Berita Pangkalpinang

Warung Kopi Klasik Sejak 1980-an Ini Tetap Eksis Meski Kopi Kekinian Kian Marak

Beberapa tahun belakangan, tren konsumsi kopi di Kota Pangkalpinang sedang berkembang pesat. Kegiatan minum kopi pun saat ini telah berkembang

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Warkop Akew di Jalan Jendral Sudirman yang tetep berdiri dan ramai pelanggan meski kian banyak kopi kekinian di Kota Pangkalpinang 

Diakuinya, semakin menjamurnya bisnis atau usaha kafe menjual kopi yang berdiri dalam beberapa waktu terakhir tentu membuat peta persaingan dalam bisnis ini sangat ketat.

"Hampir di setiap sudut kota bahkan di pinggiran gang sempit tersedia kedai-kedai mulai dari yang berukuran besar sampai ukuran minimalis hadir memberikan layanan bagi penikmat Kopi,"

"Hal ini semakin menumbuhkan keyakinan tak terbantahkan, bahwa peluang berbisnis di dunia kuliner termasuk kafe seakan tidak pernah mati dan akan terus berkembang sebagai bisnis yang menjanjikan," lanjut Suhardi.

Ia menambahkan menariknya meminum kopi tidak hanya disukai kalangan tua, namun seakan menjadi trend bagi kawula muda, maka tidaklah mengherankan bisnis kafe yang menjamur ini juga telah memunculkan pelanggan yang tersegmentasi pada kalangan anak muda.

"Tidaklah berlebihan jika kita menyimpulkan bahwa kopi telah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini, secara data dari Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) bahwa konsumsi kopi orang Indonesia saat ini sekitar 1,4 kilo kopi per kapita per tahun, sementara orang Singapura 4 kilo per kapita per tahun, dan orang Malaysia 5 kilo per kapita per tahun," jelas Suhardi.

Menurutnya, melihat perkembangan tingkat konsumsi tersebut dan maraknya bisnis kafe yang berkembang, sangat jelas akan memberikan sisi positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya dari sisi konsumsi, penciptaan lapangan kerja, penerimaan pajak, maupun munculnya entrepreneur-entrepreneur baru.

"Apalagi perlu dicatat bahwa bisnis usaha kopi ini tidak tidak memerlukan modal usaha yang besar, namun margin keuntungan yang lumayan menjanjikan, dan tentu optimisme tingkat konsumsi kopi penduduk per kapita juga terus mengalami peningkatan," sebutnya.

Namun, kemunculan kafe yang menawarkan konsep kekinian membuat desakan bagi pengelola warkop-warkop tradisional.

Tidak dapat dipungkiri walaupun segmen pasarnya berbeda namun, dengan munculnya usaha kafe modern secara perlahan membuat usaha warkop semakin kehilangan pelanggan, sehingga warkop-warkop juga perlu berkreasi dan berinovasi untuk menghasilkan produk kopi yang iconik, tentu dengan sentuhan yang berbeda dan tidak dapat disediakan pada usaha kafe modern.

"Jika kita amati, kalangan pelanggan warkop secara usia dengan rentang 35 tahun ke atas, laki-laki, latar belakang dari berbagai profesi dan telah berkeluarga, dan menyukai kopi hitam atau sering dikenal dengan kopi O. Beda halnya dengan kafe, pelanggan umumnya berusia dibawah 35 tahun, kawula muda yang dinamis, jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, penikmat kopi kekinian, dari berbagai profesi terpilih," kata Suhardi.

Tentu dengan mengetahui segmentasi pasarnya, maka bagi usaha warkop tidak perlu berkecil hati dan tidak perlu khawatir akan kehilangan pelanggan.

Namun perlu berkreasi dan berinovasi guna menghasilkan produk warkop yang iconik.

Beberapa hal berikut dapat dijadikan referensi bagi pemilik warkop agar bisa keluar dari keterdesakan dari menjamurnya bisnis kafe modern agar tetap eksis meliputi:

1. Pahami siapa konsumen anda; anda dapat mengelola warkop anda dengan jika anda tahu siapa yang menjadi konsumen anda.

2. Ikuti trend, jikalau tidak mampu menciptakan trend bisns, setidaknya pemilik dan usaha warkop perlu dan sebaiknya mengikuti trend, amati, pahami dan ikuti apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Pemilik perlu mencari tahu tentang minat konsumen, era, gaya, dan perkembangan zaman, kemudian sesuaikan dengan bisnis warkop yang dijalankan.

Halaman
1234
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved