Berita Pangkalpinang
Keterwakilan Perempuan Masih Rendah di Bidang Politik, Radmida Ajak Lebih Berperan Aktif
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di legislatif banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender.
Penulis: Cepi Marlianto |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Radmida Dawam meminta kaum perempuan untuk berperan aktif dalam menentukan arah pembangunan bangsa.
Menurut Radmida, rendahnya angka keterwakilan perempuan di legislatif banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender. Hal itu tentunya berakibat belum mampunya menyikapi masalah utama yang dihadapi oleh perempuan.
Di mana dia menilai sejauh ini masih di bawah 30 persen perempuan yang duduk di kursi legislatif baik di kota, kabupaten maupun provinsi. Sehingga hal itu belum bisa mengakomodasi aspirasi kaum perempuan.
"Kita berharap bahwa perempuan itu akan lebih banyak lagi yang duduk di parlemen, supaya bisa bersama-sama kaum laki-laki untuk menyuarakan aspirasi kaum perempuan," kata dia usai membuka kegiatan Musyawarah Cabang II DPC Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kota Pangkalpinang, di Hotel Sabrina, Sabtu (11/6/2022).
Sekda perempuan satu-satunya yang ada di Bangka Belitung ini menjelaskan, begitu pentingnya keterwakilan perempuan duduk di legislatif. Peningkatan partisipasi perempuan ini juga supaya pengambilan keputusan politik yang lebih akomodatif dan substansial.
Selain itu, menguatkan demokrasi yang senantiasa memberikan gagasan terkait perundang-undangan pro perempuan dan anak di ruang publik.
"Sangat penting sekali, supaya semua aspirasi baik kepentingan laki-laki kemudian perempuan anak laki-laki dan perempuan itu bisa masuk semua. Jadi, sama-sama kita bersaing berjuang secara sehat, karena perempuan juga punya kompetensi yang sama," terang Radmida.
Sambung dia, perempuan sendiri memiliki peran ganda alias double burden. Perempuan bisa memili peran domestik dan publik. Perempuan juga memiliki peran sebagai istri, ibu dan juga bisa memili peran di bidang politik.
Maka dari itu dia mendorong kaum perempuan untuk mau terjun dan berkecimpung percaya diri dalam berkiprah di bidang politik. Di mana Sekda menekankan perempuan jangan pernah mau menjadi objek pembangunan, namun harus menjadi pelaku dalam pembangunan bangsa.
"Saya selalu mengajak kepada kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam tahapan pembangunan ini. Jadi perempuan jangan mau hanya sebagai objek bangunan, tapi juga sebagai pelaku dalam pembangunan," tegasnya.
Radmida menegaskan, kodrat perempuan hanya empat haid, hamil, melahirkan dan menyusui. Akan tetapi di luar itu, perempuan juga memiliki peran sama dan setara dengan laki-laki. Namun harus ditunjukkan dengan kompetensi dan kemampuan yang ada.
Oleh karena itu, apabila nantinya ada perempuan yang maju ke ranah politik ke depan harus berani menyuarakan aspirasi perempuan yang ada di Pangkalpinang.
"Aspirasi perempuan itu harus masuk jadi harus terus jadi tidak setelah terpilih berhenti, jadi terus dengan menyuarakan aspirasi perempuan," urai dia.
Walaupun demikian Radmida berharap, Musyawarah Cabang KPPI Pangkalpinang berjalan lancar dan bisa mendapatkan kader-kader yang terbaik. Yang mana nantinya ada kesepakatan bagaimana perjuangan perempuan politik ini khususnya di Pangkalpinang.
"KPPI organisasi yang bisa kita acungkan jempol, dan berani untuk menyampaikan. Karena di sini adalah gabungan dari seluruh partai politik. Peran perempuan di dunia politik sangat penting," kata Radmida.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											