Berita Pangkalpinang
Dua Kelurahan di Pangkalpinang Ini Bakal Jadi Fokus Penanganan Banjir Tahun 2022
Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam menangani banjir di ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
“Secara umum drainase di Kota Pangkalpinang menggunakan sistem yang lama, oleh karena itu dengan sistem yang lama otomatis dengan berjalannya waktu pertambahan penduduk perkembangan masyarakat ini akan menambah beban saluran,” ucap Ikmanto.
Menurutnya, sejumlah drainase di sejumlah titik di Kota Pangkalpinang memang masih menggunakan sistem yang lama, yang hanya mampu menampung debit air dengan kapasitas rendah.
Di sisi lain, sedimentasi saluran air di beberapa tempat yang cukup tinggi turut memperburuk keadaan. Contohnya drainase di kawasan Linggarjati hingga ke Kelurahan Opas Indah dalam waktu enam bulan sedimentasi mencapai 70 sentimeter belum lagi di Pasar Pagi dengan ketinggian 1 meter.
Belum lagi ditambah dengan adanya intensitas curah hujan yang cukup tinggi, topografi Kota Pangkalpinang yang merupakan dataran rendah di bagian pusat kota dengan berbentuk cekung turut menjadikan Pangkalpinang rawan banjir.
“Curah hujan, ketika debit tinggi otomatis beban saluran akan semakin meningkat belum lagi faktor rob, ini juga menjadi tantangan. Apalagi kalau kenaikan mencapai empat hingga lima meter kita tidak bisa menahan,” ungkap Ikmanto. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220302-anak-banjir.jpg)