Sumpah Serapah Guru pada Pria Pengidap HIV Ini Berbuah Manis, Malah Lulus S2 Hukum di Belanda
Seperti yang dialami pria bernama Scott Alfaz yang berhasil menyelesaikan S2 di sebuah kampus di Belanda.
Masih kerasa sampe sekarang dan itu jadi luka batin aku sampe sekarang," ungkapnya.
Butuh waktu hampir dua tahun untuk Alfaz bisa menerima keadaannya yang positif HIV.
Namun lama-kelamaan Alfaz mulai bisa menerima keadaan tersebut.
"Butuh waktu satu tahun bahkan hampir dua tahun untuk aku bisa menerima. Walaupun aku belum bisa bilang aku udah menerima sepenuhnya. Tapi lambat laun aku berusaha untuk bisa hidup dengan virus aku."
"Aku berusaha hidup dengan perasaan marah, kalut, takut, sedih, khawatir, bingung.
Ya udah lah aku berusaha hidup sama perasaan-perasaan itu," ucap pria asal Jakarta ini.
Berhasil Mendapat Gelar LLM dari University of Groningen, Belanda dan Jadi Pendiri hayVee
Walaupun dengan keadaan Alfaz yang mengidap HIV, ia tetap berjuang dan berusaha mewujudkan mimpinya.
Untuk bisa berkuliah di Eropa, Alfaz berjuang mendaftar banyak kampus di berbagai negara.
Selain itu Alfaz juga harus belajar bahasa Inggris selama kurang lebih satu tahun.
"Saya benar-benar berjuang untuk mendaftar kampus di berbagai negara dan belajar bahasa Inggris selama satu tahun lebih," ujar lulusan Hukum Universitas Gadjah Mada ini.
Berkat kegigihannya, Alfaz berhasil menyandang gelar LLM (Legum Magister) atau Magister Hukum dari University of Groningen, Belanda.
Menjadi Founder Platform Digital hayVee
Dengan berbekal ilmu dan pengalamannya di bidang kesehatan seksual dan kesehatan mental, Alfaz mendirikan sebuah platform digital bernama hayVee.
hayVee adalah sebuah platform edukasi mengenai informasi seputar HIV dan platform yang memfasilitasi akses kesehatan.