkan soal Kartu Sembako Murah dibuat untuk memperkuat Program Keluarga Harapan (PKH).

"Program Keluarga Harapan (PKH) akan saya perkuat dengan program Kartu Sembako Murah," kata Jokowi seperti dilansir Kompas.com.

Jokowi sendiri telah menegaskan yang mendapatkan Kartu Sembako Murah adalah mereka yang kurang mampu.

"Kita akan keluarkan Kartu Sembako Murah seperti ini. Tetapi jangan berharap yang kaya dapat ini, yang kaya dapat ini enggak boleh. Ini hanya untuk yang masih prasejahtera," ujar Jokowi di Lapangan Ruko Puri Mansion, Minggu (10/3/2019).

Menggunakan Kartu Sembako Murah, masyarakat miskin nantinya bisa membeli sembako berharga khusus.

Meski begitu, Jokowi mengungkapkan program Kartu Sembako Murah masih membutuhkan proses.

"Tapi nunggu, ini nunggu. Jangan nanti setelah April (menagih) 'Pak mana kartu sembako murahnya'. Sebentar, kita akan siapkan terlebih dahulu," lanjutnya. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto/Tribunnews.com)

Sumber: bangkapos
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved