Berita Bangka Selatan
Produksi Padi di Bangka Selatan Mengalami Penurunan Sebanyak 2 Ton, DPPP Beberkan Penyebabnya
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mencatat di Tahun 2022 produksi padi mengalami penurunan sebanyak 2 ton
Penulis: Yuranda | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mencatat di Tahun 2022 produksi padi mengalami penurunan sebanyak 2 ton dari 27.136 ton.
Dibandingkan tahun 2021 produksi padi mencapai kurang lebih sekitar 29 ribu ton.
Kepala DPPP Bangka Selatan, Suhadi mengatakan target produksi padi di tahun 2022 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yakni kurang lebih sekitar 29 ribu ton.
Penurunan itu disebabkan pengaruh sosial dengan adanya alternatif usaha bidang lainnya sehingga mempengaruhi kinerja pertanian.
"Tagret tahun 2021, 29 ribu ton tercapai. Mudah-mudahan di tahun ini targetnya tercapai karena kami memperhitungkan luas tanam. Dan ini tetap kita kejar dan pertahankan untuk luas tanamnya," kata Suhadi.
Baca juga: BBM di Belitung Timur Langka, Dikhawatirkan Ada Penimbunan, Bupati Minta Polisi Usut Tuntas
Baca juga: TPA Simpang Jongkong Bangka Tengah Sudah Overload, DLH Sebut Harus Ada Penambahan Sel
Baca juga: 155 Sapi Disiapkan untuk Lebaran, Kepala DPPP Bangka Selatan Sebut Stok Aman Tapi Harga Naik
Sebenarnya, ada peningkatkan produksi gabah tahun 2022 ini yakni 30.000 ton. Namun setelah di koreksi dengan luas tanam sehingga pihaknya menargetkan 27.136 ton sesuai dengan jumlah luas tanam.
"Kita tetap berusaha meningkatkan produksi padi dari tahun sebelumnya. Dengan memotivasi masyarakat untuk tetap melakukan penanaman," ucapnya.
Suhadi menambahkan, sejauh ini tidak ada kendala di sektor petani hanya saja ada di beberapa desa yang belum memiliki irigasi yang baik, sehingga ketika datang hujan deras terjadi banjir dan ketika musim panas terjadi kekeringan.
"Kalau desa yang sudah memiliki saluran irigasi yang baik aman. Melihat kondisi tahun kemarin tidak ada yang gagal panen," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi gagal panen, yang disebabkan hama. Pihaknya sudah menyiapkan fasilitas obat-obatan dan masalah irigasi pihaknya juga mengimbau tetap melakukan perbaikan pengembangan rehabilitasi irigasi.
(Bangkapos.com/Yuranda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20211008-aktivitas-masyarakat-memanen-padi-di-sawah-desa-rias.jpg)