Virus Corona di Bangka Belitung

Fakta, Kasus Solwati dan Pendeta Daniel Antonius Tak Ditemukan Jejak Penularan, Mirip Kisah Ali

Ingat dengan Pendeta Daniel Antonius dan Solwati? Kasus kematian pertama dan kedua terkait Covid-19 di Babel ini juga tak ditemukan jejak penularan

TribunVideo/Radifan Setiawan
ILUSTRASI Virus Corona/Covid-19 

13/6/2020 - Dilakukan tes Swab
- Sabtu siang hasil swab keluar dan dinyatakan positif

14/6/2020 - Minggu sore meninggal dunia, Minggu malam dimakamkan dengan protokol covid-19

13/6/2020 - 15 keluarga dekat Solwati dilakukan tes Swab

18/6/2020 - Hasil tes swab negatif dan langsung Langsung diambil swab kedua

26/6/2020 - Hasil swab kedua keluar dinyatakan negatif

Kasus Toboali dan Air Itam Susah Dijelaskan

MEDIS masih meyakini bahwa penularan covid-19 melalui droplet dan airbone. Kajian medis inilah yang melahirkan regulasi dan juga penetapan protokol kesehatan yang satu di antaranya adalah kampanye stay at home atau anjuran pemakaian masker jika terpaksa keluar rumah.

Sebagaimana diampaikan oleh dokter Spesialis Patologi Klinik RSUP Ir Soekarno Bangka Belitung, dr Nafiandi SpPK yang juga menegaskan bahwa covid-19 mudah sekali menular.

"Penularan itu dari droplet dan airbone. Perlu diketahui droplet itu percikan, saat kita ngomong terpercik air ludahnya. Jika airbone lewat saluran pernapasan, kalau tak pakai masker bisa menyebar kemana-mana makanya dianjurkan menjaga jarak, kata dr Nafiandi kepada Bangka Pos, Jumat (26/6).

Lebih lanjut, ia mengatakan penularan juga bisa ditularkan saat seseorang memegang barang-barang yang mungkin saja ada virus corona makanya dianjurkam untuk selalu mencuci tangan.

"Sehingga ada hal penting yang perlu dilakukan, yakni menggunakan masker agar tidak menularkan dan ditularkan orang lain. Menghindari airbone dan mencuci tangan untuk menghindari kontak tadi," jelas dr Nafiandi.

Walaupun sudah menjelang new normal, ia menyarankan masyarakat tidak menyepelekan protokol kesehatan harus tetap beraktivitas dengan menerapkannya.

Meski demikian, ketika dimintai keterangan terkait kasus di Toboali dan juga Air Itam, Nafiandi mengakui bahwa kajian tengah dilakukan terkait virus asal Wuhan ini.

Sebagaimana diketahui, di Tobolai ada kasus covid-19 yang menyerang seorang pendeta dan istrinya. Pendeta bernama Daniel Antonius akhirnya meninggal dunia di RS Siloam saat statusnya terpapar virus corona.

Sementara itu istrinya, Ribkah Salim yang sama-sama terpapar saat menghadiri sebuah acara di Jakarta juga dinyatakan positif terpapar covid-19 namun berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG).

Saat dilakukan tracking terhadap orang-orang yang berinteraksi, termasuk keluarga inti, dan pihak lain yang jumlahnya ada 36 orang, tidak satupun dari mereka yang terdeteksi terpapar virus.

Kasus pendeta ini bisa disebut anomali ketika dibandingkan dengan pemahaman umum terkait covid-19 yang dipercayai publik.

Belakangan, anomali serupa juga terjadi pada kasus di Air Itam, Solwati, yang meninggal dunia saat dinyatakan positif covid-19 juga tidak menularkan ke orang-orang terdekatnya.

Sedikitnya 15 orang keluarga dekatnya, meliputi suami, anak, adik dan keluarga dekatnya yang berinteraksi inten dengan Solwati tidak satupun yang terpapar virus.

“Pada kasus seperti itu memang susah dijelaskan, sebab penularan covid-19 ini masih terus berkembang ilmunya, virusnya baru. Para peneliti juga sedang meneliti akan hal-hal tersebut," tutur dr Nafiandi.

Nafiandi kemudian menyinggung soal kemungkinan imunitas tubuh. "Salah satu juga karena ada pengaruh imunitas juga, karena imunitas tubuh bagus virus cepat mati sehingga saat diperiksa maka tidak ada (negatif-red)," lanjutnya.

Disebutkan dr Nafiandi bahwa virus ini dikhawatirkan bila menyerang orang yang memiliki penyakit komorbid (penyakit penyerta seperti hipertensi, jantung, ginjal, diabetes, dan sebagainya).

"Rata-rata yang meninggal karena ada penyakit komorbid bukan karena murni covid-19. Bahkan pakar epideomologi bilang tidak ada yang meninggal murni covid-19 pasti karena ada komorbid-nya," katanya. (*)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved