Militer dan Kepolisian
Spesifikasinya Tak Main-main, Inilah Tiga Rantis Canggih yang Digunakan Kopassus
Pasukan legendaris milik TNI AD ini dalam melaksanakan tugasnya dibekali kendaraan taktis (rantis) khusus tangguh
Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
Kemampuan ini berkat bodi monokok Bushmaster yang dibentuk menyatu dari atas sampai ke bawah.
Di bagian bawah, bodi membentuk sudut tajam alias V-hull, sehingga bila dilihat sekilas penampang kendaraan ini aslinya seperti tetesan air.
Bentuk V pada sasis bagian bawah adalah kunci rahasia untuk memantulkan efek ledakan ranjau ke arah samping, sehingga tidak seluruh energi ledakan menembus ke dek atas, alhasil risiko cedera awak dan penumpang bisa dikurangi.
Saat ledakan terjadi di kolong kendaraan, umumnya yang menjadi korban adalah ban atau roda kendaraan yang terlepas akibat daya dorong energi ledakan.
Untuk itu, Bushmaster dilengkapi ban cadangan yang dipasang di sisi kanan kendaraan bagian belakang.
Efek lain yang tak terhindarkan adalah shock pada awak kendaraan, akibat kejutan yang tinggi.
Guna mendukung tugas-tugas khusus, Bushmaster dilengkapi dengan dua rak penyimpanan barang bawaan. Satu di sisi kanan, tepat sesudah pintu masuk, dan satu di sisi kiri, dibelakang kursi komandan.
Perangkat komunikasi menjadi elemen vital pada rantis yang maju ke medan tempur, untuk itu Bushmaster dibekali radio Thales SOTAS M2 yang punya kemampuan multimedia.
Kecanggihan radio ini seperti mampu mentransfer data, suara, dan video antara kendaraan ke kendaraan, atau dari kendaraan ke markas.
Thales SOTAS M2 dibekali filter anti noise untuk menyajikan komunikasi yang jernih dan berkualitas.
Kecanggihan radio ini juga dapat disambungkan ke dalam LAN (local area network).
Kelengkapan Senjata
Racikan senjata yang bisa dipasang pada Bushmaster mencakup kombinasi senapan mesin kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, senapan mesin berat 12,7 mm, dan pekontar granat kaliber 40 mm.
Pada versi standar, adopsi senjata tersebut masih konvensional, yakni dioperasikan langsung oleh juru tembak.
Namun sistem persenjataan Bushmaster mengalami peningkatan kemampuan setelah datangnya kritikan dari prajurit Australia di Irak.
Dalam keterlibatanya di Irak dan Afghanistan, tak jarang juru tembak yang menjadi sasaran empuk proyektil lawan dalam kontak senjata.
Meski telah dibekali rompi dan plat (shield), masih saja area pinggang keatas sering terkena timah panas sniper.
Sebagai solusinya digunakan teknologi PWS (Protected Weapon System) buatan Thales/EOS. Dengan kode PWS SWARM (Stabilized Weapon and Reconnaissance Mount).
Ini merupakan sistem senjata yang dikendalikan dari dalam kendaraan, dan mampu mengakomodasi berbagai jenis senjata, mulai dari kaliber 5,56 mm, 7,62 mm, 12,7 mm, dan pelontar granat 40 mm.
Sistem menaranya dilengkapi motor untuk memutar arah senjata dan dibekali plat baja yang mampu menahan impact peluru 7,62 mm.
Konsol kendali berupa monitor LCD berwarna dan joystick pada sisi komandan.
Layar LCD terhubung dengan optik berbasis thermal dan NV (night vision) pada sisi kanan sumbu menara.
Teknologi penembakan juga dibekali stabilisasi sehingga memungkinkan penembakan saat kendaraan sedang melaju pelan.
Australia dan Belanda memesan sistem ini dengan order 44 unit untuk Australia dan 17 unit untuk Belanda.
Konfigurasi senjata yang dipasang adalah senapan mesin berat Browning M2HB.
Sekilas sistemnya serupa dengan RCWS (Remote Control Weapon System) yang diadopsi pada prototipe tank APC AMX-13 dan KMC Komando TNI AD.
Jauh sebelum namanya kondang di Afghanistan, Bushmaster sejatinya sudah wara wiri di Timor Timur pada tahun 1999.
Saat itu Bushmaster digunakan oleh INTERFET untuk membawa rombongan VIP/VVIP.
Kembali pada urusan mobilitas, kemampuan lintas udara juga telah diperhitungkan oleh pihak pabrikan, dan Bushmaster dapat digelar dengan pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules.
Jenis pesawat yang banyak menjadi tulang punggung gelar operasi udara di berbagai AU.
3. Rantis P6 ATAV

Rantis P6 ATAV dibuat oleh PT Sentra Surya Ekajaya (SSE Defense) yang bergerak dalam bidang produksi kendaraan untuk misi khusus yang perakitannya dilakukan di Kota Tangerang.
Lantas, seperti apa spesifikasi rantis P6 ATAV?
Spesifikasi P6 ATAV
Dihimpun dari laman PT Sentra Surya Ekajaya, P6 ATAV dibekali mesin empat silinder turbo diesel 2.500 cc.
Rantis P6 ATAV diklaim bisa mencapai torsi maksimal 144 PS (142 horsepower) pada 3.400 Rpm dengan konfigurasi mesin belakang.
Pada ban P6 ATAV memiliki kemampuan run flat tires, yang memungkinkan ban mobil yang kempis masih bisa dijalankan dengan aman pada kecepatan dan jarak tempuh tertentu.
Pada bagian suspensi, P6 ATAV menggunakan independent suspension. Selain itu, juga terdapat dudukan senjata pada bagian samping dan atas.
Dudukan senjata di samping memiliki ukuran kaliber 5,56 mm. Pada dudukan senjata bagian atas kaliber 7,62 mm.
Untuk kursi, rantis P6 ATAV memiliki empat buah dan satu untuk penembak.
P6 ATAV mampu menunjang berbagai misi
Lebih lanjut, P6 ATAV diklaim mampu melakukan berbagai misi crossover, serta dapat mengangkut awak bersenjata melaju dengan kecepatan tinggi dan intervensi cepat.
Selain itu, kekuatan mesin penggerak 4×4 disebut mampu menghadapi siutasi taktis dengan keuntungan kritis di segala medan.
Rantis P6 ATAV bisa ditarik dengan helikopter maupun masuk ke dalam pesawat Hercules C-130.
Dilansir dari tni-au.mil.id, P6 ATAV dibangun menggunakan struktur rangka pipa tubular baja ringan dan dibekali baju zirah (armour) level 1 Stanag.
Rantis P6 ATAV juga dilengkapi dengan stasiun senjata kendali jarak jauh (RCWS) bersenjata senapan mesin.
Kelaikan militer rantis P6 ATAV
Dikutip dari kemhan.go.id, Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melaksanakan penandatanganan dan penyerahan sertifikat kelaikan militer rantis P6 ATAV Matra Laut kepada PT Sentra Surya Ekajaya sebagai produsen atau penyedia materiil kendaraan.
Penandatanganan dan penyerahan sertifikat kelaikan militer rantis P6 ATAV dilaksanakan setelah seluruh proses kegiatan sertifikasi kelaikan militer telah rampung dilaksanakan oleh Tim Indonesian Military Landworthiness Authority (IMLA).
Adapun proses sertifikasi rantis P6 ATAV meliputi kegiatan aplikasi, verifikasi dokumen atau review document dan pemeriksaan kesesuaian atau conformity inspection, serta pengujian fungsi atau functional test.