Berita Pangkalpinang

PMK Merebak, Peternak Berikan Perawatan Ekstra ke Hewan Ternaknya

Tak ayal dengan merebaknya PMK sejumlah peternak resah, karena membawa dampak besar bagi peternak sapi.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah sapi di kandang milik peternak di Kelurahan Ampui, Kecamatan Pangkalbalam, Selasa (17/5/2022) petang. Dengan adanya PMK tak sedikit membuat para peternak ketar ketir, selain takut merugi biaya perawatan hewan ternak juga membengkak. 

BANGKAPOS,COM, BANGKA - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat sejumlah peternak di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung ketar ketir.

Tak ayal dengan merebaknya PMK sejumlah peternak resah, karena membawa dampak besar bagi peternak sapi.

Rangga (25) seorang peternak sapi di Kelurahan Ampui, Kecamatan Pangkalbalam misalnya. Akibat merebaknya PMK pada hewan ternak dirinya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk perawatan dan pakan di kandang sapi miliknya.

Di kandang yang mampu menampung hingga ratusan ekor sapi tersebut, berbagai upaya pencegahan turut dia lakukan.

Sebagai langkah antisipasi kebersihan dan kesehatan sapi benar-benar diperhatikan. Bahkan dirinya rela merogoh kocek puluhan juta supaya hewan ternaknya tetap sehat.

Satu per satu ekor sapi yang ada di kandangnya itu rajin diberikan suntikan vitamin selama dua hari sekali. Suntikan vitamin itu diberikan langsung dekat leher bagian atas sapi. Hal itu supaya vitamin langsung menyebar ke seluruh tubuh sapi.

Usai menyuntik, dirinya langsung mengambil sebuah alat semprot. Dimana di dalam alat semprot tersebut telah berisi cairan antibiotik yang akan disemprotkan langsung ke bagian kuku kaki sapi.

Hal itu supaya tidak ada telur lalat maupun larva yang berkembang pada bagian yang luka.

Sapi-sapi itu terlihat tak ada satupun yang berontak, ratusan sapi itu seolah bak telah terbiasa menerima perawatan ekstra selama PMK mulai merebak.

Rangga mengatakan, perawatan ekstra memang terus dilakukan selama merebaknya PMK kepada hewan ternak seperti sapi dan kambing. Hal itu supaya sapi-sapi miliknya masih bisa dijual.

"Perawatan saat ini lebih banyak memberi vitamin pada sapi, itu untuk menguatkan imunnya juga," kata dia ketika ditemui di sela-sela aktivitasnya merawat 200 ekor sapi, Selasa (17/5/2022) sore.

Dia mengaku, perawatan terhadap sapi memang lebih ketat dibandingkan dengan sebelum menyebarnya PMK.

Biasanya pemberian vitamin hanya diberikan ketika sapi baru datang dari daerah asal. Kebanyakan sapi-sapi di kandangnya itu berasal dari Jawa Timur dan Lampung.

Selain itu, sapi juga diberikan jamu seperti tetes tebu, hal itu untuk mengganti asupan nutrisi pada sapi yang enggan makan karena terserang PMK.

"Biasanya suntikan itu juga untuk menghilangkan stres, karena sapi cukup jauh perjalanannya. Kalau sekarang dua hari sekali, wajib," terang Rangga.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved