Berita Pangkalpinang
890 Sapi di Bangka Belitung Suspek Wabah PMK, Dinas Pertanian: Tak Perlu Panik
Rata-rata sapi yang suspek ini adalah sapi yang disiapkan peternak untuk korban di hari raya idul adha 2022 nanti.
Penulis: Andini Dwi Hasanah |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sebanyak 890 hewan ternak sapi di Bangka Belitung (Babel) suspek wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sebanyak 890 sapi tersebut sudah berada di Babel dan dikandang masing-masing peternak.
Dari data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Provinsi Bangka Belitung, Kabupaten Bangka Tengah terdata paling banyak hingga 348 hewan ternak, kedua disusul oleh Kota Pangkalpinang sebanyak 336 hewan ternak, dan 169 hewan ternak Kabupaten Bangka, 32 hewan ternak Bangka Selatan, dan 5 hewan ternak di Bangka Barat.
Sementara Belitung dan Belitung Timur masih 0 kasus PMK.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh Judnaidy menyebut, 890 itu merupakan sapi-sapi yang menunjukan gejala penyakit kuku dan mulut.
Pihaknya mengambil sampel secara acak untuk pemeriksaan wabah PMK disetiap daerah, dan masing-masing hasil positif atau terkonfirmasi wabah PMK.
"890 itu yang sudah ada di Babel, kita ambil 5 sampel untuk pemeriksaan dan hasilnya positif. Tidak seperti manusia yang harus dilakukan pemeriksaan semua, jadi hanya beberapa saja kita ambil sampel dan sisanya dapat kita katakan terkonfirmasi juga karena menunjukkan gejala yang sama," jelas Drh Judnaidy kepada Bangkapos.com, Jumat (13/5/2022).
Kata Drh Jud Judnaidy, sapi di Bangka Belitung mendatangkan sapi dari Jawa Timur dan Lampung. Dan untuk Jawa Timur untuk sementara dilakukan penyetopan, Lampung dengan pembatasan yang ketat.
"Sebelum lebaran belum ada gejala klinis yang muncul, muncul gejala klinisnya itu setelah lebaran. Sapi-sapi kita didatangkan 20 persen dari Jawa Timur dan sekitar 80 persen dari Lampung," sebutnya.
"890 ekor itu sudah lepas masa karantina, ada dipelihara di kandang peternak, oleh tim kesehatan hewan Kabupaten dan Kota sudah dilakukan pengobatan dan menunjukkan perkembangan membaik menuju sembuh. Kalau sekarang sapi yang dari Jawa Timur kita stop dulu, dan Lampung betul-betul kita batasi," tambahnya.
Senda dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Judnaidy juga tidak menyarankan bagian mulut, jeroan, lidah, hingga kaki untuk dikonsumsi. Sementara bagian daging masih aman atau bisa dikonsumsi.
"890 sapi ini kita lakukan pengobatan dulu, kami tidak menyarankan untuk dilakukan penyembelihan sampai sapi-sapi ini sehat baru dipasarkan. Tapi kalau mau disembelih juga ga papa toh ini tidak menularkan ke manusia dan semunya sudah dilakukan pengobatan dan menunjukkan kondisi membaik," bebernya.
Dia menyebut, rata-rata sapi yang suspek ini adalah sapi yang disiapkan peternak untuk korban di hari raya idul adha 2022 nanti.
Diakuinya, jika wabah ini terus berlanjut akan menyebabkan kelangkaan sapi di pasaran. Namun ia memastikan daging sapi di pasar akan tetap aman hingga 10 hari kedepan.
"Sebetulnya ini rata-rata sapi persiapan untuk korban nanti, kemudian menular ke sapi peternak yang biasa di pasarkan. Karena para peternak mendatangkan sapi dari luar untuk digemukan selama beberapa bulan dan bisa dijual di hari raya idul adha nanti," tuturnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20220513-stok-sapi-di-salah-satu-peternak.jpg)