Rusia Akhirnya Invasi Skala Penuh ke Ukraina, Ledakan Terdengar di Beberapa Tempat ini
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus....
BANGKAPOS.COM -- Rusia akhirnya melakukan invasi skala penuh ke Ukraina. Sejumlah ledakan pun terdengar di beberapa tempat.
DIlaporkan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan invasi ke Ukraina, menyebutnya sebagai "operasi militer khusus", Daily Mail melaporkan Kamis (24/2/2022) pagi.
Putin mengatakan dia ingin 'demliterisasi', bukan menduduki negara itu.
Presiden Rusia itu meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang.
Baca juga: Ibunda Alyssa Soebandono Gugat Cerai Suami Setelah 30 Tahun Lebih Menikah
Baca juga: Rusia Akhirnya Serbu Ukraina, Resmi Caplok Donetsk dan Luhansk, Ulangi Pencaplokan Krimea
Baca juga: Ibu Guru Mengaku Dirampok Rp150 Juta, Diinterogasi Polisi Malah Pingsan, Endingnya Bikin Malu
Baca juga: Kepala Mata-mata Rusia ini Langsung Gugup Digertak Vladimir Putin: Bicaralah Dengan Jelas, Sergei!

Dilansir The Guardian, dalam pidatonya kepada rakyat Rusia yang bertepatan dengan pertemuan dewan keamanan PBB, Putin mengatakan:
- Bentrokan antara pasukan Ukraina dan Rusia tak terhindarkan dan hanya masalah waktu.
- Ekspansi NATO lebih lanjut dan penggunaan wilayah Ukraina tidak dapat diterima
- Operasi militer Rusia bertujuan untuk "melindungi rakyat"
- Keadaan telah menuntut tindakan tegas dari Rusia
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba telah mengkonfirmasi invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.
"Putin baru saja meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina. Kota-kota Ukraina yang damai berada di bawah serangan."
"Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang."
"Dunia dapat dan harus menghentikan Putin."
"Waktunya untuk bertindak adalah sekarang."
Baca juga: Luna Maya Dipeluk hingga Keasyikan Dipijit Bule di Amerika, Merintih Hingga Terucap Sakit Sayang
Baca juga: Terungkap Wika Salim Pernah Terpikir Akhiri Hidup Gegara Sang Mantan, Untung Ingat Dosa!
Baca juga: Doa Mandi Wajib untuk Puasa dan Tata Cara Mensucikan Diri Baik Bagi Pria Maupun Wanita
Baca juga: Kulit Cerah Alami, Ternyata Cukup Konsumsi Jenis Makanan di Bawah Ini, Nggak Pakai Mahal
Wakil Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, juga telah mengkonfirmasi bahwa invasi Rusia telah dimulai.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting ke halaman Facebook resminya, menteri mengatakan:
"Invasi telah dimulai. Baru saja ada rudal di markas militer, bandara, gudang militer, dekat Kyiv, Kharkiv, Dnieper."
"Tembakan di perbatasan sedang berlangsung."
"Mulai hari ini, ada realitas geopolitik baru di dunia"

Ledakan Terjadi di Beberapa Tempat
Mengutip CNN, wartawan dan saksi mata di kota-kota di seluruh Ukraina telah melaporkan mendengar ledakan pada Kamis dini hari waktu setempat.
Ledakan terdengar di:
- Kyiv
Wartawan CNN di ibukota Ukraina mendengar ledakan dari timur ke arah bandara internasional kota.
Baca juga: Hotman Paris Minta Ida Fauziyah Mundur dari Kursi Menaker: Ada Profesi Lain untuk Ibu
Baca juga: Pengamat Sebut Perintah Jokowi Revisi Permenaker JHT Bentuk Inkonsistensi
Baca juga: Penyebab Ayu Aulia Coba Akhiri Hidup Terungkap, Ternyata Bukan karena Putus dengan Zikri Daulay
Baca juga: Penyebab Ayu Aulia Coba Akhiri Hidup Terungkap, Ternyata Bukan karena Putus dengan Zikri Daulay
Pengguna media sosial melaporkan mendengar beberapa ledakan di daerah Boryspil di timur ibu kota, di mana bandara internasional terletak sekitar 25 kilometer dari kota.
CNN belum mengkonfirmasi bahwa bandara tersebut menjadi sasaran.
- Kharkiv
Sebuah tim CNN di kota terbesar kedua di Ukraina, di timur laut negara itu, mendengar "ledakan keras yang terus menerus."
- Kramatorsk
Dua orang di kota timur, yang terletak sekitar 120 kilometer utara Donetsk yang dikuasai separatis, mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar setidaknya dua ledakan besar.
- Dnipro
Seorang penduduk pusat kota mengatakan kepada CNN bahwa mereka telah mendengar "beberapa ledakan."
- Mariupol
Dua warga mengatakan kepada CNN bahwa mereka mendengar ledakan di timur kota, yang terletak di tenggara negara itu.
- Odessa
Sebuah tim CNN di kota pelabuhan Laut Hitam mendengar dua ledakan yang berjarak sekitar 20 menit.
- Zaporizhzhia
Sebuah tim CNN di kota tenggara mengatakan mereka mendengar setidaknya satu ledakan yang sangat jauh.
(*/ BangkaPos.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com