Berita Bangka Tengah
Anggota DPRD Bangka Tengah Desak Pemkab Batalkan Jadwal Outbond ke Yogyakarta, Sekarang PPKM Level 3
Anggota DPRD Bangka Tengah Apri Panzupi menyoroti jadwal Bupati dan pejabat Bangka Tengah yang menggelar audiensi dan outbond di Yogyakarta
Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Anggota DPRD Bangka Tengah Apri Panzupi menyoroti jadwal Bupati dan pejabat Bangka Tengah yang menggelar audiensi dan outbond di Yogyakarta, tanggal 25-26 Februari 2022 nanti.
Menurutnya, publik berhak mendapat informasi mengenai tujuan dan manfaat kegiatan yang menggunakan uang SPPD tersebut.
"Di antaranya, esensi dari kegiatan itu apa? Dan apa output yg ingin dicapai? Pertanyaan ini perlu dijawab oleh pihak inisiator," ungkap Apri, Rabu (16/2/2022).
Apri menyebutkan, bila tujuan kunjungan itu ingin belajar tentang pengelolaan badan diklat, sebaiknya yang pergi cukup pihak BKPSDMD Bangka Tengah saja.
Bukan serombongan orang yang belajar hal sama namun tidak memberikan dampak bagi organisasi perangkat daerah (OPD) bersangkutan.
"Cukuplah yang berangkat pihak BKPSDM Bangka Tengah, yang notabene memang sebagai pengelola Badan Diklat di Bangka Tengah," saran Apri.
Anggota Fraksi PPP DPRD Bangka Tengah ini juga menyinggung soal outbond untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan kepala OPD.
Menurutnya, di Pulau Bangka banyak motivator berkualitas serta alam Bangka Tengah yang patut jadi lokasi outbond.
"Kenapa harus boyongan ke Yogyakarta? Kami katakan kegiatan Pemkab Bangka Tengah sama saja tidak menghargai upaya para pelaku industri pariwisata di Pulau Bangka yang sedang bangkit akibat pandemi," beber Apri.
Apri menyebutkan, kegiatan itu terbilang pemborosan anggaran karena dipastikan mengeluarkan dana lebih dari Rp500 juta.
"Untuk itu kalau pun Bangka Tengah memiliki kelebihan anggaran, lebih baik digunakan untuk menyediakan pupuk murah bagi petani atau menambah kuota BPJS PBI bagi masyarakat Bangka Tengah berobat gratis," ungkapnya.
Sebagai bentuk pengawasan DPRD Bateng, Apri menyarankan agar kegiatan itu tidak hanya ditunda tetapi dibatalkan saja.
"Karena lebih banyak mudharatnya. Akhir-akhir ini kami heran dengan kebijakan Pemkab Bangka Tengah yang semakin tak populis. Setahu saya, Pak Bupati Algafry itu termasuk sosok yang sangat berhati-hati dalam membuat kebijakan dan mengambil keputusan.
Alhamdulillah, lima tahun kami berkesempatan membersamai beliau di DPRD Bangka Tengah.
Seingat saya beliau tak seperti itu dulunya, atau kah ini memang ada masukan yang kontra produktif dari para pembisik beliau, semisal sekda atau pun para staf khusus bupati," ungkap Apri.
